Traveloka Kantongi Pendanaan Rp 3,6 Triliun di Tengah Pandemi

CEO dan Co-Founder Traveloka, Ferry Unardi. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Startup penyedia layanan perjalanan berbasis online (Online Travel Agent/OTA), Traveloka mengumumkan perolehan investasi terbaru senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun. Institusi keuangan global terlibat dalam putaran pendanaan ini bersama investor terdahulu termasuk EV Growth.

Traveloka berharap, dana segar ini dapat memperkuat neraca keuangan perusahaan. Selain itu, dapat memperdalam penawaran Traveloka untuk sejumlah lini produk yang diprioritaskan. Hal itu mencakup pengembangan portofolio layanan produk Perjalanan dan Gaya Hidup di pasar-pasar utama, serta perluasan lini Layanan Keuangan.

“Kami sangat paham bahwa sektor ini mungkin akan mengalami turbulensi lebih lanjut dengan adanya gelombang Covid-19 berikutnya. Namun kami siap untuk menghadapi tantangan ini dan berdiri tegap setelah pandemi ini berlalu,” ujar Co-founder sekaligus CEO Traveloka Ferry Unardi dalam siaran pers, Rabu (28/7/2020).

Menurut dia, perusahaan melihat adanya pemulihan secara bertahap di seluruh pasar utama. Bisnis Traveloka di Vietnam misalnya, mulai stabil dan mendekati periode sebelum adanya pandemi corona. Sedangkan di Thailand, hampir melampaui 50% dibandingkan situasi normal. “Meskipun Indonesia dan Malaysia masih berada di tahap awal pemulihan, namun kedua pasar ini terus memperlihatkan momentum yang menjanjikan dengan kemajuan dari minggu ke minggu,” katanya.

Sementara itu Managing Partner EV Growth Willson Cuaca mengungkapkan, krisis akibat virus corona tergolong besar pada generasi saat ini, baik dari sisi keuangan maupun kemanusiaan. “Situasi ini merupakan bentuk dari penyesuaian ulang yang memaksa para pelaku bisnis untuk memikirkan kembali rencana, strategi dan model bisnis,” ujar dia.

Ia memahami bahwa industri perjalanan juga mengalami masa sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk Traveloka. “Tim manajemen telah melakukan berbagai upaya sulit namun harus dilakukan, termasuk restrukturisasi dan optimalisasi, untuk meminimalkan risiko keuangan yang timbul,” katanya. Oleh karena itu, EV Growth yakin Traveloka akan kembali bangkit dengan lebih kuat setelah melewati krisis ini.

STEVY WIDIA

Exit mobile version