youngster.id - Saat ini diperkirakan jumlah wirausaha baru mencapai 3,1% dari jumlah penduduk tanah Air. Selain itu hanya 1% entrepreneur startup dan usaha mikro yang mampu naik kelas menjadi pengusaha kelas menengah.
Upaya untuk mendorong pertumbuhan wirausaha terus dilakukan. Sayangnya tidak banyak wirausaha yang mampu bertahan. Kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan kepiawaian menyusun strategi menjadi kendala. Karena itu, diperlukan upaya pendampingan (coaching) bagi para pengusaha pemula agar bisnis berkelanjutan dan berkembang.
Untuk itu platform hybrid Entrepreneur Master Coaching Centre (EMC2) akan menghimpun dan memberikan sertifikasi Entrepreneur Coach bagi para individu yang ingin mendapatkan akreditasi keterampilan Coaching untuk mendampingi pengusaha.
“EMC2 mendorong para pendamping entrepreneur untuk meningkatkan kompetensi sebagai Coach terakreditasi. EMC2 juga menyatukan seluruh jaringan entrepreneur dari di seluruh Indonesia untuk bersama-sama berkembang dan memajukan ekonomi nasional,” ungkap Sabili Hakim A, selaku Game Changer EMC2 dalam National Start-up & Entrepreneur Coaching Conference 2018 belum lama ini di BSD, Tangerang.
Menurut Sabilli, EMC2 menyediakan Digital Platform dan E-Learning, para pengusaha akan terhubung dengan komunitas pebisnis nasional yang telah aktif. EMC2 didukung Vanaya International, lembaga coaching yang merupakan perwakilan sekolah coaching terbesar di dunia Erickson Coaching International dan sekaligus pionir pendekatan coaching berbasis Neurosains.
Vanaya International mengapresiasi inisiatif para penggagas EMC2. “Semangat kemandirian akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan menerapkan coaching. Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi para pendamping entrepreneur untuk menjadi Coach profesional yang berstandard internasional,” ujar Lyra Puspa, Founder & President Vanaya International.
STEVY WIDIA
Discussion about this post