youngster.id - Di era Ekonomi Digital, keuntungan bisnis berbasis digital (e-commerce) harus bisa dirasakan masyarakat perdesaan. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 200 desa yang berlokasi di pelosok dan pedalaman Indonesia melek digital untuk mendukung pemerataan gerakan ekonomi digital.
“Gerakan ekonomi digital juga harus masuk ke perdesaan sehingga pada 2017 targetkan 200 desa melek digital sebagai percontohan,” kata Sammy Pangirapan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo, dalam pembukaan “Hackathon Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital” di UGM Yogyakarta baru-baru ini.
Sammy menekankan, program edukasi digital di tingkat perdesaan akan digarap bersama sejumlah kementerian dalam lembaga lain seperti Kementerian Desa, serta Kementerian PU. Program itu diprioritaskan untuk desa-desa di pelosok dan perbatasan yang jauh dari akses teknologi informasi (TI).
Untuk merealisasikan 200 desa melek digital, kata Sammy, Kemenkominfo akan memberikan pelatihan mengenai tata cara pengoperasian teknologi digital, di samping memfasilitasi pengadaan infrastruktur telekomunikasi yang selama ini disebut dengan proyek Palapa Ring.
“Jadi seandainya nanti seluruh proyek Palapa Ring sudah selesai, tentu agar tidak sia-sia masyarakatnya juga sudah tahu bagaimana pemanfaatannya,” kata dia.
Di era Ekonomi Digital, keuntungan bisnis berbasis digital (e-commerce), menurut dia, harus ikut dirasakan masyarakat perdesaan. Dengan cara itu, masyarakat perdesaan memiliki peluang besar memperluas pemasaran produk pertanian atau kerajinan.
“Dengan bisnis berbasis digital mereka dapat memasarkan berbagai hasil pertanian ke kota secara langsung,” kata dia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post