youngster.id - Bisnis aplikasi on demand telah mengalami perkembangan pesat. Tak sekadar jadi penyedia layanan transportasi online tetapi juga aneka layanan lainnya, termasuk kesehatan. Peluang ini juga dilirik oleh Uber dengan meluncurkan platform baru, Uber Health.
Platform ini resmi beroperasi pada 1 Maret 2018 di Amerika Serikat. Tujuannya mengantar pengguna dari dan ke fasilitas kesehatan seperti klinik maupun rumah sakit.
“Kami telah bermitra dengan penyedia layanan kesehatan yang nantinya akan mengatur jadwal pinjam kendaraan untuk pasien. Layanan ini sudah termasuk biaya perjalanan,” kata General Manager Uber Health, Chris Weber, seperti dikutip Futurism, baru-baru ini.
Menurut Webber, pengguna bisa menjadwalkan penyewaan kendaraan hingga 30 hari sebelumnya. Untuk memastikan bahwa informasi medis pribadi pasien aman, Uber bermitra dengan Clearwater Compliance, perusahaan manajemen risiko Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan terkemuka (HIPAA).
Menurut catatan HIPAA, setiap tahunnya sebanyak 3,6 juta orang Amerika kehilangan kesempatan untuk menjalani medis dengan baik lantaran hanya mereka tidak memiliki kendaraan. Weber mengatakan, Uber Health adalah inisiatif perawatan kesehatan terbesar perusahaan sejauh ini.
Webber melanjutkan, pengguna bisa menjadwalkan penyewaan kendaraan hingga 30 hari sebelumnya. Untuk memastikan bahwa informasi medis pribadi pasien aman, Uber bermitra dengan Clearwater Compliance, perusahaan manajemen risiko Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan terkemuka (HIPAA).
Uber telah mendukung berbagai upaya terkait kesehatan yang lebih kecil, termasuk menawarkan pinjaman kendaraan secara gratis untuk pemeriksaan kanker payudara di Amerika Serikat, serta tes diabetes dan tiroid di India.
Sementara itu, untuk pengemudi, Weber menyatakan yang melayani pasien Uber Health adalah mitra pengemudi yang sudah bekerja sama dengan mereka.
Kepala Kemitraan Uber Health, Jay Holley, mengklaim bahwa layanan baru ini bisa melakukan banyak hal untuk memulihkan citra perusahaan dan memposisikan mereka sebagai perusahaan yang lebih memperhatikan keamanan dan inklusivitas.
“Kami telah menguji Uber Health dalam versi beta sejak Juli 2017. Sejauh ini kami sudah memiliki lebih dari 100 layanan kesehatan. Mulai dari rumah sakit, pusat terapi fisik dan rehabilitasi di antaranya Pusat Kanker Perlmutter NYU, Georgetown Home Care, serta Yale New Haven Health,” papar Holley.
STEVY WIDIA
Discussion about this post