Sabtu, 13 Agustus 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Raymond Chin : Inginkan Milenial Melek Keuangan dan Berinvestasi

31 Agustus 2021
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 6 mins read
Raymond Chin

Raymond Chin, Co-founder & CEO Ternak Uang (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Saat ini anak muda dari generasi Z mendominasi 27,94% populasi penduduk Indonesia atau setara dengan 74,93 juta jiwa. Namun, kenyataannya literasi keuangan di kalangan muda Indonesia masih rendah. Untuk itu, edukasi dalam hal literasi keuangan perlu ditingkatkan.

Riset dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, kalangan milenial usia 18-25 tahun hanya memiliki tingkat literasi sebesar 32,1%, sedangkan usia 25-35 tahun memiliki tingkat literasi sebesar 33,5%.

Ini menunjukkan milenial rentan secara finansial. Hal itu ditunjukkan dengan minimnya persiapan dan kemampuan pengelolaan keuangan. Di antaranya, hanya 10,7% dari pendapatan yang ditabung oleh milenial. Lalu hanya 35,1% milenial memiliki rumah sendiri. Sedangkan, 51,1% pendapatan milenial habis untuk kebutuhan bulanan.

Meski begitu, seiring perkembangan teknologi saat ini edukasi soal literasi keuangan dan investasi sudah semakin mudah ditemui. Salah satunya adalah Ternak Uang. Ini adalah platform edukasi finansial untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia dengan misi untuk mencetak 10 juta investor di Indonesia.

“Bertepatan dengan pandemi yang terjadi, sebagian masyarakat menyadari pentingnya investasi. Ini terlihat dari lonjakan pertumbuhan investor di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Ternak Uang hadir untuk memberikan edukasi dan pembekalan yang tepat kepada investor muda,” kata Raymond Chin, CEO dan Co-founder Ternak Uang kepada youngster.id.

Raymond mengungkapkan bahwa Ternak Uang didesain untuk generasi muda yang ingin mempelajari tentang finansial dan investasi. “Pengguna terbesar justru berasal dari kalangan usia 24 tahun ke bawah, bahkan ada pengguna yang berusia 14 tahun. Lalu ada beberapa pengguna dari kelompok umur 25-35 tahun,” jelas Raymond.

Menurut Raymond, melalui Ternak Uang pihaknya bisa mendorong generasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional ke arah yang lebih maju.

Saat ini Ternak Uang telah memiliki lebih dari 351.000 pengguna dengan rata-rata pertumbuhan pengguna sebanyak 30% setiap bulannya. “Ternak Uang, seperti namanya diibaratkan agar uang selalu bertumbuh, berkembang. Tidak statis dan berdiam, tapi bisa dikembangkan,” ungkapnya.

 

Didorong Pandemi

Raymond mengungkapkan, Ternak Uang didirikan pada Agustus 2020 oleh Timothy Ronald, yang sekarang bertindak sebagai Chief Marketing Officer. Kemudian ia mengajak Raymond dan Felicia Tjiasaka (Chief Product Officer) untuk turut bergabung dengan Ternak Uang.

“Perjalanan kami dimulai dengan peluncuran website Ternak Uang, hingga kini kami pun meluncurkan aplikasi. Niat ini didorong juga oleh pandemi yang saat itu baru melanda Indonesia dan membuat orang menyadari pentingnya memiliki investasi dan manajemen uang yang baik. Untuk itulah kami menghadirkan Ternak Uang untuk memberikan edukasi dan pembekalan yang tepat kepada investor muda,” paparnya.

Raymond mengungkapkan, di awal perjalanan Ternak Uang mereka sempat bongkar pasang model bisnis. Mulai dari membership model, pay per view, hingga pay to own. Hal itu karena mereka masih menerka-nerka arah pertumbuhan bisnis ke depan.

Baca juga :   Go-Pay Miliki Saham Mayoritas Fintech Asal Filipina

“Persepsi kami saat itu masih terjebak untuk mengembangkan bisnis dalam waktu singkat. Namun akhirnya kami tersadar, bahwa menjalankan bisnis adalah selayaknya melakukan sebuah maraton, bukan lari sprint. Persepsi yang seharusnya kami tanamkan adalah mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang paling lama. Di sinilah keuntungannya memiliki partner bisnis yang memiliki visi yang sama. Timothy dan saya banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi dan mencari pola terbaik, hingga akhirnya Ternak Uang bisa berjalan dan bertahan hingga sekarang,” tuturnya.

Akhirnya, Ternak Uang pun mantap menjadi sebuah platform belajar investasi, melalui modul-modul dan kelas yang disampaikan oleh para pengajar bersertifikasi.

”Kami mengedukasi para pengguna untuk memiliki pemahaman dan informasi terpercaya terkait keuangan dan investasi melalui modul-modul dan kelas yang disampaikan oleh para pengajar bersertifikasi. Selain itu, Ternak Uang juga menyajikan hasil riset, laporan, dan rangkuman analisa emiten saham di pasar modal untuk dapat diakses para pengguna,” jelasnya.

Menurut lelaki kelahiran Yogyakarta 7 Desember 1994 ini, melalui Ternak Uang ia bisa mendorong generasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional ke arah yang lebih maju. Raymond percaya 64 juta generasi milenial di Indonesia berhak mendapatkan akses yang sama untuk mencapai literasi keuangan.

“Kami percaya generasi muda Indonesia berhak mendapatkan akses yang sama untuk mencapai literasi keuangan. Kami juga yakin bahwa generasi yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri dan negaranya. Hal inilah yang mendasari mimpi kami untuk mencetak 10 juta investor di Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, seluruh fitur yang tersedia dalam aplikasi Ternak Uang dirancang dan dikembangkan secara relevan bagi anak muda. Untuk memonitisasi bisnis, startup ini mengenakan biaya berlangganan bagi para pengguna dengan harga terjangkau, mulai dari Rp125 ribu per bulan.

 

Fitur dan Layanan

Dengan layanan berbayar seperti ini, para member akan mendapatkan akses untuk menikmati bermacam fitur layanan edukasi finansial. Misalnya, ada Ternak Uang Academy, yang menyajikan modul materi dan recorded class yang diperbarui setiap minggu. Topik-topik yang dibahas cukup beragam, mulai dari consumer goods, behavioral finance, financial analysis, saham, hingga cara membaca laporan keuangan.

Kemudian ada fitur Kelas Interaktif, yang dilakukan bersama para ahli di bidang keuangan asuransi, saham, sekuritas, IPOT, crypto, banking, saham, personal finance, dan laporan keuangan. Pelatihan disediakan mulai dari level beginner sampai intermediate.

Selanjutnya fitur Watchlist Saham Pilihan, yang berisi analisa mendalam tentang profil, potensi, analisis fundamental, dan valuasi dari emiten saham pilihan.

Baca juga :   OJK Siapkan Aturan Main Crowdfunding

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan Ternak Uang Hotline, fitur konsultasi one on one berbasis chat dengan research analyst Ternak Uang seputar keuangan, investasi, dan asuransi. Serta fitur Insight yang menyajikan berita kurasi pilihan harian dan laporan keuangan pasar yang disajikan secara ringkas dan mudah dipahami.

Dengan konten edukatif yang dihadirkan, mereka berharap masyarakat menengah hingga menengah ke bawah bisa mendapatkan akses, analisa, dan mindset yang dulu hanya didapatkan orang-orang di institusi.

“Biar nanti mereka tidak terjebak investasi bodong, mindset mau cepat kaya, hingga jadi sandwich generation. Ini yang kami harapkan bisa diatasi. Tujuannya adalah edukasi dulu, supaya mereka mengerti apa yang mau dibeli,” ujarnya.

Untuk memperkenalkan platform ini ke masyarakat terutama kalangan milenial, Ternak Uang menggunakan platform media sosial, termasuk TikTok. “Kami justru memanfaatkan platform video pendek tersebut sebagai sarana edukasi dengan tema investasi. Bahkan, Timothy merupakan salah satu konten kreator saham pertama di TikTok yang mampu membuat dirinya menjadi salah satu figur yang berbeda dan dengan cepat meraih perhatian dari banyak generasi muda dalam hal investasi dan finansial,” ungkapnya.

Pria lulusan Computer Science Binus University itu mengungkapkan, dari situ mereka memiliki gambaran akan perilaku dan tingkat pemahaman yang umumnya dimiliki anak muda terkait keuangan dan investasi. “Kami juga memiliki gambaran akan kebutuhan mereka dan bagaimana cara untuk melakukan pendekatan terhadap mereka,” ujarnya.

Raymond mengklaim hal ini yang membedakan Ternak Uang dari aplikasi sejenis lainnya. Keunggulan lain bagi Ternak Uang selalu jeli menangkap isu keuangan yang relevan dan menarik bagi anak muda lainnya menjadi satu cara yang selama ini di percaya menjadi keunggulan aplikasi ini dari usaha sejenis.

 

Co-founders Ternak Uang
Para co-founder Ternak Uang: Raymond Chin, Felicia Tjiasaka, dan Timothy Ronald. Melalui pengembangan Ternak Uang, mereka berharap enerasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional ke arah yang lebih maju (Foto: Istimewa/youngster.id)

 

Bangun Kepercayaan

Tak hanya mengandalkan kajian dan riset, mereka juga menerima masukan dari masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas layanan. “Kami bersyukur, sejak aplikasi ini diluncurkan banyak dari pengguna kami yang sering membagikan cerita mereka seperti mampu mengatur keuangan lebih baik, mewujudkan mimpi untuk mencapai kebebasan finansial, hingga bisa mendapatkan sumber passive income dari investasi. Hal-hal seperti inilah terus menjadi motivasi kami untuk terus semangat menghadirkan dan meningkatkan kualitas layanan ke depannya,” ungkapnya.

Sebagai pendatang baru upaya pendekatan sosial melalui media sosial terus dilakukan Raymond bersama timnya. Agar usaha rintisan ini bisa lebih dikenal masyarakat khususnya untuk kalangan milenial lebih luas lagi.

“Karena untuk mendekati para pengguna yang berasal dari kalangan milenial dan Gen Z, kami sangat memanfaatkan channel media sosial yang ada. Selain itu, kami juga banyak bekerja sama dengan Key Opinion Leader yang dekat dengan anak muda seperti Najwa Shihab, Jerome Polin, dan lain-lain. Para Co-founder juga sering membagikan pandangan dan tips terkait keuangan, bisnis, dan investasi,” paparnya.

Baca juga :   LinkedIn Dream Jobs, Hubungkan Anak Muda ke Pekerjaan Impian

Menurut Raymond, tantangan Ternak Uang saat ini terletak pada product communication. Mereka harus memastikan seluruh layanan dan fitur Ternak Uang untuk dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh seluruh pengguna dan masyarakat.

Pasalnya, situasi pandemi membawa perubahan besar dalam masyarakat terutama dalam hal perencanaan keuagan dan investasi. “Ini adalah momentum yang tepat, karena hal ini justru seakan menjadi blessing in disguise di mana semakin banyak orang yang membutuhkan informasi terkait keuangan dan investasi dari sumber yang terpercaya. Terbukti sejak aplikasi pertama kali meluncur, kami konsisten mencatatkan 30% pertumbuhan pengguna setiap bulan,” klaim Raymond.

Kondisi ini juga menjadi tantangan ketika banyak akun yang mengatasnamakan Ternak Uang ataupun para cofounders untuk melakukan tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Padahal Ternak Uang sama sekali tidak pernah mengelola keuangan penggunanya.

“Kami sama sekali tidak menyediakan layanan untuk mengelola uang ataupun aset pengguna kami. Sangat disayangkan, jika ada misconception yang menyebutkan bahwa Ternak Uang menyediakan jasa pengelola aset investasi penggunanya. Untuk itu, kami terus mengedukasi setiap pengguna bahwa Ternak Uang sama sekali tidak pernah mengelola keuangan penggunanya. Bahkan, kami telah memindahkan komunitas ekslusif member kami ke platform Discord yang jauh lebih aman dan terjamin. Itu untuk menghindari adanya akun-akun bodong yang mengatasnamakan sebagai pihak Ternak Uang,” tegas Raymond.

Selain itu, mereka juga terus mengembangkan fitur-fitur dan layanan agar semakin lengkap dan beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan para pengguna. “Kami masih berfokus pada pengembangan materi-materi edukasi yang tersedia di platform Ternak Uang. Kami berencana untuk terus menambah modul-modul yang mengupas berbagai topik dan masalah terkait keuangan dan investasi.

Raymond mengatakan, kompetisi adalah sebuah hal yang baik agar setiap pemain dapat terus terpacu untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing. “Kami sangat terbuka jika ada platform edukasi finansial sejenis, yang artinya akan semakin menambah pilihan dan akses masyarakat dalam meningkatkan literasi finansial,” pungkasnya.

 

===================

Raymond Chin

  • Tempat Tanggal Lahir         : Yogyakarta, 7 Desember 1994
  • Pendidikan Terakhir             : Computer Science Binus University
  • Usaha yang dikembangkan : Mendirikan platform edukasi finansial
  • Nama Aplikasi                     : Ternak Uang
  • Mulai Usaha                        : Agustus 2020
  • Jabatan                               : CEO & Co-founder
  • Jumlah Tim                          : sekitar  60 karyawan

===================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: aplikasi investasi digitalfintechmilenial melek literasi keuanganplatform edukasi finansialRaymond ChinTernak Uang

Related Posts

COO Mekari Anthony Kosasih
News

Transformasi Digital Kuatkan Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi

12 Agustus 2022
0
Platform Kupu
Headline

Smartfren Kucurkan Modal Untuk Platfrom Digital KUPU

12 Agustus 2022
0
Titipku dan Agung Sedayu Group
Headline

Titipku Perluas Layanan Online Grocery di Pasar Tradisional

12 Agustus 2022
0
Load More

Berita Terbaru

Piala Presiden Esport 2022

Ada 5 Game Yang Dipertandingkan Pada Piala Presiden Esports 2022

12 Agustus 2022
0
COO Mekari Anthony Kosasih

Transformasi Digital Kuatkan Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi

12 Agustus 2022
0
Shopee UMKM Kampus Ekspor

Kampus UMKM Shopee Dukung Pertumbuhan UMKM di 9 Kota

12 Agustus 2022
0
Huawei Indonesia Innovation Open Day

Kolaborasi dan Inovasi Jadi Pendukung Utama Transformasi Digital Di Indonesia

12 Agustus 2022
0
Platform Kupu

Smartfren Kucurkan Modal Untuk Platfrom Digital KUPU

12 Agustus 2022
0
Game Multiversus

Baru Tahap Open Beta Game MultiVersus Sudah Jaring 10 Juta Pemain

12 Agustus 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version