youngster.id - Perusahaan teknologi penyedia jasa travel booking online, Traveloka, sudah berstatus “Unicorn” dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Perusahaan ini akan fokus mengembangkan produk di kawasan Asia Tenggara.
Senior Vice President Business Development Traveloka, Caesar Indra mengungkapkan, pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
“Kami akan fokus mengembangkan produk dan layanan terbaik untuk kawasan Asia Tenggara yang menjadi wilayah operasional. Untuk IPO, sampai tahun depan kita belum ada rencana. Masih ingin beroperasi seperti sekarang dan masih ingin mengembangkan produk dan layanan,” kata Caesar Indra, pada peluncuran layanan Transportasi Bandara, baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, saat ini jumlah pengunduh aplikasi Traveloka sudah mencapai 30 juta. Sampai akhir tahun 2018, Caesar menargetkan jumlah pengunduh aplikasi Traveloka bisa meningkat dua kali lipat menjadi 60 juta.
Karena itu, selain di Indonesia, Traveloka terus mengembangkan bisnis ke lima negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Singapura, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Dengan karakteristik market yang berbeda, tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi Traveloka untuk bisa menjadikan platformnya sesukses di Indonesia.
“Bisnis kami di luar Indonesia memang jadi tantangan tersendiri. Bagaimana kita bisa melokalisasi produk dan servis Traveloka untuk market-market tersebut,” ungkap Caesar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post