Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Technopreneur

Budhi Riyanta : Hadirkan Aplikasi Layanan Kesehatan On Demand Sesuai Lokasi

2 Maret 2020
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 5 mins read
Budhi Riyanta : Hadirkan Aplikasi Layanan Kesehatan On Demand Sesuai Lokasi

Budhi Riyanta, Co-founder & CEO Medi-Call (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Belakangan ini isu kesehatan, terutama wabah virus Corona, membuat masyarakat makin peduli akan kesehatan. Seiring dengan itu, layanan kesehatan juga semakin terjangkau. Bahkan berkat teknologi, anda bisa mendapatkan layanan dari dokter dan perawat ke rumah.

Selama 10 tahun terakhir, masyarakat Indonesia semakin peduli dengan kesehatan. Hal ini dibuktikan dari lebih tingginya pertumbuhan biaya kesehatan dibandingkan dengan makanan pokok. Biaya kesehatan adalah uang yang dikeluarkan untuk pelayanan pengobatan, pelayanan pencegahan, pembelian obat, dan asuransi kesehatan.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Badan Pusat Statistik 2008-2017 rerata pengeluaran penduduk Indonesia untuk biaya kesehatan naik 15,08% per tahun. Sedangkan belanja makanan pokok naik 6,23% per tahun. Ini menandakan betapa kesehatan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, tenaga medis di Indonesia juga sudah cukup memenuhi. Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2018 menyebut, jumlah dokter yang ada sebanyak 172 ribu. Jika menggunakan rasio perhitungan dari World Health Organization yakni 1:2500 (1 dokter untuk 2500 jiwa), dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa per 2018 maka dokter yang ada sudah cukup untuk melayani masyarakat.

Di sisi lain, dengan kemajuan teknologi lahirlah startup kesehatan yang menawarkan layanan kesehatan on demand. Salah satunya adalah Medi-Call, startup kesehatan dengan aplikasi yang menghubungkan tenaga medis dengan pasien yang membutuhkan perawatan di luar rumah sakit.

“Jadi kami ini adalah layanan homecare, dan ada juga layanan home visit untuk mendatangkan dokter, perawat, bidan dan visioterapi ke rumah pasien,” kata Budhi Riyanta, Co-founder & CEO Medi-Call kepada youngster.id saat ditemui di Go Work SCBD Sudirman Jakarta belum lama ini.

Sejak Medi-Call diluncurkan tahun 2017, Budhi mengklaim telah melayani lebih dari150.000 pasien di wilayah di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, hingga Balikpapan. Peningkatan jumlah pengguna turut didukung adanya kerja sama dengan 387 dokter, 379 perawat, 480 bidan dan 30 fisioterapis.

“Jadi sistemnya, partner kami ini membawa aplikasi, sehingga ketika ada request aplikasi partner akan aktif. Dia akan menotif dan men-direct partner untuk menuju ke lokasi pasien, sehingga mereka dapat melakukan tindakan di situ. Jadi partner medis kami membawa semacam alat perlengkapan seperti itu, peralatan medis kami bisa injeksi, dan berbagai macam treatment di rumah sesuai indikasi. Kalau si pasien butuh dirujuk, pastinya akan kami rujuk,” ungkap Budhi.

Baca juga :   Alibaba Cloud Gelar Global Startup Accelerator untuk Startup di Indonesia

Dia menegaskan bahwa untuk jaminan mutu, seluruh mitra tersebut telah dipastikan memiliki lisensi praktik dari lembaga terkait.

“Hingga saat ini, Medi-Call terus dikembangkan agar dapat menjadi aplikasi berbasis lokasi yang menghubungkan penyedia layanan kesehatan dengan pasien. Aplikasi ini dapat menjadi solusi tepat bagi mereka yang tidak ingin kesibukannya terganggu oleh penyakit yang tiba-tiba menyerang,” ujar Budhi yang juga seorang dokter.

 

Melihat kebutuhan

Budhi adalah dokter lulusan Universitas Udayana, Bali. Sebagai praktisi dia sudah melakukan kegiatan homecare dan home visit sejak terjun ke dunia medis. Fenomena urban yang menuntut berbagai aktivitas ingin dilakukan secara praktis memberikan mereka ide untuk menghadirkan layanan kesehatan on-demand berbasis mobile.

“Saya lihat dengan cara konvensional keterbatasan kami sangat tinggi. Di mana tenaga medis tidak bisa mengambil pasien yang lokasinya terlalu jauh, sedangkan melihat kebutuhannya ada yang jauh. Jadi dengan adanya platform ini bagaimana caranya mempertemukan pasien dengan tenaga medis jadi lebih cepat dan lebih luas, karena terhubung secara online,” ungkapnya.

Dia pun menggajak rekannya Stephanie Patricia dan ahli teknologi Bagas Ananta untuk membangun aplikasi Medi-Call.

“Kami bertiga mengonsep layanan dalam bentuk aplikasi kesehatan ini bersama dengan tujuan agar memudahkan masyarakat di mana pun yang membutuhkan layanan kesehatan baik dari dokter, perawat, bidan dan para ahli fisioterapis,” terangnya.

Budhi menjelaskan, dengan aplikasi Medi-Call memberi kemudahan untuk pengguna memperoleh pelayanan kesehatan terdekat melalui aplikasi. Keunggulan yang coba ditawarkan memudahkan pasien tidak perlu lagi mengantre, karena tim kesehatan yang akan menyambangi rumah pasien sesuai dengan keluhannya.

“Jumlah partner kami sekarang sekitar 2.500 di seluruh Indonesia. Untuk pasien, dalam sebulan kami bisa menerima 3.000 pasien dari seluruh Indonesia dengan traffic 150 ribu yang masuk setiap bulan dari seluruh Indonesia,” klaim Budhi.

Atas perkembangan dan capaian Medi-Call yang cukup pesat tersebut, Budhi merasa bangga dan bersyukur. “Saya bersyukur bahwa aplikasi ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Kami memastikan seluruh mitra memiliki lisensi praktik dari lembaga terkait. Selain itu untuk partner kami juga mengadakan training di setiap kota,” katanya lagi.

Baca juga :   Susan Nio : Kembangkan Layanan Homecare Berbasis Teknologi

Layaknya aplikasi on-demand lainnya, Medi-Call juga berusaha memberikan kepastian biaya terkait pelayanan kesehatan saat pengguna hendak melakukan pemesanan.

“Dokter yang datang ke rumah pasien dapat langsung meresepkan obat, yang kemudian dapat dipesan melalui K24Klik. K24Klik menyediakan layanan one hour delivery yang memungkinkan pasien untuk segera menerima obatnya dalam kurun waktu 1 jam saja, sebab K24Klik sudah memiliki lebih dari 300 apotek mitra yang tersebar di seluruh Indonesia,” imbuh Budhi menerangkan teknis kerjasama dengan Apotek K24.

 

Sejak Medi-Call diluncurkan tahun 2017, Budhi mengklaim telah melayani lebih dari150.000 pasien di wilayah di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, hingga Balikpapan. Peningkatan jumlah pengguna turut didukung adanya kerja sama dengan 387 dokter, 379 perawat, 480 bidan dan 30 fisioterapis. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Real Service

Budhi mengakui, sebagai platform teknologi maka kendala terbesar adalah jaringan internet. “Di beberapa daerah yang layanan 4G kurang maksimal, maka di daerah tersebut pasti berkurang tenaga medis yang ada. Dan itu menjadi tantangan kami agak cukup sulit mendatangkan partner karena memang infrastrukturnya belum merata, terutama daerah-daerah pinggiran,” ungkapnya.

Menurut Budhi, startup Medi-Call ini dibangun bootstrap. Oleh karena itu, meski menyediakan layanan kesehatan, Budhi menegaskan mereka tetap berorientasi profitable. “Kami hidup dari dana yang kami peroleh sendiri. Jadi platform kami tipikalnya yang bukan bakar-bakar  duit. Kami nggak menjual diskon. Kalau boleh dibilang, kami ini real service. Jadi kami benar-benar layanan yang berdasarkan permintaan pasien. Untuk itu, kami mengambil sekitar 15% sampai 20% dari total tagihan yang diberikan pengguna,” lanjut dia.

Di sisi lain, Budhi menjamin layanan dokter dan perawat yang tersedia di platform Medi-Call selalu tersedia selama 24 jam. Lebih dari itu, sistem Medi-Call juga memiliki back up atau cadangan dengan mengaktifkan call center yang selalu stand by selama 24 jam.

“Seluruh partner tersebut telah dipastikan memiliki lisensi praktik dari lembaga terkait. Selain itu kami juga melakukan training di setiap kota untuk partner tenaga medis. Apabila terjadi kasus emergency  yang membutuhkan penanganan segera, call center akan membantu pasien dalam mencari provider layanan kesehatan on demand terdekat untuk berangkat ke lokasi pasien,” tegasnya.

Belakangan ini startup teknologi dengan layanan serupa makin marak. Menyikapi persaingan, Budhi mengaku tak merasa khawatir. Dia percaya pada keunggulan platform Medi-Call yang dapat mengintegrasikan antara dokter, tenaga medis dan penyediaan logistik hingga farmasi .

Baca juga :   Bimasakti, Mobil Rakitan UGM Jawara di Student Formula Japan 2019

“Jadi core kami adalah menyediakan layanan mulai dari dokter, perawat, fisioterapi hingga jaringan farmasi. Dan ini menjadi keunggulan kami,” ucapnya percaya diri.

Selain memberikan hal yang efisien, Budhi juga menyatakan bahwa harga tenaga medis maupun layanan homecare yang diberikan Medi-Call kepada masyarakat cukup bersaing jika dibanding harga yang diberikan layanan homecare konvensional.

“Kalau dibandingkan dengan cara konvesional kami selalu lebih efisien. Contoh di daerah sekitar kami ada layanan home visit dan homecare tetapi harga kami akan di bawah itu, karena di sini kami memotong peran biaya ketiganya. Untuk harga, karena layanan kami ada banyak. Untuk dokter start-nya di Rp 200 ribu satu kali kinjungan di luar obat dan tindakan, dan perawat sebesar Rp 150 ribu, serta homecare beda lagi karena hitungannya ada yang per minggu, per hari maupun per jam biayanya. Pada intinya harga kami selalu ada di bawah dari yang konvesional karena kami nggak punya fix cost. Jadi lebih murah,” jelas Budhi lagi.

Saat ini, diklaim Budhi, bisnis Medi-Call sudah profit. Di Medi-Call sudah ada 35 tim manajemen yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.

“Saya berharap, kehadiran Medi-Call bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan layanan homecare dan home visit bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” tuntasnya.

 

======================

Budhi Riyanta

  • Tempat Tanggal Lahir          : Denpasar, 26 April 1989
  • Pendidikan                            : Dokter, Kedokteran, Udayana Bali
  • Usaha yang dikembangkan : Membuat aplikasi kesehatan on-demand
  • Nama Platform                    : Medi-Call (PT Medika Nusantara Gumilang)
  • Mulai Usaha                         : Tahun 2017
  • Jumlah Tim                           : 35 orang
  • Jabatan                                 : Co-founder & CEO

Prestasi          :

  • Based Social Impact, Runner Up – Tempo 2018
  • Lolos 1000 Startup Digitaraya 2019
  • Startup Terpilih asal Indonesia ZIC 2020

=======================

 

FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia

Tags: Bagas AnantaBudhi Riyantahome visithomecarelayanan kesehatan on demandMedi-CallpasienStephanie Patricia
Previous Post

Pintek Dukung Penetrasi Layanan Fintech di Indonesia Timur

Next Post

JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial

Related Posts

Pos pelayanan vaksinasi Covid-19 di Medan
Headline

Inovasi Halodoc Untuk Respon Kebutuhan Kesehatan Masyarakat di Masa PPKM Level 4

3 Agustus 2021
0
Nadya Nazla Irzanti : Permudah Pasien Dapatkan Nomor Antrian Tanpa Mengantri
Technopreneur

Nadya Nazla Irzanti : Permudah Pasien Dapatkan Nomor Antrian Tanpa Mengantri

19 Februari 2020
0
Susan Nio : Kembangkan Layanan Homecare Berbasis Teknologi
Technopreneur

Susan Nio : Kembangkan Layanan Homecare Berbasis Teknologi

13 Februari 2020
0
Load More
Next Post
JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial

JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial

Samsung Galaxy A01 Ditenagai Snapdragon 439 dan Dual Camera

Samsung Galaxy A01 Ditenagai Snapdragon 439 dan Dual Camera

Jala.ai

JALA.ai Aplikasi Penyedia Solusi Penjualan Digital

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version