UMKM Harus Memanfaatkan TikTok dalam Pemasaran Media Sosial

TikTok

Memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan pemasaran di media sosial (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Selama pandemi berlangsung, media sosial telah menjadi bagian penting di kehidupan sehari-hari masyarakat global. Melalui media sosial, baik individu maupun komunitas dapat terus terkoneksi meskipun dengan keterbatasan mobilitas. Terdapat pula peningkatan penggunaan media sosial untuk kebutuhan hiburan selagi karantina di rumah, dimana konsumen beranjak ke satu aplikasi yang paling banyak diunduh pada tahun 2021, yaitu TikTok.

Diluncurkan pada tahun 2016 hingga kini, TikTok telah menjadi aplikasi terpopuler dengan jumlah unduhan global yang mencapai dua miliar unduhan. Platform media sosial ini dikenal dengan video viral berdurasi 15 detiknya dengan jumlah pengguna aktif yang mencapai 800 juta.

Menurut Melina Marpaung, Senior Executive Zilingo Indonesia, ada tiga alasan sehingga pelaku UMKM mesti memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan performa pemasaran media sosial. “Penggunaan media sosial yang efektif dapat mendorong keinginan pelanggan untuk mengetahui lebih banyak tentang penawaran Anda, yang diharapkan akan menghasilkan lebih banyak traffic ke bisnis Anda. Dengan jumlah pengguna TikTok yang terus meningkat di Indonesia, Zilingo Marketing Services dari Zilingo Trade siap melayani merek dan bisnis untuk menciptakan konten media sosial yang menarik dan relevan dengan pasar. Rangkaian layanan pemasaran kami dapat diakses di bawah platform solusi bisnis satu atap kami di zilingtrade.id,” kata Melina.

Media sosial berbasis mobile yang sangat mudah diakses

Jumlah pengguna telepon seluler di dunia semakin hari semakin meningkat dan tidak memperlihatkan penurunan khususnya saat urgensi inklusi digital sangat dibutuhkan. Faktor yang membuat TikTok sangat menarik adalah penggunaan video mikro yang sangat mudah diakses di telepon seluler.

“Dari segi bisnis, format mobile merupakan hal yang relevan terhadap konsumen. Anda dapat menjalankan bisnis melalui telepon genggam, sehingga berinvestasi pada aplikasi berbasis mobile cocok dijalankan pada kampanye mobile-first Anda,” tambahnya.

Menghasilkan prospek untuk pengembangan bisnis

Dengan audiens TikTok yang sangat besar, Anda perlu mempertimbangkan apakah target audiens Anda juga menggunakan platform yang sama. Meskipun TikTok kini dipenuhi oleh tren generasi Z, namun banyak platform media sosial lain yang juga bermulai dari audiens yang lebih muda. Melina menjelaskan,

“Dengan memanfaatkan platform baru lebih awal, Anda dapat mendahului kompetitor Anda. Anda juga dapat membangun basis audiens Anda sebelum platform tersebut bercampur aduk dengan konten promosi bisnis lain. Setiap bisnis sebaiknya dapat mengalokasikan marketing resources-nya di tempat target audiens berada, karena akan berdampak baik pada ROI yang diharapkan,” jelasnya.

Memungkinkan merek Anda untuk memproduksi konten yang autentik

Berdasarkan Laporan Konten Konsumen Stackla, 30% kaum milenial mengatakan bahwa mereka berhenti mengikuti sebuah merek di media sosial dikarenakan konten mereka yang dirasa palsu dan 57% responden beranggapan kurang dari setengah merek yang ada membuat konten yang autentik. Masyarakat luas kini merasa penat dengan apapun yang terasa palsu, overproduced atau terlalu komersil, dan ketika berbicara mengenai influencer media sosial, batas antara sponsorship dengan rekomendasi yang autentik pun semakin kabur. UMKM dapat memprioritaskan untuk terhubung dengan micro influencers, dengan jumlah pengikut 1,000 hingga 10,000, profil pengikut yang niche, ditambah dengan perspektif yang lebih jujur, yang menggambarkan keotentikan sebuah konten.

Sebagai pelaku UMKM, Anda juga dapat meningkatkan kesadaran merek Anda dengan memperlihatkan tempat kerja dan budaya kantor di perusahaan Anda. Hal ini tentu akan membawa perspektif keotentikan yang baru untuk branding usaha Anda. “Strategi pemasaran media sosial adalah tentang membangun kepercayaan yang mendukung penjualan, dan keotentikan merupakan pendorong utama pada kepercayaan itu sendiri. Dengan mendefinisikan pendekatan otentik ke media sosial, UMKM dapat memperkuat legitimasi dan menampilkan suara dan kepribadian unik dari merek masing-masing,” tutup Melina.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version