youngster.id - Pemerintah Tangerang Selatan (Tangsel) dan perancang busana Ian Adrian berhasil mengeksplorasi dan melakukan pengembangan batik-batik khas Tangerang Selatan. Hasil kolabroasi ini ditampilkan dalam pagelaran busana Tangsel With Love di malam inagurasi Tangerang Selatan.
Ditangan Ian, bahan batik Tangsel ditampilkan segar dan kekinian dalam busana ready to wear. Menariknya rancangan ini tidak meninggalkan unsur tradisional dari batik itu sendiri.
“Tangsel memiliki kekayaan alam raya tumbuhan, pepohonan dan hewan yang ada di sana. Hal ini yang menjadi inspirasi untuk eksplorasi Batik Tangsel yang saya kerjakan,” jelas Ian dalam siaran pers pagelaran Tangsel With Love, Senin (27/11/2017).
Menurut sang perancang, motif batik ini berdasarkan sejarah tempo dulu Tangsel juga memiliki kekhasan yakni motif Anggrek dan Blandongan. Dan motif yang sekarang dikembangkan yaitu Angrek Vanda Douglas, Tanah, Rumah Blandongan, Tandon Air dan Golok.
“Secara keseluruhan semua motif ini berdasarkan sejarah dan kearifan lokal Kotamadaya Tangsel. Berdasarkan sejarahnya, Tangsel tidak lepas dari pengaruh budaya Tiong Hoa yang tercermin melalui motif Naga, Banyi, Kipas dan Klenteng, juga kolonial Belanda,” ungkapnya.
Sementara itu Airin Rachmi Diany Walikota Tangerang mengatakan, ada sekitar 100 UKM yang diberikan pelatihan berkaitan dengan wirausaha batik termasuk dalam pemasaran hasil produksi batiknya.
“Setiap tahun kami akan selalu memberikan pendampingan untuk memberikan mentoring kepada para pembatik agar bisa terus berkembang. Selain itu kami juga menggandeng UMKM untuk lebih mengenalkan batik ini ke masyarakat luas,” kata Airin.
Ciri khas motif batik asal Tangsel yaitu motif Anggrek corak, golok sebagai lambing kebudayaan dan blandongan sebagai lambang Kota tangsel.
“Kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang dilakukan mentor profesional membuat corak kain batik di Kota Tangsel terhadap wirausaha rumahan jelas sangat diperlukan,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post