youngster.id - Youtap Indonesia menutup tahun pertama dengan hasil yang positif dan sangat menjanjikan. Penyedia solusi digital bagi para pelaku usaha ini mengklaim telah memproses lebih dari 2.5 juta transaksi dan diadopsi oleh lebih dari 100 ribu pedagang dari berbagai kalangan.
Youtap mencatat pertumbuhan signifikan UMKM yang bermigrasi ke digital. Tercermin melalui data internal, jumlah merchant yang tergabung dalam ekosistem digital Youtap meningkat 15 kali lipat di semester kedua jika dibandingkan dengan semester pertama. Kini, platform Youtap telah digunakan oleh lebih dari 100.000 merchant di kelas enterprise dan UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan 40% dari merchant Youtap didominasi oleh sektor kuliner seperti tempat makan dan kedai kopi.
“Tahun 2020 memang menjadi sebuah tahun yang membawa tantangan tersendiri karena besarnya perubahan operasional bisnis dan kondisi industri di semua sektor. Namun situasi ini juga mendorong masyarakat untuk bisa semakin kreatif dalam beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi,” kata Herman Suharto CEO Youtap Indonesia dalam keterangannya, Rabu (23/11/2020).
Menurut dia, dengan berpegang pada visinya untuk membantu dan memberdayakan pebisnis/pengusaha khususnya UMKM, Youtap berhasil mendorong adopsi digital dan membuka peluang yang lebih besar bagi para pedagang, termasuk di tengah masa pandemi ini.
Meskipun baru hadir di tahun ini, Youtap Indonesia sudah berhasil menjalin kerja sama dengan banyak mitra strategis. Seperti LinkAja, Shopeepay, BRI, Cashbac, Kredivo, dan lainnya. Youtap bersama mitra penerbit juga mendukung implementasi standardisasi QRIS. Selain digunakan oleh ratusan merchant berskala UMKM, layanan Youtap juga sudah diadopsi merchant di skala enterprise besar seperti McDonalds, Solaria, dan AstraPay.
Sepanjang tahun 2020 Youtap juga menggelar sejumlah riset guna memahami pasar, termasuk yang berkaitan dengan situasi pandemi, seperti riset 100 hari New Normal (Juli – September 2020). Menurut riset itu, para pelaku UMKM yang bermigrasi ke sistem digital dan mengadopsi pembayaran nontunai tumbuh 5 kali lipat dibandingkan pada masa PSBB pertama (Maret – Juni 2020).
Optimistis dengan kondisi tahun depan, Herman meyakini perkembangan bisnis akan sangat menarik. “Pada 2021, semua sektor industri sudah akan jauh lebih tangguh dan siap mendorong pengembangan bisnisnya ke level yang lebih tinggi,” kata Herman.
Dari segi operasional bisnis, pada tahun depan Youtap akan mulai menerapkan pengembangan core business perusahaan yang masih merupakan bagian dari visi dan misi perusahaan dalam memberdayakan semua lini bisnis.
“Semua program ini akan sangat menarik dan akan membawa peluang yang besar dalam mendorong bangkitnya roda perekonomian Indonesia. Kami sudah sangat siap untuk membantu memaksimalkan semua sektor industri memperoleh pencapaian terbaiknya di 2021,” ujar Herman.
STEVY WIDIA
Discussion about this post