youngster.id - Bank Indonesia (BI) memprediksi transaksi uang elektronik 2023 akan terus tumbuh. Nilai transaksi uang elektronik pada 2022 tumbuh 30,84% dibandingkan pada 2021 yang mencapai Rp 399,6 triliun.
“Nilai transaksi uang elektronik diproyeksikan meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun lalu hingga mencapai Rp 495,2 triliun pada 2023,” kata Perry Warjiyo Gubernur BI baru-baru ini.
Perry menjelaskan, nilai transaksi digital banking pada 2022 juga meningkat 28,72% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 52.545,8 triliun. Perry memproyeksikan nilai transaksi digital banking pada 2023 juga akan tumbuh hingga 22,13% mencapai Rp 64.175,1 triliun.
Di sisi lain, Perry mengatakan, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2022 juga meningkat 6,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, jumlah UYD mencapai Rp 1.026,5 triliun.
Perry mengakui, pada 2022, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat. Khususnya dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya system pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.
Bank Indonesia terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. “Ini melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post