youngster.id - Pemerintah Kabupaten Kudus melihat besarnya potensi UKM di Kota Kudus menjadi perusahaan berskala besar. Untuk menggalakkan dan mempromosikan produk-produk UKM dilakukan upaya edukasi agar UKM-UKM di Kudus melek pemasaran melalui “Go Digital”.
“Kabupaten Kudus memiliki filosofi GusJiGang, yang merupakan kependekan dari Bagus, Ngaji, Dagang. Filosofi itu dapat diartikan sebagai sebuah ajaran yang mengedepankan semangat kewirausahaan atau dagang dengan tetap menjunjung aspek integritas (bagus) dan religi (ngaji). Semangat entrepreneur berbasis GusJiGang itulah yang akan disebarkan kepada masyarakat di Indonesia, termasuk para UKM,” kata Bupati Kudus Musthofa pada pembukaan pameran produk-produk unggulan kabupaten Kudus, “Kudus Trade Show 2016”, di Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Blok B-Jakarta pada 17-20 November 2016.
Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Sudiharti menambahkan, pameran Kudus Trade Show 2016 akan digelar di beberapa kota Indonesia. Mulai dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Purwakarta, Kudus,dan ditutup dengan Purwokerto. “Program ini kami mulai dari Oktober hingga Desember 2016. Khusus di Kudus, kami akan mendatangkan buyer,” ujarnya. Mulai dari produk jenang (dodol), batik, bordir, gebyok, hingga kopi dipamerkan di sana.
Sementara itu, keputusan pemerintah Kabupaten Kudus menggalakkan UKM di daerahnya untuk Go Digital sejalan dengan target pemerintah pusat yang akan mencetak 1.000 digital technopreneur, 1 juta petani dan nelayan go digital, serta 8 juta UKM yang Go Digital pada tahun 2020 mendatang.
“Sampai saat ini, UKM telah berkontribusi 58% terhadap PDB nasional setiap tahunnya. Sayangnya, hanya 5% UKM yang sudah go digital dari 56 juta UKM di Indonesia. Untuk itu, kami merasa perlu untuk mengedukasi UKM untuk go digital dengan semangat GusJiGang,” kata dia.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, diharapkan, UKM-UKM di Kota Kudus dapat menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh Indonesia, bahkan pasar global.
STEVY WIDIA
Discussion about this post