youngster.id - Usaha Kecil Menengah (UKM) perlu melihat fenomena di gerai toko (offline) ke penjualan online atau lewat media sosial. Budaya ini disebut “Market Shift” atau perpindahan perilaku konsumen. Salah satunya kebiasaan belanja dari offline ke online, yang disebut-sebut mengakibatkan turunnya nilai penjualan bisnis retail yang berujung pada tutupnya beberapa gerai retail besar di Indonesia.
“Beberapa pelaku bisnis offline terlihat cepat bergerak ke online dengan menjadi penjual di berbagai marketplace e-commerce. Namun beberapa tetap terlihat berdiam diri dan lamban dalam menjalani perubahan ini. Sekarang ini eranya networking dan omni-channel. Semua channel digunakan. Selain di marketplace, UKM seharusnya punya online store sendiri, bisa terima order dan pembayaran di website-nya sendiri,” ungkap Pendopo, CEO Omega Soft dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2017).
Ironisnya, sebagian besar para pelaku UKM tidak memiliki dukungan teknologi digital yang mendorong mereka membuka online store. Seperti menerima layanan trakaksi ePayment di website mereka sendiri.
Sebagai komitmen mendukung dan pemberdayaan sektor UKM nasional, dalam event Franchise Expo tanggal 8-10 September 2017 di JCC. Pendopo akan memperkenalkan produk Smart Cashier dan Omega POS (Point Of Sale) yang merupakan software unggulan bagi UKM di Indonesia.
“Para pelaku bisnis UKM yang mempunyai offline shop bisa dengan mudah menjadi online shop, dengan biaya yang sangat terjangkau,” ungkap pendiri perusahaan penyedia software di Tebet, Jakarta itu.
Pendopo juga menjelaskan software itu terintegrasi penuh dengan stok gudang dan pembayaran online. Para pelaku usaha UKM ini juga akan memperoleh manfaat yang bekesinambungan.
“Karena kami mempunyai divisi research and development yang selalu berinovasi sesuai perkembangan zaman,” ungkap Pendopo.
Hingga kini Omega telah melayani kurang lebih sebanyak 5 ribu UKM di Indonesia. Pihaknya juga bermitra dengan para pelatih dan mentor untuk sosialisasi software ini lewat program Omega Partnership, mengingat masih banyak pelaku UKM yang belum menggunakan software Omega POS.
“Lewat software terintegrasi penuh ini, kami ingin mengubah anggapan bahwa penggunaan sistem atau software itu mahal tidaklah benar, software yang kami hadirkan tak sekedar cepat dan mudah tapi juga sangat terjangkau,” tutup Pendopo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post