youngster.id - Jumlah pelaku usaha (entrepreneur) di Indonesia masih sedikit, dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Oleh karena itu, Universitas Trilogi siap mencetak generasi teknopreneur.
Demikian dikemukakan Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Asep Saefuddin, dalam sambutannya pada Sidang Terbuka Senat dan Guru Besar Universitas Trilogi di Jakarta, Kamis (8/9).
”™”™Salah satu sumber bahkan mengatakan, jumlah pelaku usaha kita hanya sekitar 1,65%. Sangat jauh tertinggal jika dibandingan dengan negara kawasan Asia Tenggara lain seperti Singapura yang 7%, Malaysia 5%, dan Thailand 3%. Perlu sebuah usaha yang sistemik, agar kita tidak terus tertinggal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Forum Rektor Indonesia (FRI) ini menjelaskan bahwa sebagai wujud dari upaya sistemik tersebut, sejak awal berdirinya Universitas Trilogi telah menegaskan diri untuk menjadi kampus pencetak teknopreneur.
”™”™Mengapa harus teknopreneur? Di Indonesia, penerapan Iptek di dunia usaha boleh dikatakan minim sekali. Hal ini terlihat jelas dari jumlah teknopreneur-nya. Jika entrepreneur tidak menyentuh angka 2%. Jumlah teknopreneur di Indonesia diperkirakan hanya sekitar 0,2% saja,” jelas Rektor.
Sidang Senat Terbuka yang dilakukan dalam rangka Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (UPMB) Universitas Trilogi ini juga menghadirkan Prof. Dr. Roy Sembel. Penulis yang juga motivator akademis ini didaulat sebagai keynote speaker dengan membawa paparan yang berjudul ”™”™Membangun Generasi Teknopreneur Indonesia.”
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post