youngster.id - Perusahaan hendaknya memiliki pemahaman yang tepat akan tren transformasi digital. Terdapat perbedaan makna antara istilah digitalization dan digitization dalam mengadopsi teknologi, terutama untuk divisi IT.
“Digitalisasi bukan hanya memanfaatkan infrastruktur untuk masuk ke dunia digital. Transformasi digital justru mendorong para pelaku usaha untuk menciptakan model bisnis baru melalui platform digital,” ungkap ,” Sudev Bangah, Country Manager IDC Indonesia dan Filipina dalam acara NetApp All-Flash Day, yang berlangsung belum lama ini di Jakarta.
Dia menjelaskan, adopsi digital sudah pasti melibatkan infrastruktur, dan divisi IT menjadi ujung tombak perusahaan. Namun, kali ini divisi IT merupakan bagian perusahaan yang juga dituntut untuk menghasilkan inovasi dan profit.
“Infrastruktur perusahaan zaman dahulu hanya memikirkan investasi untuk saat itu juga. Sekarang perusahaan harus memikirkan hingga 10 tahun ke depan untuk infrastruktur dan data center,” kata Sudev.
Selain itu, untuk menciptakan model bisnis baru dari transformasi digital, perusahaan juga harus memiliki kemampuan yang tepat. Dalam hal ini, data adalah sumber daya utama mereka untuk merangkul pelanggan baru. Namun, apa yang harus dilakukan perusahaan terhadap data ini?
“Mereka sudah punya data, tetapi apakah mereka punya kecepatan dalam mengambil dan mengolah data itu? Di sinilah peran penting big data dan analisis untuk menggandeng pelanggan baru,” lanjutnya.
Menurutnya, big data dan analisis adalah dua aspek yang harus dimiliki perusahaan dalam mengeksekusi data, terutama untuk kecepatan menarik dan mengolah data tersebut. Telekomunikasi dan perbankan adalah dua sektor bisnis yang paling cepat menerapkan dua aspek ini.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post