youngster.id - Salah satu faktor penentu kesuksesan roda usaha adalah lokasi yang tepat. Lokasi usaha yang strategis akan sangat mempengaruhi produk yang ditawarkan. Produk yang baik di lokasi yang tepat akan membawa bisnis naik kelas.
Yakin akan hal itu, dua pengusaha muda Kyle Kusumo (20) dan Kane Kusumo (18), co founder dari Tantular Café memutuskan untuk memindahkan lokasi bisnis mereka ke lokasi yang lebih terjangkau.
“Kami sadar bahwa visi kami tak sekadar membuka restoran dan café tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia melalui kekayaan kuliner. Karena itu kami pun berani memutuskan untuk pindah ke lokasi yang lebih menarik dan menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Kyle dan Kane saat ditemui Sabtu (23/2/2019) di lokasi usahanya Jl Pesanggrahan No 10G, Jakarta Barat.
Sebelumnya, usaha ini dimulai dengan lokasi Jl Palma Raya blok FC no 1, Taman Kedoya Baru, Jakarta Barat pada tahun 2016. Tetapi visi mereka untuk membuat tempat “nongkrong” bergaya anak muda dengan sajian menu khas Indonesia membuat mereka memberanikan diri bergerak dan berinovasi.
Di lokasi yang baru, Tantular Café masih menyajikan menu berbasis kuliner khas Indonesia. Menu andalannya diantaranya soto kwali dan pecel kraton dari Solo, ada nasi Uduk dari Banten, dan bubur Manado, dari Sulawesi Utara, dan Rawon Setan dari Jawa Timur. Tersedia juga kopi Gayo dari Aceh dan kopi Solok dari Sumatera Utara.
“Kebetulan, saya sendiri hobby masak dan orangtua mendukung apa yang menjadi keinginan saya. Sebagai orang muda, kita tentu harus mampu melestarikan kuliner nusantara, yang ternyata dalam segi rasa dan selera cukup bisa bersaing dengan kuliner-kuliner dari luar negeri,” kata Kane yang bertanggungjawab untuk marketing dan operational manager.
Meski bertema budaya namun penampilan kafe ini tetap modern, sesuai dengan kebutuhan anak muda zaman sekarang. Ini berkat inovasi yang terus dilakukan Kane dan Kyle. Selain penataan ruangan instagramble, mereka juga mengadakan kegiatan rutin nonton bareng big match dan super big match liga-liga papan atas Eropa. Selain itu tersedia koneksi internet bebas bahkan dan live music. “Kami menyebut ini rumah ketiga. Artinya, pengunjung akan nyaman seperti di rumah sendiri dan menikmati sajian menu khas kami,” ungkap Kyle yang menjabat sebagai Direktur.
Kyle dan Kane memang terbilang masih muda untuk terjun ke dunia usaha. Kyle tengah kuliah di Universitas Multimedia Nusantara sedangkan Kane kuliah di Universitas Bina Nusantara. Keduanya mengaku mendapat dukungan dari kedua orang tua. “Kami mendapat dukungan moral dan modal dari papa dan mama. Untuk itu kami akan bertanggungjawab untuk menjalankan sebaik mungkin,” tegas Kyle.
Untuk melengkapi gerai ini, café yang digawangi 15 karyawan ini juga bekerjasama dengan pengantaran makanan online seperti Gofood dan Grabfood. Demikian juga dengan pembayaran mulai dari kartu debit hingga pembayaran digital seperti Gopay dan Ovo.
Kane menegaskan mereka akan terus melakukan inovasi baik dalam menu maupun konsep bisnis. Apalagi lokasi yang sekarang masih dapat dikembangkan. “Kami akan menyediakan area game play station dan menambah sudut yang instagrambel. Sehingga tempat ini menjadi tempat nongkrong yang menarik,” pungkas Kane.
STEVY WIDIA
Discussion about this post