Tokopedia Dukung Kreator Lokal Lestarikan Budaya Betawi

Tokopedia

Mohamad Ardiansyah pemiliki Betawi Online yang ada di Tokopedia. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Memasuki usia ke-493 kota Jakarta, beragam cara dapat dilakukan masyarakat untuk melestarikan kebudayaan di Indonesia, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi. Hal ini yang dilakukan oleh tiga pegiat usaha lokal asal Jakarta yang turut mengenalkan dan melestarikan budaya khas Betawi lewat Tokopedia.

Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel mengungkapkan, saat ini Tokopedia menjadi rumah bagi lebih dari 8,3 juta penjual, dimana 94%nya berskala ultra mikro.

“Oleh sebab itu, Tokopedia selalu berkomitmen memberikan panggung seluas-luasnya bagi para kreator lokal untuk berkarya dan berinovasi lewat kanal digital, salah satunya melalui gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia,” ujar Ekhel melalui keterangan persnya Sabtu (20/6/2020).

Dia menambahkan selain mendukung masyarakat dalam menciptakan peluang usaha terutama di tengah pandemi seperti ini, pemanfaatan teknologi juga dapat berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal.

Dalam rangka merayakan HUT ke-493 DKI Jakarta, Tokopedia juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadirkan Jakarta Great Online Sales pada 20-22 Juni 2020.

Salah seorang penjual di Tokopedia yang berangkat dari budaya lokal yagn pertama adalah Betawi Online milik Mohamad Ardiansyah. Sejak 2014 Ardi fokus memasarkan cendera mata dan produk kerajinan tangan khas Betawi seperti, ondel-ondel, mainan tradisional (congklak, yoyo, gasing), kain batik, hingga peci dan pakaian adat Betawi. Ardi juga bekerja sama dengan banyak pengrajin lokal yang tersebar di beberapa daerah seperti Bogor, Bekasi dan Jawa Tengah.

“Kehadiran platform digital sangat membantu pegiat UMKM lokal seperti kami. Lewat Tokopedia, usaha Betawi Online Shop telah berhasil menjual lebih dari 50 ribu produk dengan omzet rata-rata per bulan mencapai Rp20-30 juta,” jelas Ardi.

Untuk memastikan usahanya tetap berjalan di tengah pandemi, Ardi melakukan inovasi terhadap produknya. “Sebagai pelaku usaha, kita harus bisa melihat produk apa yang dibutuhkan konsumen. Saya juga berencana memproduksi masker kain dengan motif khas Betawi untuk membantu masyarakat di tengah new normal,” ujar Ardi.

Sama seperti Ardi, Deni Ardini juga memiliki semangat untuk turut berkontribusi terhadap pelestarian budaya Betawi. Dia mendirikan usaha oleh-oleh khas Betawi Mpok Nini di awal Ramadan 2011.

“Saya mendirikan Mpok Nini ini karena melihat sangat jarang ditemukan tempat jualan oleh-oleh khas Betawi di Jakarta. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, saya mulai memanfaatkan kanal digital seperti Tokopedia. Sebagai pelopor marketplace yang menggunakan pengiriman instan dari berbagai layanan transportasi online, Tokopedia sangat mempermudah saya dalam mengirimkan produk secara cepat dan aman,” ungkap Deni.

Kini Mpok Nini telah berhasil memproduksi berbagai macam makanan dan minuman khas Betawi, mulai dari kue kembang goyang, biji ketapang, dodol Betawi, kue akar kelapa hingga bir pletok. Sejak 2012, Mpok Nini telah memiliki sertifikasi halal MUI dan juga dari Dinas Kesehatan P-IRT, sehingga bahan-bahan yang digunakan oleh Mpok Nini merupakan bahan yang halal.

Dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia, Deni mampu menjual sekitar 500-700 paket oleh-oleh khas Betawi per bulan sehingga lebih dari 50 persen penjualan Mpok Nini berasal dari Tokopedia. Selain itu, Deni telah mempekerjakan 8 orang karyawan yang bertanggung jawab dalam proses produksi hingga pengemasan.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version