youngster.id - Aplikasi peta Waze akan menutup beberapa kantornya di kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Latin untuk memfokuskan kembali bisnisnya di pasar tertentu. Perusahaan juga akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 5% tenaga kerja global mereka.
CEO Waze, Noam Bardin dalam email kepada karyawan seperti diberitakan The Verge mengungkapkan, Waze bakal melakukan PHK terhadap 30 orang dari 555 karyawan. PHK tersebut merupakan dampak dari pandemi COVID-19 yang telah membuat banyak kota di dunia menerapkan lockdown dan jalan raya menjadi kosong.
Karena banyak orang bekerja dari rumah, sedikit orang yang menggunakan Waze untuk kebutuhan navigasi harian. Lebih sedikit orang yang menggunakan aplikasi, lebih sedikit pendapatan iklan untuk perusahaan.
Waze, yang diakuisisi oleh Google pada tahun 2013, telah mengalami penurunan baik pada pengguna aktif bulanan maupun jumlah pelanggan yang menggunakan aplikasi setiap bulan. Pada bulan April, Waze menjelaskan dalam sebuah unggahan di blog mengenai merosotnya jumlah pengguna.
Secara global, pelanggan Waze berkendara 60% lebih sedikit di bulan Maret, dibandingkan dengan bulan Februari. Italia secara khusus mengalami penurunan terbesar, yaitu 90%. Amerika Serikat (AS) juga turun sekitar 60%.
Ketika pandemi berlanjut, angka-angka itu semakin memburuk. Dari 30 orang yang terkena PHK, sebagian besar berasal dari divisi penjualan, pemasaran, dan kemitraan perusahaan. Waze juga menutup kantor di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Kolombia, Chili, dan Argentina. Waze berupaya untuk lebih fokus di negara-negara tempat bisnisnya berkembang, seperti AS, Inggris, Prancis, Brasil, dan Meksiko.
STEVY WIDIA
Discussion about this post