youngster.id - Penyedia solusi perencanaan rantai pasokan dan ritel terpadu, RELEX Solutions mengumumkan akuisisi Optimity, penyedia perencanaan dan pengoptimalan rantai pasokan. Akuisisi ini akan memperkuat platform ritel dan rantai pasokan RELEX dengan perencanaan produksi harian, optimasi, dan kemampuan penjadwalan produksi yang sangat penting untuk rantai nilai barang konsumen secara menyeluruh.
Mikko Kärkkäinen, Co-founder dan CEO group RELEX mengatakan, industri barang jadi atau produk konsumsi sangatlah dinamis dan kompleks. Akuisisi ini semakin mempercepat visi RELEX untuk mencapai rantai pasokan yang adaptif, otonom, dan tersinkronisasi, menggabungkan keputusan perencanaan permintaan dan pasokan dalam satu platform untuk meminimalisir biaya dan produk yang terbuang.
“RELEX menyambut hangat tim Optimity dengan akuisisi yang akan membantu menghubungkan permintaan hilir (downstream) dengan perencanaan hulu (upstream) dengan mulus, sehingga perusahaan barang konsumsi dapat memprediksi permintaan konsumen dengan lebih akurat, mengoptimalkan rencana dan jadwal produksi, menyesuaikan tingkat inventaris, dan merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar atau gangguan yang tidak terduga,” kata Kärkkäinen, Senin (15/1/2024).
Optimity menawarkan solusi perencanaan dan pengoptimalan rantai pasokan yang luas khusus untuk produsen dan distributor. Optimity memungkinkan pelanggan membuat keputusan rantai pasokan yang optimal, mulai dari tingkat strategis hingga penjadwalan produksi yang terperinci. Penawaran mereka meliputi perencanaan permintaan, perencanaan dan penjadwalan produksi, perencanaan pasokan, perencanaan distribusi, optimalisasi inventaris, dan perencanaan penjualan dan operasi (S&OP).
Christer Liden, CEO, Optimity menambajkan, dengan lebih dari 80 pelanggan di seluruh industri makanan dan minuman serta manufaktur yang kompleks, pengalaman Optimity menambah keahlian RELEX di sektor ritel dan produk konsumsi.
“Keahlian kami dalam beberapa sektor industri barang jadi atau produk konsumsi yang tergolong kompleks perencanaannya seperti toko roti, makanan siap saji, perusahaan pemasok produk protein, dan manufaktur industri akan semakin memperkaya wawasan yang dimiliki RELEX dalam mengelola lebih dari US$700 miliar permintaan di sektor pangan. Kami sangat senang dapat bergabung dengan tim RELEX dan mengoptimalkan rantai nilai barang konsumen bersama-sama,” kata Liden.
Akuisisi ini saling melengkapi penawaran dari kedua perusahaan, sehingga memungkinkan RELEX untuk memperluas dan memperdalam kemampuan perencanaan produksi dan optimasi rantai pasokannya, seperti perencanaan produksi harian yang lebih tersinkronisasi, teroptimasi, serta proses manufaktur di sektor makanan dan minuman yang terjadwal.
Di industri ritel Indonesia sendiri dituntut untuk senantiasa sigap dan cekatan dalam menyikapi potensi pergeseran perilaku konsumen, fluktuasi ekonomi, serta kebijakan pemerintah di momentum awal tahun ini.
Hal ini menjadi tantangan dan peluang tersendiri bagi industri ritel, khususnya sektor FMCG, karena berdasarkan data dari APRINDO, sebanyak 20% produk yang dijual di ritel modern masuk ke dalam kategori produk FMCG dan menyumbang hingga 80% pendapatan negara. (*AMBS)