youngster.id - Salah satu tahapan terpenting dalam proses rekrutment karyawan baru adalah psikotes, karena bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan guna mengetahui kualitas para calon karyawan. Dengan teknologi kini, proses ini bisa dilakukan secara online dan menjadi solusi ditengah situasi pandemi ini.
Tes psikotes tidak hanya melakukan tes kemampuan untuk mengukur skill yang dimiliki saat proses rekruitmen. Tes ini juga merupakan salah satu tolak ukur yang penting untuk menilai calon karyawan. Bahkan dengan psikotes memungkinkan kesesuaian penempatan kerja dan perencanaan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih terarah.
Sedangkan bagi karyawan, psikotes bisa merupakan sarana untuk mengetahui kemampuannya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalaninya. Serta sebagai salah satu tolok ukur bagi mereka untuk memaksimalkan potensinya.
Sayang psikotes juga menjadi momok terutama bagi fresh graduate saat mereka memasuki dunia kerja. Berangkat dari masalah ini lahirlah HRDRoom, sebuah platform psikotes online yang dibangun oleh Andry Rezeky, Bondan Kinanti Misrina Putri, dan Ahmad Irawan.
Andry selaku CEO HRDRoom mengungkapkan, usaha rintisan ini berangkat dari pengalaman dirinya saat merekrut calon karyawan ketika dirinya bekerja sebagai personalia di sebuah perusahaan.
“Ketika itu saya menyeleksi 50 hingga 100 orang setiap hari dengan proses skoring yang cukup memakan waktu. Dari sini muncul ide untuk bisa membuat platform psikotes yang memberikan kemudahan dan kepraktisan solusi dalam pelaksanaan psikotes di perusahaan,” ungkap Andry dalam wawancara lewat telepon dengan youngster.id belum lama ini.
Ide ini kemudian dibawa Andry ke komunitas Dilo Tangerang yang kemudian mereka kembangkan saat mengikuti Bekraf Developer Day di tahun 2017. Awlanya aplikasi ini menggunakan nama Gudang Lowongan. Namun kemudian mereka memilih untuk fokus pada psikotes online berbasis website.
“Startup ini awalya ingin membantu pemerintah lewat program seribu wirausaha. Kami ketahui bahwa saat ini di Indonesia kekurangan banyak sekali wirausaha dan diharapkan dengan membuka usaha akan membuka peluang kerja,” kata Andry.
Di sisi lain, Andry juga melihat peluang untuk membuat skoring psikotes menjadi lebih cepat. “Jika ada perusahaan atau startup yang ingin melakukan seleksi karyawan bisa menggunakan platform kami untuk melaksanakan psikotes secara online dari mana saja dan kapan saja dan hasilnya dapat dilihat secara real-time,” terang dia.
Kamera Tersembunyi
Meskipun telah memiliki pengalaman sebagai personalia, Andry mengaku tidak segera membangun startup HRDRoom. Dia mengaku butuh waktu sekitar 6 bulan untuk mewujudkan platform online ini.
“Karena kami serius menggarap HRDRoom makanya sebelum platform ini diluncurkan ke masyarakat kami melakukan riset dan penelitian kurang lebih 6 bulan lamanya,” kata lelaki kelahiran Jakarta, 29 Mei 1988.
Langkah ini dilakukan untuk fokus pada keunggulan HRDRoom dibanding dengan platform sejenis. Andry mengaku modal untuk membangun startup ini sekitar Rp 150 juta. Mulai dari membangun platform, legalitas, promosi hingga operasional selama satu tahun.
Andry menyebut bahwa platform online besutannya memiliki alat tes yang paling banyak jika dibanding kompetitornya. Mulai dari fitur real-time untuk hasil laporan psikotes. Lalu fitur corporate branding yang memungkinkan klien menambahkan logo perusahaan dan mempunyai link url tes sendiri sesuai keinginan klien. Selain itu, ada fitur geolocation untuk mengetahui lokasi peserta tes serta 28 fitur alat tes yang siap digunakan.
“Kami juga menghadirkan fitur corporate branding yang khsusus disuguhkan untuk klien yang dilengkapi dengan fitur hidden camera yang berfungsi untuk memantau dan memvalidasi peserta tes,” ucap Andry menegaskan.
Kekhasan dari HRDRoom yang lain adalah menyediakan psikotes untuk UMKM. “Dengan ini diharapkan UMKM dapat menemukan karyawan yang tepat,” ujar Andry.
Dia mengaku ada sejumlah kendala yang harus dihadap dalam menjalankan bisnis ini. Mulai dari memperkenalkan produk kepada klien, hingga after sales. “Kami selalu mendengarkan feedback dari klien untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada baik di dalam tim mapun dengan klien sehingga kami dapat terus meningkatkan kualitas produk dan layanan,” ungkapnya.
Mode bisnis yang dijalankan HRDRoom adalah Software as a Service (SaaS) dengan menerapkan biaya langanan per tahun. Selain itu, mereka memiliki target market Business to Business (B2B). “Dengan Biaya langgan dan menargetkan B2B kami dapat me-monetize perusahaan rintisan ini. Kini sebulan kami bisa meraih omzet Rp 100 juta hingga Rp 200 juta,” ungkap Andry.
Tentu layanan psikotes online ini bermitra dengan beberapa biro psikologi yang ada di Indonesia. “Kami terbuka untuk berpartner dengan biro psikologi yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Andry juga tidak mau fokus dalam persaingan dengan layanan sejenis. “Kami berusaha terus meningkatkan kualitas sehingga masyarakat tetap percaya. Kami juga tidak mau terlibat dalam persaingan perang harga,” kata Andry menegaskan.
Dampak Pandemi
Alumni Fakultas Ekonomi Manejemen, Universitas Pamulang itu mengaku masa pandemi Covid-19 berdampak positif dan negatif bagi HRDRoom.
“Di awal pandemi sangat berdampak bagi kami, sehingga kami terpaksa mengurangi karyawan. Keputusan ini dengan tujuan agar bisnis bisa tetap bertahan dan berkelanjuta. Semoga keadaan ini bisa segera kembali normal, sehingga perusahaan bisa tumbuh dan berjalan kembali seperti sediakala,” ungkapnya.
Di sisi lain, masa pandemi ini juga memberikan peluang dan kesempatan baru. “Semakin banyak perusahaan yang memerlukan platform psikotes online terkait aturan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Andry lagi.
Kini Andry telah memiliki beberapa rencana pengembangan usaha rintisan ini. Salah satunya dalam mengembangkan online assement center.
“Kami akan mengembangkan platform psikotes online per jabatan. Selain itu, akan membuat online assement center, dan yang terakhir kami akan membuat marketplace khusus para psikolog,” katanya.
Tak hanya pengembangan layanan, Andry gencar mengenalkan HRDRoom ke masyarakat, terutama kalangan milenial. “Saat ini kami melakukan sosialisasi dan pengenalan platform HRDRoom ini kepada mahasiswa, terutama terkait dengan dunia kerja dan startup. Selain itu, dalam menjalankan usaha ini kami HRDRoom berpartner dengan beberapa biro psikologi yang ada di Indonesia, dan kami open untuk berpartner dengan siapapun,” papar Andry.
Ke depan, Andry berharap HRDRoom bisa menjadi one stop HR Platform. Untuk itu, mereka menetapkan dalam dua tahun ke depan dapat memperoleh pendanaan Series A. “Kami punya target untuk 5 tahun ke depan kami bisa jadi startup Unicorn,” pungkasnya.
=======================
Andry Rezeky
- Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Mei 1988
- Pendidikan Terakhir : Sarjana Ekonomi Menejemen, Universitas Pamulang
- Usaha yang dikembangkan : Membuat platform untuk psikotes karyawan secara online
- Nama Platform : HRDRoom
- Jabatan : Co-founder & CEO
- Mulai Usaha : 2017
- Modal Awal : Rp 150 juta
- Jumlah Karyawan : 8 orang
- Omzet : sekitar Rp 200 juta per bulan
Prestasi :
- 10 besar BEKUP 2017,
- 15 Besar Startup Heroes Nakama Conecting 2020
=======================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post