youngster.id - Situasi pandemi telah memengaruhi kebahagiaan anak-anak. Riset Wall’s bersama Project Everyone menemukan 69% dari total responden anak tidak merasa bahagia karena rasa kesepian. Peduli akan hal itu, Wall’s menggelar The Happiness Project yang menargetkan 3 juta anak di seluruh dunia untuk mengerti makna kebahagiaan sesungguhnya.
Dalam setahun terakhir, sebanyak 135.000 anak di Indonesia, Pakistan dan Turki telah mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari The Happiness Project sebelum resmi diluncurkan di berbagai negara lain.
Direktur Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk Hira Triadi menyampaikan, Wall’s percaya bahwa kebahagiaan adalah hak bagi semua orang tanpa terkecuali. Hal ini sejalan dengan purpose dari Wall’s, dengan komitmen untuk membuat #SemuaJadiHappy apapun suku ras, latar belakang dan agamanya.
“Kami melihat bahwa semua orang, anak-anak dan generasi muda serta termasuk juga para orang tua, membutuhkan edukasi mengenai kebahagiaan. Oleh karena itu, kami tergerak untuk menghadirkan serta menjalankan The Happiness Project sebagai solusi atas tantangan tersebut,” kata Hira dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Program ini diharapkan akan mendampingi anak-anak dalam pengembangan kapasitas diri yang dapat membantu mereka agar menjalani hidup dengan lebih bahagia.
“Perlahan namun pasti, kami akan terus berusaha untuk mengembangkan program ini ke berbagai negara di dunia,” kata Hira lagi.
Riset juga menunjukkan 90% anak dan orang dewasa di seluruh dunia setuju bahwa edukasi mengenai kebahagiaan di sekolah sama pentingnya dengan pelajaran formal, seperti matematika. Untuk itu, The Happiness Project telah mendapat dukungan dari berbagai ilmuwan ahli untuk memberi edukasi yang lebih luas tentang kebahagiaan ke banyak sekolah di dunia.
Ada beberapa kunci menuju kebahagiaan yang penting untuk anak-anak ketahui sejak usia dini. Hal itu yang membentuk pilar The Happiness Project, yaitu berteman, bergerak, bersyukur, berbuat baik, dan berkreasi.
Pendiri dan Direktur World’s Largest Lesson Alison Bellwood mengatakan, fokus dari program ini sendiri adalah untuk mendengarkan pendapat sekaligus belajar dari anak-anak di seluruh dunia.
“Setelah melihat bagaimana program ini berjalan sejauh ini, kami sangat tidak sabar untuk melihat keberlanjutan program The Happiness Project dan menjangkau lebih banyak anak di seluruh dunia,” ujarnya.
Saat ini, program ini terus digerakan pada sekolah-sekolah di Jerman, Swedia, dan Kawasan Asia Tenggara dengan memberikan edukasi pentingnya memahami arti kebahagiaan sejak dini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post