youngster.id - Pandemi Covid-19 membuat bisnis di bidang pameran dan event organizer (EO) harus lebih kreatif dan adaptif dengan kebutuhan pelaku industri dan masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan pameran atau acara secara virtual. Fitur digital telah menjadi peluang baru bagi bisnis EO.
Jika mendengar pameran, expo, atau exhibition, langsung terbayang adalah ruang kotak ukuran 3×3 meter yang dijejali aneka peraga berbahan cetakan kertas. Namun pola konvensional itu akan segera berubah dengan tren teknologi berupa pameran dan gelar acara secara virtual.
Industri penyelenggara acara (event organizer) di Tanah Air berpotensi rugi besar akibat wabah Covid-19 yang meluas di Indonesia. Adapun estimasi potensi kerugian dari 1.218 penyelenggara acara di Indonesia berkisar Rp 2,69 triliun sampai Rp 6,94 triliun. Dari event yang dibatalkan, umumnya 39,25% berasal dari permintaan klien. Sisanya ada dari kesepakatan bersama 28,50%, mengikuti imbauan otoritas 29,44%, dan organizer 2,8%. Lokasi kegiatan ini ada yang di dalam dan luar negeri.
Menurut Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo). saat ini sedikitnya 50 ribu pekerja kreatif di industri event terancam kehilangan pekerjaan. Hal itu karena 96,43% kasus penundaan acara dan 84,86% pembatalan event di 17 provinsi pasca pengumuman PSBB. Di samping itu, para organizers juga mengalami potential loss pada dana-dana yang sudah telanjur dibayarkan atau terlanjur diproduksi.
Ditengah kondisi ini berhembus angin segar dengan konsep penyelenggara acara secara virtual. Aktivitas lewat siaran digital ini menjadi solusi di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Data sebuah penelitian menunjukkan, piranti lunak pembuat acara di Asia telah membukukan pengeluaran tahunan lebih dari US$ 1 miliar. Tentu ini potensi bisnis yang menjanjikan. Apalagi penyelenggaraan pameran dan acara virtual dinilai lebih ramah lingkungan. Peluang ini mendorong lahirnya aplikasi event virtual. Salah satunya adalah Virtualevent.id.
Galih Selo Seto, Co-founder & CTO Virtualevent.id mengatakan, platform event virtual ini mulai dia rancang dengan Jul Dharmawan (yang bertindak sebagai CEO) pada April 2020. “Platform ini hadir terdorong dari cerita dan keluhan banyak rekan kami dari dunia event yang terpaksa mandek beraktivitas karena pandemi. Dengan kehadiran platform ini dapat menjadi solusi bagi penyelenggaaan kegiatan di masa normal baru ini,” ungkap Galih kepada youngster.id.
Galih mengakui, pandemi Covid-19 telah membuat banyak sektor industri lesu. Tetapi, di sisi lain menjadi pendorong perkembangan bisnis bagi Virtualevent.id.
“Justru Virtualevent.id lahir di masa pandemic dan menjadi salah satu solusi menjawab tantangan ini. Khususnya untuk rekan-rekan penyelenggara pameran, EO, agency serta perusahaan aktivasi, agar industri tetap berputar dengan lebih mudah, efektif, dan efisien ,” tutur Galih.
Kolaborasi Patnership
Secara keseluruhan konsep pameran virtual ini kurang lebih sama dengan pameran secara offline dimana menghadirkan pengalaman, hiburan, dan informasi yang lengkap tentang produk, teknologi, layanan, serta hadirnya berbagai program penjualan bagi pelanggan. Namun yang membedakan adalah kegiatan ini dilakukan secara virtual dan tanpa batas, termasuk memberikan pengalaman bertransaksi yang mudah dan aman, khususnya dalam menghadapi situasi new normal seperti saat ini.
Tampilan awal dari platform Virtualevent.id adalah sebuah gedung pameran. Setelah gambar gedung diklik, peserta digiring ke tampilan lobi. Dari situ, peserta bisa memilih, apakah mengikuti seminar, webinar atau langsung melihat pameran dengan daya tampung sekitar 1.000 visitor. “Tampilan pameran digital tersebut bisa disesuaikan dengan permintaan,” ujarnya.
Menurut Galih, untuk bisnis ini mereka sempat melakukan riset terkait alur event, kebiasaan dan budaya event di Indonesia. Seiring dengan itu mereka juga melakukan proses pengembangan, coding, pengembangan fitur dan mobile. Lelaki kelahiran Tulung Agung, 12 Maret 1985, ini juga mengungkapkan untuk pengembangan bisnis ini mereka melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Model bisnis yang kami jalankan berupa partnership dengan para pelaku industri kreatif seperti event management, partnership, brand owner seperti event host dan white label partnership,” papar Galih.
Selain itu, mereka menerapkan kemudahan dalam cara kerja platform tersebut. Pertama, mereka melakukan perjanjian untuk menetapkan apa saja yang menjadi kebutuhan klien, yang disebut Host (penyelenggara event). Termasuk journey visitor untuk di-set up navigasi, experience visitor seperti penataan hall dan booth. Setelah itu, maka akan dipersiapkan release landing page dan registration page yang dikendalikan oleh Host atas platform.
“Kami menyediakan setup webinar, setup exhibitor, setup commercial space. Termasuk event manager untuk setiap Host, sebagai backup membantu apabila ada kesulitan,” ujarnya.
Tampilan awal dari platform Virtualevent.id adalah sebuah gedung pameran. Setelah gambar gedung diklik, peserta digiring ke tampilan lobi. Dari situ, peserta bisa memilih, apakah mengikuti seminar, webinar atau langsung melihat pameran dengan daya tampung sekitar 1.000 visitor. “Tampilan pameran digital tersebut bisa disesuaikan dengan permintaan,” ujarnya.
Galih jgua memastikan sebelum acara dimulai maka semua pihak yang terlibat mulai dari Host, Exhibitor, Spekaers akan menjalani ujicoba secara online. “Platform ini bekerja layaknya orkestra, masing-masing akan berintreaksi dengan halaman profile sendiri tetapi tetap harmonis,” ucapnya.
Galih mengklaim, kemudahan ini yang membedakan dan menjadi keunggulan VirtualEvent.id dari usaha sejenisnya. “Kami memastikan para penyelenggara acara akan mampu menyelenggarakan acara digitalnya sendiri, dibantu oleh tim ahli dari kami,” katanya menegaskan.
Koloborasi lain juga dilakukan VirtualEvent untuk sistem keamanan transaksi bagi penggunanya. “Kami telah menyediakan fitur berbayar untuk ticketing, apabila Host berencana menggelar event dan para pengunjung wajib membeli tiket. Kami bisa mengintegrasikan dengan payment provider untuk mereka. Saat ini yang ready adalah Midtrans, dan sedang proses untuk opsional provider lainnya,” ungkap Galih.
Pengembangan Layanan
Diakui Galih, dalam perjalannya, tentu ada kendala dan tantangan yang mereka dalam pengembangan VirtualEvent.id. “Tentunya di masa awal banyak sekali perubahan yang harus dilakukan agar platform ini dapat diterima dan user friendly. Untuk itu di setiap event berlangsung kami melakukan review dan perbaikan, sehingga terjadi improvement berkelanjutan,” ucap Galih.
Terlebih, sebagai pendatang baru mereka berupaya mendapat nilai positif. Untuk itu, mereka selalu berupaya mengedapankan pelayanan terbaik. Termasuk dalam menggali keinginan pasar. “Yang jelas, kami akan mengutamakan service excellent dan selalu melakukan riset terhadap keinginan pasar,” ucapnya.
Di sisi lain, Galih dan timnya terus melakukan pengembangan layanan diaplikasinya. Salah satu pengembangan yang tengah mereka persiapkan adalah fitur 360 Experience.
“Platform ini baru saja lahir, potensi ke depan untuk dikembangkan dalam roadmap kami sudah ada, yang paling dekat adalah memperkenalkan fitur 360 Experience. Kami masih melakukan berbagai test sebelum fitur itu diluncurkan,” ungkap dia.
Selain itu, mereka juga terus memperkenalkan Vitrualevent.id agar dapat dikenal lebih luas. Termasuk dengan kalangan milenial. Galih berharap kehadiran VirtualEvent ini akan menjadi salah satu solusi agar industri kreatif Indonesia kembali berputar dan menjadi lebih maju.
“Kami aktif di media sosial serta melakukan engagement dengan teman-teman pekerja EO yang notabene banyak dari usia milenial untuk mengenal platform Virtualevent.id. Pasalnya bisnis ini masih newly baby born, belum banyak cerita yang bisa kami share. Akan tetapi kami berharap platform ini dapat diterima oleh pasar karena paltform ini sejatinya benar-benar dikembangkan oleh anak-anak negeri,” pungkas Galih.
=======================
Galih Selo Seto
- Tempat Tanggal Lahir : Tulung Agung 12 Maret 1985
- Pendidikan Terakhir : Diploma Management Informatika, Bina Sarana Informatika & Digital studio college (art director for advertising)
- Usaha yang dikembangkan : Membuat aplikasi event virtual
- Nama brand : Virtualevent.id
- Mulai usaha : April 2020
- Jabatan : Co-founder & CTO
- Jumlah karyawan : 35 orang
=====================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post