youngster.id - Tadpole Finance (TAD) sebuah proyek blockchain yang bergerak di bidang Decentralized Finance (DeFi) telah resmi terdaftar menjadi salah satu aset kripto berizin resmi dari BAPPEBTI. Token Tadpole (berarti kecebong), akan meramaikan pasar asset kripto di Indonesia.
Wildan Ramadhan, CEO Tadpole Finance mengatakan, Tadpole sudah masuk ke dalam daftar aset kripto yang berada dalam pengawasan BAPPEBTI sesuai dengan SK nomor 11 tahun 2022. Sehingga developer dan investor blockchain di Indonesia lebih aman menggunakan Tadpole Finance.
“Tadpole Finance merupakan project Indonesia yang mengembangkan feature DeFi seperti staking dan saving. Kami bersyukur dan bangga telah masuk ke dalam daftar aset kripto Bappebti yang dapat diperdagangkan di Indonesia. Hal ini tentu akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap produk kami,” kata Wildan, Selasa (16/8/2022).
Potensi market kripto di Indonesia sangatlah besar, hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah investor kripto dan volume tradingnya. Jumlah investor kripto tahun 2020 hingga 2021 mengalami kenaikan sebesar 180% dari 4 juta orang di 2020 hingga 11,2 juta investor di tahun 2021.
Sementara volume transaksi tahun 2020 hingga 2021 mengalami kenaikan sebesar 1222% dari Rp64,9 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 859,4 triliun di tahun 2021. Pertumbuhan pesat yang dapat dilihat dari data ini menggambarkan dengan jelas besarnya potensi market kripto di Indonesia.
Menurut Wildan, Tadpole Finance memiliki kapitalisasi pasar sebesar lebih dari Rp17 miliar dengan harga sekitar Rp31.000 per tokennya. Saat ini Tadpole Finance memiliki peringkat 1.435 berdasarkan coinmarketcap.com (data diambil pada hari Kamis 11 Agustus 2022, pukul 09.00 WIB).
Tadpole Finance memiliki aset kripto yang bernama TAD. Aset kripto ini bisa dibeli dan disimpan lewat Indodax, platform jual-beli aset kripto terbesar di Indonesia.
Saat ini, Web 3.0 menjadi sebuah bisnis masa depan yang akan mempermudah aktivitas banyak orang di seluruh dunia. Setelah merambah Decentralize Finance, tentunya tidak sulit bagi developer Tadpole Finance untuk masuk ke teknologi mutakhir web 3.0.
“Ke depannya Tadpole Finance berencana mengembangkan bisnisnya dengan men-develop berbagai produk Web3 lainnya,” tutup Wildan.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post