youngster.id - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi juara umum pada Foreign Direct Investment International Arbitration Meet (FDI), di Argentina. FDI merupakan kompetisi arbitrase semu paling bergengsi di kancah internasional dalam bidang hukum investasi internasional.
“Para mahasiswa ini telah mengharumkan nama UGM dan juga Indonesia di tingkat internasional dalam kompetisi yang diikuti oleh hampir seluruh sekolah hukum terkemuka di dunia. UGM berhasil meraih gelar juara umum atau Overall Highest Team Ranking berdasarkan penilaian pada penampilan di oral rounds serta written memorials,” kata Dekan Fakultas Hukum UGM, Sigit Riyanto, dilansir laman UGM, Senin (21/11/2016) saat menerima delegasi FDI di Kampus Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.
Menurut dia, hasil tersebut merupakan prestasi tertinggi pertama kali yang berhasil dicapai dalam ajang FDI itu. Apalagi kegiatan di Universidad Buenos Aires, Argentina, pada 3-6 November lalu itu, juga diikuti beberapa kampus ternama lainnya, di antaranya Paris Bar School, King’s College London, dan NALSAR University of Law. Tim UGM bahkan berhasil mengalahkan Harvard Law School.
Pada tahun ini, kata Riyanto, kompetisi mengambil tema sengketa mengenai investor asing yang merasa investasinya diekspropriasi pemerintah negara. Masing-masing tim harus mempersiapkan dua memorials, satu untuk pihak investor sebagai claimant dan satu lagi untuk pihak pemerintah sebagai respondent, ujar salah satu delegasi UGM, Amelia Rohana Sonang.
Dalam kompetisi ini, UGM diwakili tujuh orang mahasiswa Fakultas Hukum. Menurut pendamping delegasi UGM, Tomi S Utomo, para mahasiswa sejak awal masa persiapan telah mempersiapkan diri dengan matang. Karena itu, prestasi yang diraih kali ini tidak menjadi sesuatu yang mengherankan.
Tomi berharap, prestasi ini dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan di waktu-waktu ke depan, serta menjadi teladan bagi mahasiswa lain untuk dapat membawa kebanggaan bagi UGM dan bagi bangsa Indonesia.
“Saya harap ini bisa jadi contoh juga untuk yang lain. Ketika para mahasiswa ini menghadapi berbagai tantangan sebelum berangkat, saya melihat bahwa mereka bukanlah mahasiswa yang sekadar kuliah saja, tapi juga bisa menjadi pengentas masalah bagi masyarakat,” katanya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post