youngster.id - Ajang balap sepeda internasional Tour de Bintan, resmi masuk asosiasi dan kalender cycling dunia. Bahkan, event tahunan balap sepeda itu yang sudah delapan kali dihelat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, tersebut dipastikan masuk dalam pertandingan Grand Fondo World Series 2017.
Kepastian Tour de Bintan masuk agenda Asosiasi Sepeda International (UCI) datang setelah federasi sepeda dunia itu mengumumkan nama Tour de Bintan di situs resminya www.ucigranfondoworldseries.com. UCI juga menetapkan Tour de Bintan akan digelar 3-5 Maret 2017 di Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia.
”Akhirnya usaha dan perjuangan kami yang cukup lama itu membuahkan hasil. Semoga event ini akan semakin banyak diminati dan diikuti oleh pesepeda di dunia dan juga terus membesarkan nama Indonesia,” ujar Panitia Pelaksana Tour de Bintan, Luki Prawira, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10).
Luki yang juga Kepala Dinas Pariwisata Bintan itu menambahkan, raihan ini berkat dukungan semua stakeholder pariwisata dan olahraga di Bintan maupun di pusat.
Selain masuk kalender UCI, imbuh Luki, Tour de Bintan juga dipastikan akan masuk dalam kalender balap sepeda Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI).
Tour de Bintan sebelum masuk kalender dunia sudah merupakan ajang bergengsi. Tahun lalu saja, Tour de Bintan menghadirkan para pebalap sepeda dari 40 negara dan lebih dari 70 tim balap dan komunitas. Mereka berasal dari Singapura, Hong Kong, Australia, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara lain.
Sebanyak 800 orang mendaftar dalam ajang bergengsi tersebut, di mana Singapura mendominasi 30% dari total jumlah peserta, Inggris 19%, dan Australia 12%. Indonesia menyumbang sekitar 6% dari jumlah peserta. Sisanya berasal dari berbagai negara di belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Jepang, Prancis, dan Selandia Baru.
Luki berharap agar ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara terutama peserta lomba. Bahkan, ia optimis acara ini akan mencapai target terutama dalam hal jumlah kunjungan di 2017 mendatang.
HENNI T. SOELAEMAN
Discussion about this post