Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Sociopreneur

Manis : Ubah Desa Jadi Mandiri Lewat Komunitas dan Kopi

4 September 2020
in Headline, Sociopreneur
Reading Time: 5 mins read
Manis : Ubah Desa Jadi Mandiri Lewat Komunitas dan Kopi

Manis, Founder & Pengelola Komunitas Milenial from Village to Nation (Foto: Dok. Pribadi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Dulu, secangkir kopi mungkin hanya menjadi minuman bagi mereka yang berusia paruh baya. Namun, dengan sentuhan kreativitas, kini kopi digemari anak muda. Tak hanya itu, predikat sebagai petani kopi pun naik derajat sehingga mulai banyak anak muda yang ingin jadi petani kopi dan mengubah wajah desanya.

Salah satu kawasan yang tengah naik daun berkat kopi adalah lereng Pegunungan Hyang Argopuro, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolingo Jawa Timur. Varietas kopi Arabika Cobra (Columbia Arabica) asal Krucil merupakan salah satu jenis kopi yang pangsa pasarnya luar biasa. Cita rasa kopi Arabika Cobra, bahkan diakui oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebagai salah satu produk perkebunan terbaik di Jawa Timur.

Pasalnya, kopi dari daerah ini memiliki cita rasa tersendiri dibanding kopi dari varietas yang sama dari daerah lain. Menariknya, anak muda di kawasan ini, tepatnya Desa Guyangan, berhasil mengemas “kopi desa” menjadi lebih modern sehingga dapat meraih pangsa pasar milenial. Bahkan, berkat kopi, wajah desa mereka jadi lebih cantik, instagrambel dan menjadi destinasi wisata.

Para anak muda ini tergabung dalam Milenial From Village To Nation atau Komunitas Milenial. Pengagas dari komunitas ini adalah seorang pemuda bernama Manis. “Saya ingin mengubah kehidupan saya dan teman-teman menjadi lebih baik. Caranya dengan membangun desa kami lewat produk kopi serta mengenalkan potensi-potensi wisata yang ada di desa melalui media sosial,” ungkap Manis saat dihubungi youngster.id.

Sejak didirikan pada tahun 2018, Komunitas Milenial ini fokus untuk memberdayakan perekonomian di desa. Salah satunya dengan mengajak para anak muda untuk turut bersama memproduksi produk yang menjadi keunggulan dari desa tersebut.

“Jadi yang mendorong saya membentuk komunitas ini adalah banyaknya anak yang putus sekolah dan pengangguran, sedangkan untuk bertani pemuda desa saat ini banyak yang gengsi. Sehingga komunitas ini hadir untuk memberikan semangat dan dukungan serta fasilitas bagi anak-anak desa yang membutuhkan bantuan. Misalnya, anak desa ingin membuka usaha, kami bantu cara memilih produk, cara memasarkan produk secara online dan cara mengatur keuangan,” tutur Manis.

Dari kegiatan inilah lahir toko online bernama Jualan Masboy yang menawarkan produk kopi lokal yang berasal dari para petani kopi Guyangan. Dengan ilmu wirausaha yang pernah dikecapnya saat merantau di Kalimantan, Manis membuat produk kopi petani lereng Gunung Argopura naik kelas. Kemasan kopi dibuat modern dan lebih tahan lama, sehingga produknya dapat dipasarkan lebih luas ke seluruh Indonesia.

Baca juga :   Infodemi, Masalah Baru Selain Covid-19

Selain itu, Manis berhasil mendorong anak-anak muda untuk membuat produk lain seperti kain tradisional dan souvenir khas untuk para wisatawan yang datang ke desa mereka. Dia juga kerap menampilkan berbagai objek wisata desanya, terutama air terjun Guyangan di media sosial sehingga menarik perhatian wisatawan.

 

Salah satu produk unggulan sumber daya alam Desa Guyangan, Kecamatan Krucil adalah kopi. Manis mengemasnya menjadi produk siap jual. Termasuk membuat kedai kopi Pustaka Kopi Krucil (Foto: Dok. Pribadi)

 

Grup Perantau

Menurut pria kelahiran Probolinggo, 2 Agustus 1995 ini, komunitas yang dikembangkannya itu berawal dari keprihatinan dirinya dan teman-teman sedesa yang merantau atas kondisi kampung mereka yang kurang berkembang. Kondisi ini kerap dibahas dalam grup pertemanan di Whatsapp.

“Ternyata kami punya keresahan yang sama yaitu ingin memajukan desa, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dari keresahan itu kami sering berbagi masalah dan bagaimana solusinya. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk membangun komunitas bernama Milenial from village to Nation, milenial dari desa untuk bangsa atau lebih mudahnya Komunitas Milenial,” paparnya.

Pria yang merantau ke Kalimantan ini akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung. Dia lalu mencari tahu masalah yang ada di masyarakat desa. Ternyata ada banyak persoalan yang ditemui. Mulai dari pernikahan dini, anak putus sekolah, pengelolaan lahan yang kurang optimal hingga rendahnya kesadaran masyarakat akan potensi sumber daya alam yang dimiliki.

“Kami akhirnya memilih untuk fokus ke masalah ekonomi. Produk yang paling menjadi andalan adalah kopi. Saya pun mulai merekrut anggota dan melakukan pembinaan untuk bagaimana membuat produk yang baik dan memasarkannya,” kata Manis.

Ternyata langkah ini tidaklah mudah. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini awalnya mendapat tentangan dari masyarakat. Pandangan orang desa yang masih kolot rupanya menabukan kumpulan anak muda beda jenis melakukan diskusi sampai malam. “Mereka tidak tahu menahu tentang apa yuang kami bahas, yang jelas yang mereka pikirkan apa yang kami lakukan ini aneh. Beberapa mengira saya menawarkan bisnis multilevel dan melakukan penipuan sehingga banyak warga yang menolak. Ada juga yang mengira saya mau mencalonkan diri jadi anggota dewan karena kerap berkeliling,” kisahnya.

Baca juga :   Pemerintah Akan Sedia Dana Abadi Untuk Industri Kreatif

Akibatnya gerakan mereka jadi terbatas. Akhirnya, pertemuan harus dilakukan di luar desa untuk menghindari pergunjingan. “Kami dihadapkan pada pandangan miring, primitif dan tertinggal. Tapi di balik itu semua ada sumber daya yang melimpah untuk dikelola,” ujar Manis.

Melihat potensi ini, Manis dan rekan-rekannya tetap bersemangat dan bertekad untuk mewujudkan impian mereka membangun desa. “Jadi kami memilih untuk membangun kemandirian ekonomi dulu melalui kopi yang kemudian dipasarkan secara online,” ujarnya.

Menariknya, untuk itu Manis rela berjalan kaki berkilo-kilo meter demi menjangkau kurir terdekat. Ia bahkan pernah berjalan kaki memanggul paket kopi 10 kilogram dan menempuh jarak 7 kilometer untuk mengantarkan pesanan ke kurir.

“Jalan di sini masih sangat berbatu sehingga lebih aman ditempuh dengan berjalan kaki. Terlebih kalau hujan, jalanan menjadi sangat licin. Jadi, lebih aman jalan kaki. Kalau tidak hujan, saya biasanya pinjam motor saudara untuk mengantar pesanan ke ekspedisi. Agar konsumen tidak kecewa, meskipun jauh, saya tetap semangat,” katanya.

 

Berkat kegigihan dan kerja keras Manis dan teman-temannya, kini Desa Guyangan menjadi desa wisata dan memiliki produk unggulan kopi (Foto: Dok. Pribadi)

 

Berbagi Ilmu

Manis mengaku, untuk kegiatan ini mereka menggunakan swadaya sendiri. Termasuk membobol tabungan pribadi sebagai modal awal usaha. Ada yang membantu bertani kopi, kemudian memproses menjadi bubuk kopi yang dikemas dengan brand Pustaka Kopi Krucil. Manis juga kerap menampilkan lokasi-lokasi wisata melalui akun Instagram agar Desa Guyangan dikenal di kalangan traveler. Seiring dengan itu mereka mengembangkan home stay dan produk kerajinan sebagai oleh-oleh yang dipasarkan lewat toko online bernama Jualan Masboy yang ada di Tokopedia.

“Kami berbagi ilmu dengan para anak muda di desa. Yang suka bertani kami ajarkan ilmu pertanian yang baru, yang suka berwirausaha kami ajarkan pengelolaan keuangan. Bahkan, kami berikan pendampingan pengembangan desa wisata. Kami ajarkan anak-anak muda sekitar menjadi pemandu bagi wisatawan yang datang ke tempat ini,” jelas Manis.

Dia berharap dengan ilmu yang mereka bagikan maka anak-anak muda di desanya akan dapat meningkat perekonomiannya. Dengan demikian masalah seperti putus sekolah dapat teratasi dan tentu akan mendorong sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan.

Baca juga :   Wirausaha Muda Mandiri 2017 Sasar Fintech

Berkat upaya tersebut, banyak warga masyarakat mendapatkan dampak positif. Hasil kebun jadi lebih baik, pemasaran produk juga lebih lancar karena melalui online. “Kanal online membuat akses pemasaran produk para petani kopi di lereng Gunung Argopura menjadi lebih luas,” katanya.

Manis pun selalu memberikan sosialisasi kepada petani setempat mengenai cara merawat kopi dengan tepat agar bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Apa yang kami lakukan selama ini akhirnya bisa berbuah manis. Paling tidak dampak dari ini akan bermanfaat hingga 15 tahun ke depan dan mendorong peningkatan sumber daya manusia,” ungkap Manis.

Meski pandemic Covid-19 cukup mengganggu kegiatan tetapi Manis optimis kemajuan desa mereka tetap akan berlanjut. “Harapan terdekat saya, semoga pandemi segera hilang dan kami bisa beraktivitas seperti semula.  Sedangkan harapan jangka panjang, kami akan terus menyaring para milenial agar kami mempunyai anggota yang banyak, Dan, kami akan terus membina semua anggota baru untuk memulai berjualan, jualan apapun dan dimanapun, kami mengajarkan untuk berjualan online, di sosmed, website, marketplace dan lain-lain,” tutup Manis.

 

=======================

Manis

  • Tempat Tanggal Lahir           : Probolinggo, Jawa Timur,  02 agustus 1995
  • Pendidikan Terakhir             : MTS, Sunan Ampel Kertosuka, Krucil Probolinggo
  • Usaha yang dikembangkan : Membuat Desa Wisata, Pengolahan Kopi, Pustaka Kopi Masboy, Paket Trip dan Jasa manajemen
  • Nama Komunitas                  : Komunitas Milenial (Milenial From Village To Nation)
  • Mulai berdiri                         : Agustus 2018
  • Jabatan                                  : Founder & Pengelola Komunitas
  • Jumlah anggota                    : 10 Orang
  • Alamat                                  : Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

======================

 

FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia

Tags: Desa Guyangandesa wisataJualan MasBoyKecamatan KrucilKomunitas MilenialManisMilenial From Village To NationPegunungan Hyang ArgopuroPropolinggoPustaka Kopi Krucil
Previous Post

Konser Melomaniac 5 Hadirkan KIM!, KRLY dan Teddy Adhitya

Next Post

Smesco dan Blibli Gulirkan Program Kakak Asuh UMKM

Related Posts

Tiki desa wisata
Headline

TIKI Hadirkan Inovasi Layanan Logistik Untuk Dukung UMKM Desa Wisata

17 Desember 2024
0
Amartha Dukung Pengembangan 50 Desa Wisata dan Perkuat Peran UMKM
News

Amartha Dukung Pengembangan 50 Desa Wisata dan Perkuat Peran UMKM

18 November 2024
0
Kompetisi KitKat Breakreasi Design Challenge Vol.2 #DiIndonesiaAja
News

Promosikan Budaya Indonesia Lewat Desain Kemasan Bertema Pariwisata

9 Agustus 2023
0
Load More
Next Post
LLP-KUKM Gelar Wonderful Start-Up Academy

Smesco dan Blibli Gulirkan Program Kakak Asuh UMKM

Makin Seru dan Produktif Bersama IndiHome di Hari Pelanggan Nasional 2020

Makin Seru dan Produktif Bersama IndiHome di Hari Pelanggan Nasional 2020

Dukung Industri Hiburan LOKET Luncurkan Layanan Event Online Berbayar

Saatnya Pelaku Seni Bangkit Dari Pandemi

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version