youngster.id - Film Black Widow merupakan salah satu film superhero yang ditunggu-tunggu para pecinta film Marvel. Dengan semua pembatasan yang diterapkan akibat pandemi COVID19, penyelenggara memutuskan untuk mengambil langkah penting yaitu pemutaran perdana film yang akan berlangsung secara bersamaan di bioskop dan di layanan streaming. Pemutaran perdana online film, ini juga menarik perhatian scammers dan penipu di ranah digital.
Pakar keamanan Kaspersky Anton V. Ivanov mengatakan, perilisan film besar selalu menjadi sumber hiburan tetapi juga merupakan daya tarik tersendiri bagi para pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan ancaman, halaman phishing, dan email spam.
“Saat ini, kami telah mengamati aktivitas penipuan intensif terkait film populer Black Widow, yang perilisannya telah ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar di seluruh dunia sejak lama. Dalam nuansa kegembiraan untuk menyambut film yang sudah dinanti, pengguna menjadi tidak memperhatikan sumber yang mereka gunakan, dan inilah yang dimanfaatkan oleh para scammers,” kata Anton dalam keterangan pers, Jumat (9/7/2021).
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang bagaimana pelaku kejahatan siber mencoba memonetisasi minat audiens, para ahli Kaspersky telah menganalisis file berbahaya yang disamarkan sebagai film Black Widow terbaru, serta situs web phishing terkait film yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna.
Hasilnya, para ahli Kaspersky menyoroti lonjakan upaya infeksi di tengah tanggal peluncuran yang diumumkan, yaitu, 1 Mei 2020, serta 7 Mei dan 9 Juli 2021. Menjelang pemutaran perdana film “agen –super” tersebut, para ahli Kaspersky melihat jumlah upaya serangan yang cukup besar untuk menginfeksi pengguna: 12% sebelum tanggal rilis awal pada tahun 2020, 13% pada April 2021, dan 9% pada Juni 2021.
Pakar Kaspersky juga menemukan sejumlah situs web phishing yang dirancang untuk mencuri kredensial pengguna. Dengan harapan mendapatkan film Black Widow yang telah lama ditunggu-tunggu, pengguna mengunjungi situs web yang menampilkan beberapa menit pertama film tersebut sebelum diminta mendaftar untuk melanjutkan menonton. Saat pendaftaran, untuk mengonfirmasi lokasi tempat tinggal mereka, para korban diminta untuk memasukkan rincian kartu bank.
Setelah beberapa saat, uang akan didebet dari kartu mereka, dan tentu saja, film tidak akan lanjut berputar. Jenis phishing ini tersebar luas dan dianggap sebagai salah satu yang paling populer di kalangan para scammers.
“Serangan ini dapat dicegah, dan pengguna harus waspada terhadap situs yang mereka kunjungi,” ujar Anton.
STEVY WIDIA
Discussion about this post