Benny Fajarai : Fokus Membangun Bisnis yang Dapat Menyelesaikan Kebutuhan Masyarakat

Benny Fajarai, Co-founder & CMO Lifepal.co.id (Foto: Dok. Pribadi)

youngster.id - Industri asuransi tengah bertumbuh secara global. Pertumbuhan itu juga terjadi di Indonesia, meskipun tingkat kepercayaan masyarakat masih belum sepenuhnya. Hal ini mungkin karena rendahnya tingkat lietrasi dan akses informasi. Namun dengan teknologi pasar Indonesia menjadi pasar potensial.

Sebuah studi oleh Munich Re Economic Research menunjukkan bahwa Indonesia akan memimpin pertumbuhan premi asuransi jiwa dan kesehatan dengan CAGR (Pertumbuhan Majemuk Tahunan) sebesar 9,1% dari 2019 hingga 2030. Untuk total pendapatan premi pada tahun 2019, perusahaan asuransi yang beroperasi di Indonesia memperoleh Rp 185.3 triliun untuk asuransi jiwa dan Rp 80.12 triliun untuk asuransi kesehatan.

Meskipun tumbuh dengan persentase yang cukup menarik, namun bagi kebanyakan nasabah Indonesia, membeli asuransi seringkali tidak mudah dan transparan. Nasabah kerap kali dihadapkan pada pilihan produk asuransi yang terbatas, karena mereka perlu berbicara dengan agen asuransi yang tidak selalu paham sepenuhnya mengenai polis asuransi, hanya boleh menjual satu merek secara eksklusif, dan terkadang tidak membantu pelanggan setelah menjual polis.

Dalam beberapa kasus, agen tradisional justru mengikis kepercayaan nasabah dan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan konsumen digital dan konsumen yang lebih terdidik. Kebingungan atas terminologi dan bias rekomendasi dari para agen tak jarang membuat nasabah tidak mendapatkan polis asuransi yang tepat untuk mereka. Alhasil, lebih butuh faktor keberuntungan agar nasabah mendapatkan polis asuransi yang tepat lebih ketimbang memilih melalui pertimbangan yang cermat dan matang.

Permasalah ini yang coba dipecahkan oleh Lifepal, marketplace asuransi berbasis digital. Benny Fajarai, Co-founder dan CMO Lifepal mengatakan, perusahaan rintisannya ingin menjadi penasihat keuangan terpercaya, melalui konten teknis dan ulasan tentang perencanaan keuangan, investasi dan asuransi.

“Sebagai marketplace asuransi, Lifepal menjadi platform bagi masyarakat untuk menemukan dan membandingkan berbagai produk asuransi dari deretan perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Ditambah lagi, nasabah dapat menerima layanan yang nyaman sebelum dan sesudah pembelian produk, seperti kemudahan klaim, manajemen polis, dan dukungan di saat keadaan darurat,” ungkap Benny dalam wawancara lewat telepon dengan youngster.id, Minggu (27/92020) di Jakarta.

Menurut Benny, sebagian besar masyarakat Indonesia membeli asuransi dari agen asuransi tradisional yang biasanya hanya menawarkan satu brand asuransi dan tidak memiliki banyak waktu untuk membantu layanan nasabah setelah transaksi selesai. “Dengan hadirnya platform Lifepal, pelanggan dapat membandingkan pilihan asuransi yang lengkap dan transparan, melakukan pembelian dimana saja dan kapan saja dengan harga yang kompetitif, serta mendapatkan bantuan menyeluruh, bahkan setelah transaksi pembelian selesai,” ungkapnya.

 

Fokus Pada Konsumen

Lifepal didirikan oleh Benny bersama tiga rekannya yaitu Giacomo Ficari, Nico lo dan Reza pada Januari 2019. Sebelumnya, tim pendiri Lifepal adalah eksekutif Lazada dan entrepreneur Indonesia yang sukses membangun pasar online untuk barang-barang konsumer, dan sekarang memilih fokus membangun pasar online untuk asuransi.

Menariknya, menurut Benny, mereka berangkat dari pengalaman negatif yang sama dengan agen asuransi. “Kami menyadari bahwa seluruh pelayanan pelanggan saat ini rusak. Mulai dari memilih cakupan yang tepat secara objektif dan menggunakannya dengan bantuan saat keadaan darurat terjadi. Kami menyadari peran penting yang dapat dimainkan oleh reliable friend dan teknologi saat memilih dan menggunakan asuransi yang tepat. Oleh karena itu, kami punya misi yang sama yaitu memberikan akses informasi dan perlindungan financial bagi semua orang,” paparnya.

Menurut Benny, distribusi produk asuransi sebagian besar menggunakan agen asuransi, yang mana bekerja kepada satu perusahaan asuransi saja. Tentunya hal ini membuat rekomendasi dari agen asuransi menjadi sangat subjektif, dan belum tentu yang terbaik untuk nasabah. Selain itu, mengandalkan agen asuransi dengan penjelasan yang tidak dapat termonitor menciptakan pemahaman dan ekspektasi yang berbeda di mata nasabah.

“Kami yakin hal ini bisa diperbaiki dengan bantuan teknologi. Dengan teknologi masyarakat dapat memilih asuransi yang benar-benar tepat dan sesuai yang mereka butuhkan. Kami juga ingin menjadi pihak yang melayani nasabah, bukan perusahaan asuransi. Oleh karena itu, kami pun memilih tagline ‘Teman Andalanmu’,” ujar pria yang hobi bermain game ini.

Benny menjelaskan, startup Lifepal memiliki cara kerja secara obejektif membandingkan dan mengulas produk asuransi dari sudut pandang perencanaan keuangan yang bersertifikasi

“Dalam cara kerja yang kami terapkan di sini, Lifepal secara objektif membandingkan dan mengulas produk asuransi dari sudut pandang perencanaan keuangan yang bersertifikasi. Artinya, kami mengutamakan yang terbaik untuk customer, bukan untuk kepentingan partner asuransi sepihak,” jelas Benny.

Lifepal menargetkan pasar milenial, yang merupakan kelompok usia yang menjadi demografi terbesar pengguna platform ini. “Kami mengedukasi mereka dalam membuat keputusan finansial terbaik mulai dari anggaran, menabung, investasi, asuransi, dan berbagai tips mempersiapkan masa depan finansial yang baik. Tim editorial kami berpengalaman dan tersertifikasi menyajikan artikel dan ulasan yang ringan, menarik, dan mudah dipahami,” klaim Benny.

Semua itu diharapkan akan dapat memberi ilmu kepada para milenial bagaimana merencanakan keuangan. “Karena merencanakan keuangan pribadi dapat menyulitkan tanpa informasi yang tepat dan bantuan dari para ahlinya. Itulah mengapa kami mendedikasikan waktu untuk membantu masyarakat mencapai tujuan finansial yang diinginkan. Layaknya ‘teman yang dapat dipercaya’, kami melindungi pelanggan dan pembaca kami dari resiko finansial dan membantu masyarakat membuat keputusan finansial yang tepat di setiap langkahnya,” sambungnya.

 

Kolaborasi

Sebagai marketplace asuransi, Lifepal memiliki inventory atau pilihan produk terlengkap di Indonesia. Dengan begitu, pengguna bisa membandingkan berbagai produk sesuai kebutuhan mereka. Lifepal juga menawarkan full service, dari awal pembelian hingga bantuan setelah pembelian dan jika ada kesulitan klaim dan dispute dengan pihak asuransi. “Hal ini yang menjadi keunggulan dan pembeda kami dibanding pemain lain,” ujarnya.

Untuk itu, Lifepal telah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini, lanjut Benny, sangat diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Termasuk bekerjasama dengan puluhan asuransi dan membantu pengguna membandingkan ratusan pilihan polis terbaik yang mereka butuhkan.

“Kolaborasi dengan berbagai pihak sudah banyak kami lakukan selama ini. Selain itu, konsultan kami di Lifepal juga siap membantu jika membutuhkan informasi lebih lanjut terkait produk asuransi yang mereka cari. Sehingga, pengguna bisa mengelola polis dan mendapatkan bantuan jika dibutuhkan. Nasabah dapat menerima layanan yang nyaman sebelum dan sesudah pembelian produk, seperti kemudahan klaim, manajemen polis, dan dukungan di saat keadaan darurat,” terangnya.

Untuk monetize, Lifepal mendapat komisi dari penjualan asuransi. “Jadi kami mendapatkan insentif untuk membantu customer dalam mendapatkan produk terbaik untuk mereka. We serve the customer, not the insurance company,” jelasnya.

Dengan konsep fokus pada konsumen itu, Benny mengklaim, Lifepal telah mendapatkan kepercayaan lebih dari 4 juta pengunjung bulanan, 1 juta pengikut media sosial dan 50 merek asuransi dengan lebih dari 200 pilihan produk mulai dari kesehatan, jiwa, otomotif, tunjangan karyawan, dan produk asuransi lainnya. Angka-angka ini menjadikan Lifepal pasar asuransi terbesar di Indonesia berdasarkan ukuran inventori, pengunjung online, dan pengguna terdaftar.

“Di Lifepal kami selalu berkomitmen untuk membantu pelanggan 24 jam sehari dalam proses klaim, pertanyaan pelanggan, dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, kami percaya bahwa dengan memanfaatkan tim terbaik dan teknologi canggih, Lifepal dan mitra-mitra asuransi dapat memberikan informasi yang tepat dan transparan, sehingga bisa menjaga kepercayaan masyarakat dan memberikan layanan terbaik untuk nasabah,” klaim Benny.

Layanan asuransi yang ditawarkan mereka cukup beragam, mulai dari kendaraan, jiwa, mikro hingga karyawan. Lifepal juga memiliki lebih dari 500 merek polis asuransi, untuk direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

 

Berkat hasil kerja keras Benny dan ketiga koleganya: Giacomo Ficari, Nico lo dan Reza, kini Lifepal menjadi marketplace asuransi terbesar di Tanah Air (Foto: Dok. Pribadi)

 

Dampak Covid-19

Menurut Benny, industri asuransi di Indonesia justru diuntungkan oleh situasi pandemi COVID-19 berkat meningkatnya kesadaran konsumen mengenai risiko hidup dan kesehatan. Bahkan, grafik dari Lifepal menunjukkan cepatnya pemulihan pendapatan premi bruto Indonesia untuk asuransi jiwa pada tahun 2020 setelah pandemi melanda di awal tahun. Persentase pertumbuhan pada bulan Juni mencatat bahwa pendapatan premi asuransi pada Juni 2020 melebihi pendapatan pada bulan Juni 2019.

“Industri asuransi justru diuntungkan, karena situasi seperti ini justru meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya manajemen risiko, terutama terhadap kesehatan. Kami merasakan penjualan telah tumbuh sekitar 50% setiap bulannya sejak awal pandemi Covid-19, meskipun terjadi penurunan 20% dalam industri asuransi secara keseluruhan pada tahun ini,” imbuhnya.

Untuk itu mereka terus mengembangkan layanan dengan fokus kepada pelanggan sekaligus mempertahankan kepercayaan yang sudah didapat. Pengusaha yang masuk daftar Forbes Under 30 ini yakin produk keuangan dan asuransi secara khusus akan terus berkembang seiring bertumbuhnya literasi finansial masyarakat. “Kami percaya, finance-tech akan menjadi the next big thing,” tegasnya.

Sejatinya, Lifepal bukanlah startup pertama yang dikembangkan Benny. Setelah merampungkan kuliah bidang IT di Universitas Bina Nusantara, Benny membuat usaha rintisan bernama Kreavi. Ini merupakan jejaring sosial pertama di Indonesia untuk para profesional kreatif, yang juga berfungsi sebagai basis data bagi perusahaan yang mencari bakat artistik.

Namun, pada pertengahan 2015 Benny menjual Kreavi. Selanjutnya, pada Nopember 2015 ia mewujudkan hasil perjalanannya ke pasar kerajinan Bali, dengan mendirikan Qlapa.com. Sebagai upaya membangun dan mendukung bisnis dunia kerajinan tangan Indonesia, Qlapa dijadikannya sebagai pasar kurasi untuk produk kerajinan tangan dan kerajinan lokal.

“Dalam karir, saya hanya memokuskan diri untuk membangun bisnis yang dapat menyelesaikan masalah atau kebutuhan masyarakat. Karena, menjadi seorang entrepreneur itu adalah proses panjang dan berkesinambungan untuk terus melayani pelanggan dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan mereka,” pungkasnya.

 

====================

Benny Fajarai

=====================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version