Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Transaksi E-Dagang Capai Rp 75 Triliun Setahun

12 Agustus 2017
in News
Reading Time: 2 mins read
aplikasi e-commerce

(Foto : Ilustrasi/Youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia telah menembus US$ 5,6 miliar atau Rp 75 triliun dalam setahun terakhir. Semuanya itu berujung pada peningkatan produktivitas perekonomian secara signifikan.

Pertumbuhan itu membuat ekonomi digital diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah sebesar US$ 150 miliar pada 2025, dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 10%.

Revolusi digital diyakini akan membawa Indonesia pada lintasan pertumbuhan ekonomi sekitar 7% per tahun. Hal itu dimungkinkan karena digitalisasi perekonomian mampu meningkatkan efisiensi di berbagai sektor ekonomi berkat keputusan bisnis dan target yang lebih akurat, serta mendorong terciptanya inovasi baru.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo dalam seminar nasional big data dengan tema ”Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfaatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi” baru-baru ini di Jakarta.

Menurut dia, di Indonesia, perkembangan ekonomi digital ini didukung banyaknya pengguna internet. Pada 2016, jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online di Tanah Air telah mencapai 24,74 juta orang. Selama setahun terakhir, para pengguna internet membelanjakan uang sekitar US$ 5,6 miliar (sekitar Rp 75 triliun) di berbagai e-commerce. Dengan kata lain, setiap pengguna e-commerce di Indonesia rata-rata membelanjakan Rp 3 juta per tahun.

Baca juga :   Adrian Gunadi Raih Tokoh Milenial Keuangan 2018

“Saat ini, layanan digital telah memengaruhi cara kita membuat keputusan, berinteraksi dengan orang lain, dan sekaligus mendorong munculnya model-model bisnis baru yang jauh lebih efisien dan inovatif,” katanya.

Menurut Agus, pada 2013 saja, lanjut Agus, terdapat setidaknya 1,85 miliar pengguna aktif media sosial, yang terus meningkat menjadi 2,8 miliar pada 2016.

Agus menjelaskan aktivitas media sosial dan layanan digital yang makin meluas telah mendorong terciptanya data baru secara masif. Data yang berjumlah sangat besar, bervariasi, dan dihasilkan secara sangat cepat (real time) ini dikenal sebagai big data.

Selain e-commerce, lanjut Agus, revolusi digital di Indonesia telah menyentuh sektor keuangan. Hal ini antara lain terlihat dari jumlah fintech player di Indonesia yang dalam dua tahun terakhir (2015-2016) tumbuh pesat sebesar 78%.

Baca juga :   Pasar e-Commerce Asia Tenggara Bakal Susul Tiongkok

Ia menjelaskan lebih lanjut, investasi TI di sektor-sektor utama pemberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi–seperti manufaktur dan pertambangan–juga relatif masih rendah. Sedangkan investasi yang sudah cukup tinggi tercatat di sektor tersier, seperti e-commerce dan fintech yang pada 2016 diperkirakan mencapai US$ 1,7 miliar.

“Apabila hambatan dalam pemanfaatan teknologi digital tersebut dapat diatasi, maka digitalisasi ekonomi bisa memberikan nilai tambah sebesar US$ 150 miliar terhadap PDB Indonesia pada 2025 (sekitar 10% terhadap PDB). Ini juga dibarengi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja, mencapai hampir 4 juta orang,” imbuhnya.

“Meski demikian, sayangnya, kita masih belum optimal memanfaatkan potensi besar Indonesia dalam era digital ini. Hal itu antara lain karena penetrasi internet di Indonesia tergolong masih cukup rendah, sekitar 51%,” tuturnya.

Baca juga :   Otenta, e-Commerce Dengan 100% Produk Indonesia

Penetrasi itu masih jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia (71%) dan Thailand (67%), bahkan di negara maju seperti Inggris dan Jepang sudah mencapai di atas 90%. Tingkat penetrasi internet ini adalah rasio antara jumlah pengguna internet dan jumlah penduduk.

Persoalan utama yang menyebabkan belum optimalnya pemanfaatan teknologi digital di Indonesia berasal dari kualitas layanan internet yang relatif masih tertinggal dibandingkan negara lain. Hambatan lain adalah pengeluaran investasi di bidang teknologi informasi (TI) yang juga relatif tertinggal dibanding negara lain.

STEVY WIDIA

Tags: belanja onlinee-commercee-DagangGubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
Previous Post

Begini Cara Perempuan Bangun Startup

Next Post

Perkembangan Pariwisata Dorong Pertumbuhan UKM

Related Posts

belanja online
Headline

Pemerintah Targetkan Transaksi Harbolnas 2025 Capai Rp 35 Triliun

9 Desember 2025
0
Berkat E-Commerce Batik Khantil Bangkit Dari Keterpurukan
Headline

Berkat E-Commerce Batik Khantil Bangkit Dari Keterpurukan

6 Desember 2025
0
Shopee Live
Headline

Pelaku UMKM Raup US$270 Miliar secara Global Melalui Platform Shopee

2 Desember 2025
0
Load More
Next Post
Perkembangan Pariwisata Dorong Pertumbuhan UKM

Perkembangan Pariwisata Dorong Pertumbuhan UKM

Zephyrus, Aplikasi Antisipasi Banjir

Zephyrus, Aplikasi Antisipasi Banjir

Aavishkaar Dorong Pertumbuhan Wirausaha Sosial Indonesia

Aavishkaar Dorong Pertumbuhan Wirausaha Sosial Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version