youngster.id - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali membuka pendaftaran beasiswa. Selain menyiapkan berbagai dokumen, peserta seleksi harus membuat esai kontribusi untuk Indonesia. Dalam pembuatan esai ini, Schoters memberi beberapa langkah jitu agar tulisannya menarik dan dapat meyakinkan tim penyeleksi.
CEO Schoters Radyum Ikono mengatakan Schoters sebagai platform edutech untuk akses pendidikan luar negeri termasuk jalur beasiswa ingin berbagi strategi yang tepat bagi masyarakat yang ingin mengikuti program beasiswa LPDP.
“Esai yang dibuat pelamar harus bisa menjawab kemauan pemberi beasiswa. Dalam konteks ini, pelamar perlu memahami latar belakang LPDP menyelenggarakan beasiswa yakni sebagai investasi negara untuk membangun Indonesia. Pastikan potensi diri, gagasan, dan komitmen pelamar untuk membangun negeri ditulis dengan kerangka penulisan yang baik dan dijabarkan menggunakan bahasa yang mudah dipahami,” ungkap Radyum dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).
Radyum menjelaskan, pada Beasiswa LPDP Tahap 1 ini, terdapat tiga jenis seleksi yang harus dilewati, yaitu Seleksi Administrasi yang sedang berlangsung saat ini hingga 27 Maret 2022, Seleksi Bakat Skolastik, dan Seleksi Substansi. Untuk mengikutinya, pelamar perlu menyiapkan berbagai dokumen yang nantinya akan diunggah atau diisi di aplikasi pendaftaran, seperti LoA Unconditional, proposal penelitian bagi pelamar program pendidikan doktor, Surat Rekomendasi, Surat Pernyataan, Surat Usulan, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, hingga esai Kontribusi untuk Indonesia.
“Pada Seleksi Administrasi ini, pelamar akan diminta membuat sebuah esai mengenai kontribusi untuk negeri. Esai ini memiliki tiga poin penting,” ungkap Radyum.
Poin pertama adalah komitmen kembali ke Indonesia, yang menjelaskan keseriusan pelamar membangun Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan. Lalu rencana pasca-studi, yang menceritakan kegiatan yang akan dilakukan pelamar setelah lulus dengan memaksimalkan bidang ilmu yang telah didapatkan. Serta yang terakhir adalah rencana kontribusi di Indonesia, berupa pengembangan ide visioner yang dapat memberi solusi atas permasalahan di Indonesia.
“Ketiga poin di atas perlu dideskripsikan ke dalam 1.500 hingga 2.000 kata secara terstruktur, sistematis, dan tanpa mengulang poin yang sama,” ucapnya.
Radyum menegaskan, hal yang tak kalah penting dalam proses pembuatan esai adalah pelamar menyediakan waktu cukup agar hasilnya maksimal. Setelah selesai menulis, pelamar bisa meluangkan satu atau dua hari sebelum melakukan submission untuk meminta pihak berkompeten melakukan review dan memberi masukan. Bisa dari dosen atau rekan yang memiliki pengalaman sukses menembus beasiswa LPDP. Sudut pandang mereka akan membantu pelamar membuat tulisan yang lebih komprehensif, dengan sudut pandang yang lebih luas.
LPDP merupakan salah satu beasiswa bergengsi yang memberikan banyak manfaat bagi penerimanya. Selain biaya pendidikan yang ditanggung penuh, lulusan beasiswa LPDP memiliki peluang kerja yang besar karena dianggap telah berhasil melewati seleksi ketat dan berkualitas.
“Dengan melanjutkan pendidikan lewat beasiswa LPDP, pelajar Indonesia tidak hanya mendapat fasilitas dan sarana pendidikan secara penuh, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan kepeduliannya dengan diberi kesempatan berkontribusi secara langsung untuk Indonesia,” tutupnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post