youngster.id - Menteri Pariwisata Arief Yahya melancarkan tiga strategi besar dalam upaya mencapai target 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Bahkan strategi pariwisata go digital mendapat apresiasi dari UNWTO, Badan PBB yang mengurus masalah pariwisata dunia.
Dalam pertemuan yang digelar di Markas Besar UNWTO, Menpar merinci ketiga strategi tersebut seperti Go Digital, Homestay dan Sustainable Tourism Observatory (STO) menuju Sustainable Tourism Certificatios (STC).
“Buka wawasan, benchmarking, terus diuji oleh ahlinya agar on track. Jika ingin menjadi pemain global, kelas internasional, membuat lompatan mendunia, pergunakan standar global,” ujar Arief Yahya yang dikutip Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Nia Niacaya yang dilansir Antara baru-baru ini.
Lembaga PBB di bidang pariwisata (UNWTO) punya segudang data, hasil riset, pengalaman dan contoh terobosan di banyak negara yang sudah sukses di pariwisata. Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific yang berasal dari China, Xu Jing, Executive mengakui Menpar Arief Yahya yang mantan CEO Telkom, dan mempunyai backgroundnya IT, dunianya sudah digital.
“Anda tahu lebih banyak dan detail. Go digital tidak bisa ditolak,” ujar Xu Jing. Menurut Xu Jing, 68 % traveller di Tiongkok menggunakan digital online dalam searching mencari destinasi liburan.
Dari sisi marketing, Kemenpar memanfaatkan nama besar seperti Trip Advisor, Google, Baidu, Ctrip, CCTV, Xinhua dan lainnya yang menguasai market potensial. Sementara dari sisi selling, Arief Yahya mempresentasikan ITX-Indonesia Travel X-change, digital market place yang mempertemukan supplay and demand ke dalam satu platform.
Dari look, book, sampai pay, tersedia dalam layanan ITX yang sejak diluncurkan di Rakornas Kemenpar Go Digital Be The Best 15-16 September 2016 lalu diluncurkan sudah mendapatkan lima ribu indutri seperti Penerbangan, akomodasi maupun attractions seperti restoran, tempat hiburan dan lainnya,
Go Digital ini juga memfasilitasi industri pariwisata yang 90 % masuk kategori UMKM, unit usaha kecil dan menengah.
Kemenpar atau pemerintah menyediakan platform atau plaza online-nya, industri yang mengisi etalasenya dengan berbagai produk dan paket wisatanya. Plaza itulah yang akan dipromosikan besar-besaran di semua target market dan originasi potensial.
ITX itu nantinya akan seperti TripAdvisor, Booking.Com, CTrip dan online service lainnya.
Di Indonesia terdapat 55 juta UMKM dan uniknya tiga persen pengusaha yang besar menguasai 70 persen perekonomian negeri. “Adanya ITX diharapkan akan ada sharing economy,” kata Arief.
Langkah pertama Go Digital diapresiasi oleh hampir semua petinggi UNWTO yang dipimpin Taleb Rifai bersama kesembilan board of directornya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post