youngster.id - Universitas Brawijaya menggelar program Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM). Acara ini diikuti sekitar 900 mahasiswa dari 127 perguruan tinggi di Indonesia. Mereka diharapkan dapat menjadi wirausahawan sukses yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Ketua Panitia AWMM UB, Ilhamuddin Nukman mengatakan peserta yang ikut kegiatan tersebut lolos kurasi dari 1.200 mahasiswa yang mendaftar.
“AWMM ini merupakan program unggulan dari Kemendikbud Ristek yang dimunculkan pada tahun ini, UB menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi yang dipercaya menyelenggarakan kegiatan ini,” kata Ilhamuddin dalam keterangannya Kamis (1/9/2022).
Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut dapat mengkonversi mata kuliah selama satu semester atau setara 20 SKS. Kemudian, selama tiga bulan mengikuti kegiatan, para peserta akan diberikan berbagai materi kewirausahaan.
Materi yang diberikan di antaranya pembangunan mindset wirausaha dengan memiliki mentalitas, karakter, ketahanan sebagai calon pengusaha. Kemudian, mahasiswa diajak untuk merumuskan usaha yang akan dijalankan, menemukan ide, model bisnis dan rencana bisnis.
Nantinya para mahasiswa juga akan mempresentasikan ide usaha yang sudah ada untuk menarik para investor supaya dapat memberikan investasi di dalam program mereka itu. “Para peserta diberikan materi oleh para narasumber seperti akademisi, praktisi dan para pelaku usaha mandiri yang sudah pakar di bidangnya,” katanya.
Kegiatan pelatihan AWMM akan dilaksanakan secara luring dan daring selama 3 bulan kedepan. Nantinya kegiatan AWMM akan diakhiri dengan expo kewirausahaan mahasiswa pada November 2022 mendatang.
Menjelang akhir kegiatan, para peserta akan dibentuk kelompok untuk membuat prototype usaha dari rencana usahanya. Setiap kelompok akan mendapatkan dana sebesar Rp 5.000.000 dan dari 900 peserta akan terbentuk sekitar 300 kelompok. “Prototype usaha yang dibuat masing-masing kelompok kemudian akan diikutsertakan mengikuti ekspo usaha di akhir kegiatan,” katanya.
Rektor UB, Prof Widodo mengatakan kegiatan AWMM diharapkan dapat menghasilkan wirausahawan muda yang sukses dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Menurutnya selama ini jumlah lulusan sarjana tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada.
“Sehingga harus ada mindset yang diubah sejak dini, karena jumlah entrepreneur saat ini masih sedikit, sehingga ini masih menjadi peluang,” katanya. “Kalau kita lihat pelaku bisnis di Indonesia masih banyak dari luar negeri atau multinasional, sehingga bila anak-anak muda kita ketika membuka usaha, mindset kita harus global,” tambahnya.
STEVY WIDIA