youngster.id - Perusahaan global cybersecurity, Kapersky telah mendeteksi ratusan ribu serangan phising terhadap pelaku usaha kecil menengah (UKM) di kawasan Asia Tenggara pada triwulan I 2020. Adapun UKM Indonesia mendapatkan lebih dari 192 ribu serangan.
Secara keseluruhan, sistem Anti-Phishing Kaspersky berhasil mencegah sebanyak 834.993 upaya phishing terhadap perusahaan yang memiliki 50-250 karyawan, naik 56% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 dengan lebih dari 500 ribu upaya phishing yang berhasil diblokir.
“Situasi finansial diiringi dengan kebutuhan mendesak untuk dapat beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh yang dipaksakan tanpa persiapan mumpuni nyatanya telah menempatkan keamanan TI UKM di posisi yang sulit. Pada saat yang sama, para pelaku kejahatan siber secara tidak etis menunggangi kekacauan seperti ini untuk meningkatkan tingkat keberhasilan serangan mereka melalui taktikrekayasa sosial seperti phishing,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Menurut dia, data menunjukkan upaya demikian mengalami peningkatan karena pihaknya menemukan dan mencegah upaya phishing lebih banyak di tahun ini daripada pada 2019 lalu. Peringkat organisasi yang ditargetkan oleh serangan phishing didasarkan pada pemicu komponen heuristik dalam sistem Anti-Phishing pada komputer pengguna. Komponen ini mendeteksi seluruh aktivitas saat pengguna mencoba mengikuti tautan di internet atau dalam surel ke laman phishing jika tautan tersebut belum ditambahkan ke basis data Kaspersky. Statistik yang disebutkan dianalisis dari solusi Kaspersky untuk UKM yang beroperasi dengan Windows, Mac OS, dan Linux.
“UKM nyatanya membentuk tulang punggung pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara, sektor ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar pada produk domestik bruto dan lapangan pekerjaan. Jelas bahwa pemerintah di wilayah Asia Tenggara menyadari hal tersebut karena masing-masing telah merumuskan cara yang berbeda untuk membantu sektor UKM selama periode yang menantang ini.Peran kami saat ini adalah menawarkan solusi pilihan secara gratis untuk membantu UKM dan bahkan industri kesehatan menangkal meningkatnya serangan siber terhadap mereka,” tambah Yeo.
Phishing adalah salah satu jenis serangan rekayasa sosial yang paling fleksibel, karena dapat disamarkan dengan banyak cara dan digunakan untuk tujuan yang berbeda. Serangan rekayasa sosial, atau tipu daya pikiran, mengeksploitasi emosi manusia untuk menipu para pengguna online.
STEVY WIDIA