youngster.id - Tokopedia menggaet 800 ribu mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru selama pandemi Covid-19. Total marketplace ini telah mencapai 9 juta lebih mitra. Startup unicorn ini juga mengklaim, transaksi mitra meningkat hingga sembilan kali lipat.
CEO Tokopedia William Tanuwidjaja mengatakan, tambahan mitra tersebut terhitung sejak adanya gerakan nasional terkait produk lokal pada Mei lalu.
“Kami lihat transaksinya secara online meningkat sembilan kali lipat,” kata William dalam seminar virtual bertajuk ‘Bangga Buatan Indonesia #SemuanyaAdaDisini’, Senin (26/10/2020).
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa meningkatkan transaksi di platform digital bukan hal yang mudah. UMKM perlu peningkatan kualitas produk agar bisa bersaing. Selain itu, daya beli masyarakat belum pulih saat pandemi Covid-19.
“Orang lebih memilih menahan dulu untuk belanja. Karena itu tidak mudah untuk meningkatkan transaksi. Masyarakat di edukasi terus agar mau mencoba dan tertarik belanja online,” ujar William.
Untuk itu, Tokopedia mengandalkan berbagai strategi promosi untuk menarik konsumen. Program promosi yang digelar seperti bebas ongkos kirim (ongkir), uang kembali (cashback) hingga diskon bulanan Waktu Indonesia Belanja (WIB).
Langkah Tokopedia sejalan dengan upay pemerintah mendorong UMKM. Salah satunya, meluncurkan aplikasi bela pengadaan dan mengalihkan 20% belanja negara untuk pengadaan barang kepada UMKM.
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan, pemerintah berfokus menyokong bisnis UMKM melalui beberapa program. Lalu, membuat program Pasar Digital (PaDi).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan, penjualan produk UMKM mencapai Rp 18,52 triliun. Pemerintah juga meluncurkan program Digital Kredit UMKM (DigiKU) pada Juli lalu. Melalui program ini, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan pinjaman Rp 4,2 triliun kepada satu juta UMKM.
Pinjaman hanya diberikan kepada UMKM yang bergabung dengan platform digital. Kebijakan ini diharapkan mendorong pelaku usaha untuk berjualan online. Semua itu dilakukan untuk mendorong lebih banyak UMKM merambah ekosistem digital.
“Tujuan besar kami yakni memperluas kapasitas e-commerce. Selanjutnya mengarah ke daya saing global,” kata Mira.
Sejak Mei lalu, setidaknya ada 2,7 juta UMKM yang mendigitalisasikan bisnisnya. Jumlahnya melampaui target dua juta pelaku usaha. Jumlah UMKM yang merambah ekosistem digital melampaui target 10 juta menjadi hampir 11 juta atau sekitar 16% dari total pelaku UMKM di Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post