youngster.id - Generasi Z adalah golongan anak-anak yang terlahir di tahun 1995-2000. Generasi ini terlahir di era derasnya arus informasi dan pesatnya perkembangan teknologi. Beberapa karakteristik generasi Z cukup berbeda dibandingkan generasi lainnya, misalnya pada pola pikir yang cenderung lebih kritis, lebih kreatif, dan lebih terbuka. Anak-anak di generasi ini juga dianggap lebih mandiri dan suka tantangan. Dengan karakteristik yang berbeda, sistem belajar yang dapat diterapkan pada anak-anak ini juga menjadi berbeda.
Untuk itu, platform pendidikan Zenius melalui Zenius untuk Guru (Zenru) menekankan metode belajar pada interaksi dan kolaborasi direkoemndasikan untuk Gen Z. Para guru dan tenaga pengajar diharapkan untuk siap mengeksplorasi cara-cara belajar dengan tren terkini, terbuka pada diskusi, dan jauh dari kesan otoriter.
“Sebagai generasi yang melek digital, generasi Z terbiasa untuk mencari, menerima, dan merangkum informasi dari berbagai sumber. Mereka pun bersikap terbuka pada setiap kesempatan untuk berkolaborasi, berbicara, bertindak untuk mengkritisi informasi yang diterima. Hal ini perlu disikapi oleh para guru dan tenaga pengajar agar lebih siap dan menghadirkan pola-pola mengajar yang mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut,” ungkap Chief of Teachers’ Initiatives Zenius, Amanda Witdarmono Pandjaitan, dalam keterangan tertulisnya.
Berikut ini beberapa pendekatan yang dapat diterapkan oleh para guru/tenaga pengajar dalam memberikan materi pelajaran kepada generasi Z, di antaranya: Think digital – menampilkan aktivitas pembelajaran dan tugas dengan format digital yang lebih praktis dan mudah. Visual – menyajikan informasi materi pembelajaran dalam bentuk video, infografis, atau ilustrasi, untuk membuat siswa tertarik. Ringkas – mengolah informasi menjadi bagian-bagian singkat dan mudah dicerna dalam durasi yang singkat. Beragam – menggunakan bahan ajar yang beragam dengan format kegiatan yang bervariasi. Komunikatif – berikan instruksi yang jelas dan komunikasi dua arah antara guru dan murid
Selain berperan sebagai learning management system (LMS), ZenRu juga menyediakan bahan ajar seperti ribuan video yang bisa diakses untuk kegiatan pra-kelas, tatap muka, bahkan sebagai bahan penilaian. Terdapat juga soal-soal dari berbagai subjek, termasuk soal-soal dengan metode gamifikasi yang juga tersedia di aplikasi Zenius. Seluruh materi ini dapat digunakan oleh para guru secara mudah dan tanpa biaya.
Seluruh materi tersebut terangkum dalam rangkaian lokakarya yang digelar untuk para guru dari seluruh jenjang di Provinsi Sumatera Selatan. Tercatat lebih dari 2.000 guru yang bergabung sebagai partisipan dalam lokakarya yang digelar selama 3 hari tersebut. Adapun lokakarya dilaksanakan dengan metode sinkronus dan asinkronus, dengan total 32 jam pelajaran.
Sejak diluncurkan pada November tahun lalu, sudah lebih dari 160 ribu guru menggunakan Zenius dan tergabung dalam komunitas Zenius untuk Guru.
STEVI WIDIA
Discussion about this post