youngster.id - Visa, dan ALTO telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk membentuk kemitraan dalam pemrosesan transaksi kartu debit di dalam negeri. Kerjasama ini juga untuk memajukan gerbang pembayaran nasional, Gerakan Nasional Nontunai serta meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan, kemitraan ini untuk meningkatkan kapabilitas ALTO sesuai standar kelas dunia, termasuk dalam hal keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko.
“Kemitraan ini sejalan dengan strategi jangka panjang Visa untuk mendorong penerimaan dan adopsi pembayaran nontunai di Indonesia, serta memberikan dukungan penuh terhadap visi Bank Indonesia memajukan Sistem Pembayaran Nasional,” kata Rico dalam keterangan resmi, Selasa (8/9/2020).
Menurut dia, kemitraan dengan ALTO merupakan sebuah fondasi terkini dalam komitmen jangka panjang Visa di Indonesia. Selama tiga dekade terakhir, Visa telah berkolaborasi dengan bank, merchant, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memperkenalkan inovasi teknologi pembayaran digital dan memperluas penerimaannya.
“Kami sepenuhnya berkomitmen berbagi keahlian dan teknologi global Visa untuk membantu meningkatkan kapabilitas keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko ALTO menjadi standar kelas dunia, mendukung Indonesia menuju masyarakat nontunai,” kata Rico lagi.
Sementara itu, Presiden Direktur PT ALTO Network, Armand Widjaja mengatakan kemitraan ini merupakan tonggak sejarah bisnis ALTO dalam mencapai target menjadi mitra sistem pembayaran dan digital yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia. Menurut dia, sebagai salah satu perusahaan switching nasional, ALTO telah terkoneksi dengan lebih dari 100.000 mesin ATM di seluruh Indonesia.
“Kami dengan senang hati menyambut Visa dengan jaringan global dan pengalamannya selama 60 tahun untuk menjadi mitra kami dalam pemrosesan transaksi debit domestik, yang tentunya akan meningkatkan mutu layanan, serta kepercayaan klien dan konsumen kami,” kata Armand.
Visa juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam meningkatkan pemahaman bisnis dan keuangan digital bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan (underserved.
STEVY WIDIA
Discussion about this post