youngster.id - Bisnis e-commerce kini memiliki harapan untuk berkembang pesat dan meraup keuntungan. Harapan itu dibangun oleh para penggiat e-vouncher bertahun-tahun. Salah satunya adalah Danny Baskara. Pendiri Evoucher ini membangun bisnis internet ini tanpa investasi dan zero dalam online marketing budget.
“Ini adalah idealisme saya. Dari level seorang entrepreneur menjadi the next something,” ungkap Danny kepada Youngsters.id.
Bisnis Evoucher dibangunnya sejak 11 November 2011. Ini adalah produk e-commerce yang menjual voucher dan produk secara online dengan jangka waktu terbatas (time sale). Untuk penjualan voucher kategori yang ada meliputi restoran, travel, hotel, treatment kecantikan. Dan, produk yang dijual pun beragam mulai mulai dari peralatan rumah tangga, gadget hingga busana.
“Saya melihat masalah yang ada di masyarakat dan ingin membuka banyak peluang untuk orang banyak,” ucap Danny.
Hingga saat ini Evoucher telah mendistribusikan lebih dari 960.000 buah produk dan voucher. Penjualan melalui website dan mobile app dengan pengguna yang terus berkembang. Situs ini disebut-sebut sebagai situs daily deal no 3 di Indonesia, setelah Groupon dan Ensogo. Bahkan, Evoucher termasuk situs B2C e-commerce top 15 di Indonesia.
Padahal bisnis ini nyaris tidak dibangun Danny. Ya, sesungguhnya di tahun 2005 ia sudah memiliki harapan besar terhadap e-commerce. Bahkan mahasiswa jurusan IT di Binus Jakarta itu menulis skripsi berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi E-commerce”. Namun skripsi itu nyaris ditolak dosen penguji karena dianggap tidak masuk akal. Apalagi dunia bisnis Indonesia sempat digegerkan dengan kebangkrutan Lippo eShop. “Rupanya waktu itu belum tepat untuk bisnis ini,” kenangnya.
Oleh karena itu, Danny pun berkarier di beragam dunia usaha. Mulai dari bekerja di perusahaan multi level marketing, lalu di studio rekaman. Kemudian dia menjadi internet marketer. Bahkan. pada tahun 2007 dia membuat blog dan belajar tentang SEO dan Google Adsense. Sampai akhirnya memutuskan menjadi internet marketer freelance.
“Marketer itu kan lebih bagaimana untuk mendapatkan uang. Sementara menurut saya hidup tidak musti dengan uang, tapi hidup memerlukan uang. Dari sana saya ingin mempunyai brand sendiri yang bisa menghasilkan uang dari internet. Mirip dengan marketer tapi memiliki jalur yang berbeda,” ungkap Danny.
Langkah Besar
Pada tahun 2011, pria kelahiran Bali, 11 Juni 1983 ini membuat langkah besar, dengan mengembangkan bisnis e-commerce Evoucher. Pasalnya, saat itu dia belum punya pengalaman untuk membuat perusahaan. “Modal awal saya hanyalah keberanian,” ujar Danny.
Dia menyadari bahwa waktu tepat dengan cara eksekusi yang tepat menjadi penentu keberhasilan bisnis startup.
Yakin akan hal itu, Danny pun menyewa sebuah apartemen dan membuat kantor di satu kamar. Karyawan waktu itu hanya satu orang. “Secara nominal modal awal kurang dari Rp 10 juta, dan itu dari uang pribadi saya,” ungkap Danny.
Danny pun fokus pada bisnis daily deals ini. Evoucher bekerjasama dengan pemilik-pemilik restoran, dan pengusaha-pengusaha lain. “Awalnya kami menghubungan produk mereka ke masyarakat, termasuk menjual produknya. Jadi lebih mempromosikan produk-produk. terutama produk baru,” papar Danny.
Awalnya, pemenang Digital Marketing Award 2012 ini mengakui mengalami kesulitan untuk bisa mendapatkan kepercayaan publik. “Di sini kami mencoba mengubah kebiasaan orang. dan itu tidak mudah. Apalagi saat itu orang tidak biasa dengan online dan intenet belum seluas sekarang,” ungkap Danny.
Kesulitan lainnya, sulit mencari sumber daya manusia di bidang teknologi. Tetapi dia tidak menyerah. Alhasil, sekarang Evoucher mampu melayani lebih dari 800 ribu anggota aktif dan melakukan transaksi lebih dari 700 ribu kali, dan lebih dari 10 ribu deal yang telah dipublish. Karyawannya pun dari satu orang, kini ada 25 orang.
Jalan Terbaik
Yang menarik semua pencapaian Evoucher itu tanpa pendanaan dari investor. Danny mengaku ia hanya bermodalkan keahliannya di internet (SEO) dan social media marketing (Twitter). Namun ternyata Evoucher mampu bertahan terhadap hempasan bloodbath situs daily deal periode 2010-2012 yang menjatuhkan puluhan situs daily deal.
“Kami terus mencari jalan terbaik, dan seiring dengan waktu masalah itu terpecahkan dengan sendirinya,” kata Danny.
Ia mengaku Evoucher selain mendapat profit dari penjualan juga dari bisnis be to be. “Sama seperti pebisnis lain, kami juga memiliki macam-macam servis, dan itu yang memberi profit,” ungkapnya. Dengan itulah selama lima tahun Evoucher berhasil bootstrapping (bisnis dengan dana sendiri).
Barulah di tahun 2015 Danny dan Evoucher-nya memperoleh pendanaan dari Valuein Technology Indonesia (VITI). VITI merupakan perusahaan asal Korea yang berfokus sebagai penyedia digital konten yang juga akan turut meramaikan industri game di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri game di Asia Pasifik. ”Langkah ini supaya kami bisa merealisasikan misi ke depan menjadi perusahaan internet terdepan di Indonesia,” ucap Danny.
Peraih Top Brand Kupon Website 2015. ini semakin yakin melangkah di bisnis e-commerce. Menurutnya, saat ini sudah zamannya (e-commerce) dan menjadi tren di Indonesia. Nanti, pasti akan banyak bermunculan technopreneur dan creativpreneur.
“Virus technopreneur itu tidak bisa diajarkan tapi bisa ditularkan, karena satu bisnis dengan bisnis yang lain punya cara masing-masing. Ini era yang tepat untuk terjun di bisnis ini. Dan saya optimis dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menjadi leader untuk bisnis teknologi di Asia Tenggara. Karena pasar Indonesia itu besar,” kata Danny penuh yakin.
=======================================
Danny Baskara
- Tempat Tanggal Lahir : Bali, 11 juni 1983
- Pendidikan Terakhir : S1 Binus, TI lulusan 2005
- Nama Istri : Mega
- Nama Perusahaan : PT Evoucher Indonesia
- Nama Brand : Evoucher
- Tanggal Berdiri : 11 November 2011
- Jumlah Pengguna Aplikasi : 260 di google play, member 450
- Proyek yang dikembangkan : Sekitar 450
Prestasi yang diraih :
- Winner Digital Marketing Award, 2012
- Top Brand kupon Website 2015
=========================================
ANGGIE ADJIE SAPUTRA
Editor : STEVY WIDIA
Discussion about this post