youngster.id - Konsultasi online seputar masalah kesehatan kian menjadi pilihan di tengah masa pandemi Covid-19. Bahkan, layanan yang telemedicine, telemedis, atau telekonsultasi via gawai mulai menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Tanah Air. Meski demikian, layanan untuk pasien datang ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan tetaplah penting. Untuk itu hadir telemedicine yang menjadi gerbang untuk layanan rumah sakit.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes), definisi telemedicine adalah, pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, evaluasi, dan pendidikan. Definisi lain menyebut, telemedicine adalah pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Di tengah pandemi ini, tentu layanan telemedicine menjadi andalan dan solusi bagi sebagian besar masyarakat. Bahkan diperkirakan selama 2020, kunjungan aplikasi telemedicine di Indonesia meningkat 600%.
Kementerian Kesehatan RI sangat mendorong munculnya kehadiran telemedicine yang semakin memudahkan masyarakat beradaptasi di tengah pandemi COVID-19 untuk berobat. Ini adalah langkah transformasi digital dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Meski demikian, masih banyak layanan telemedicine di Tanah Air yang belum melayani secara optimal. Pasalnya, banyak rumah sakit yang fokus menangani pasien covid-19. Sementara di sisi lain, banyak masyarakat yang juga membutuhkan fasilitas kesehatan.
Inilah yang memicu lahirnya Alteacare, layanan telemedicine yang memberikan solusi atas kebutuhan kesehatan dan layanan rumah sakit terintegrasi secara virtual.
“Kami melihat banyak aplikasi kesehatan digital yang sudah mendapatkan respons pasar yang baik di Indonesia. Oleh sebab itu, kami melihat potensi untuk membangun aplikasi marketplace digital untuk layanan kesehatan yang terintegrasi dengan rumah sakit sehingga membantu pasien yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit secara berkala,” ungkap William Suryawan, Co-founder & COO AlteaCare dalam wawancara dengan youngster.id.
AlteaCare didirikan William bersama rekannya Mikaela Oen (CEO AlteaCare) pada awal 2021. Aplikasi telemedicine ini diharapkan bisa membuat masyarakat tetap aman untuk berkonsultasi ragam kesehatan dengan fitur terbaru yang menambahkan sesi virtual berupa video.
“Dalam mendukung upaya masyarakat untuk tetap sehat, kami hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat tanpa perlu ada rasa khawatir, mengutamakan rasa aman dan nyaman untuk berkonsultasi dengan dokter berpengalaman secara virtual melalui video yang dapat diakses di mana pun pasien berada. Konsultasi melalui panggilan video juga merupakan fitur utama kami guna memaksimalkan keefektifan konsultasi,” ujar William.
Konsultasi Video
Disebutkan William, mereka mengembangkan aplikasi AlteaCare berangkat dari pengalaman melihat pendapatan rumah sakit yang tidak terkait Covid-19 menurun. Di sisi lain pasien merasa takut untuk datang ke rumah sakit.
Menurut William, permintaan akan aplikasi telemedicine terbilang tinggi, baik dari sisi pasien mau pun dokter. Layanan yang ada saat ini belum bisa melayani pasien di segmen tertentu secara optimal, terutama pasien penyakit kronis. Kebutuhan inilah yang juga ingin dijawab oleh AlteaCare.
Fitur utama dari aplikasi di bawah PT Sehat Digital Nusantara ini adalah konsultasi dengan dokter spesialis melalui panggilan video. Fitur ini bertujuan untuk memaksimalkan efektifitas konsultasi klinis dan dokter spesialis dapat memberikan informasi dan edukasi terkait diagnosis, evaluasi, pencegahan, serta pengobatan penyakit dengan mudah.
“Yang menjadi value proposition AlteaCare dari platform lain adalah mengutamakan telekonsultasi secara real-time dengan video call. Kami juga memiliki medical advisor dan Patient Relation Officer (PRO) untuk memberikan pengalaman lebih baik sebelum hingga sesudah melakukan telekonsultasi,” klaim William.
Menurut penggemar cycling dan traveling ini, layanan AlteaCare diluncurkan berdasarkan riset dan penelitian mereka pada layanan video call dengan Google. “Kami melakukan penelitian selama 10 bulan dengan menyelenggarakan layanan video call dengan Google Meet antara pasien dan dokter spesialis, serta melakukan wawancara dengan puluhan pasien dan dokter dari hampir seluruh provinsi di Indonesia supaya kami mendapatkan masukan dari sisi pasien dan dari sisi penyedia jasa layanan kesehatan,” kata William lagi.
Dengan semua kesiapan itu, menurut William, pihaknya ingin menjadi gerbang digital bagi masyarakat yang belum terjangkau layanan kesehatan. “Ini berarti RS memiliki channel baru sehingga membantu mereka menjangkau pasien baru di masa pandemi. Jadi, [kehadiran telemedicine] bukan untuk bersaing dengan RS lainnya,” katanya.
Saat ini, diklaim William, AlteaCare telah terintegrasi dengan sistem rumah sakit yang telah bekerja sama, yaitu RS Mitra Keluarga dan RS Kasih. “AlteaCare bekerja sama dengan grup rumah sakit terkemuka di Indonesia, yaitu Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Rumah Sakit Kasih. Sistem AlteaCare telah terintegrasi dengan sistem rumah sakit sehingga pengguna AlteaCare dapat mengakses layanan kesehatan di rumah sakit dengan lebih mudah,” klaimnya.
Lebih jauh, William menjelaskan AlteaCare juga adalah telekonsultasi klinis dengan dokter spesialis berpengalaman, analisis kondisi pasien dari medical assistance AlteaCare, pembelian obat, registrasi vaksin termasuk vaksin Covid-19, pemesanan layanan laboratorium dan tes diagnosa yang semuanya dilakukan secara daring.
“Saat ini pasien dapat mendapatkan akses untuk seluruh layanan dokter spesialis dan pendaftaran vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Mitra Keluarga. AlteaCare juga menyediakan layanan Medical Advisor (MA) untuk membantu pasien memilih dokter spesialis yang tepat dan Patient Relations Officer (PRO) untuk membantu pasien untuk tindak lanjut hasil bertemu secara online dengan dokter spesialis, seperti penebusan resep obat, pendaftaran laboratorium atau radiologi, bahkan pendaftaran untuk bertemu dengan dokter secara langsung bila pasien membutuhkan pemeriksaan fisik,” paparnya.
Selain RS Mitra Keluarga, AlteaCare juga menjadi sebagai salah satu penyedia layanan telekonsultasi berbasis online yang digandeng oleh Kementerian Kesehatan.
Layanan Terintegrasi
Sebagai pemain baru Alteacare cukup percaya diri, layanannya akan diterima oleh masyarakat luas. Wiliam menegaskan, pihaknya berupaya menghadirkan layanan kesehatan terintegrasi sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan menyeluruh rumah sakit secara virtual. Saat ini, hampir seluruh dokter RS Mitra Keluarga sudah berpraktik di platform AlteaCare.
AlteaCare telah menyediakan sejumlah layanan kesehatan, antara lain telekonsultasi, medical advisor, vaksinasi, pembelian dan pengiriman resep obat, hingga lab & radiologi. Termasuk sudah dapat diunduh untuk perangkat Android dan iOS.
Layanan medical advisor membantu pengguna memilih dokter spesialis yang tepat. Sementara layanan hubungan pasien (PRO), membantu pengguna dalam menyelesaikan proses rawat jalan usai konsultasi dengan dokter spesialis. Pada layanan vaksin, AlteaCare juga menyediakan layanan mulai dari pendaftaran, screening, dan penjadwalan. Rekam medis tersimpan di RS, tetapi pasien bisa mendapat catatan ringkas.
Untuk memperkuat ekosistem layanan secara terintegrasi ke depan, pihaknya menargetkan dapat terus menambah mitra fasilitas kesehatan lainnya, mulai dari RS, farmasi, dan asuransi.
Tentu langkah yang telah dicapai itu tidak mudah. William mengakui, kendala utama adalah bisnis model AlteaCare yang membutuhkan integrasi dengan rumah sakit, sehingga proses integrasi membutuhkan investasi waktu dan biaya saat inisiasi dengan rumah sakit baru.
“Akan tetapi, kesuksesan integrasi dengan sistem rumah sakit menjadi keuntungan jangka panjang yang dapat dinikmati oleh pasien dan rumah sakit itu sendiri. Sehingga, untuk meminimalisasi kendala ini, tim teknologi AlteaCare membuat standar dokumentasi dan middleware yang sifatnya lebih universal untuk berbagai rumah sakit, sehingga proses integrasi menjadi lebih cepat dan mudah. AlteaCare juga membutuhkan dukungan dari manajemen rumah sakit supaya proses integrasi menjadi prioritas dari tim teknologi rumah sakit untuk bekerja sama dengan tim teknologi AlteaCare,” papar lelaki kelahiran 2 Juni 1989.
Dari sisi bisnis semua layanan kesehatan AlteaCare berbayar, kecuali layanan vaksin Covid-19 adalah gratis sesuai peraturan pemerintah. “Pasien membayar layanan kesehatan melalui aplikasi AlteaCare kemudian tim operasional AlteaCare melakukan skema bagi hasil dengan rumah sakit, apotek, laboratorium serta dokter,” jelas William.
Sesuai dengan perkembangan teknologi AlteaCare juga menampilkan fitur yang user friendly, proses yang mudah hingga pembayaran fleksibel menggunakan virtual account, GoPay atau kartu kredit. Hasilnya, layanan ini cepat menarik banyak pengguna.
“Hingga akhir September ini, aplikasi AlteaCare sudah mendapatkan lebih dari 60 ribu download sejak aktif di PlayStore dan AppStore di pertengahan tahun 2021,” ujarnya.
Selain itu, pada pertengahan tahun 2021, AlteaCare sudah memiliki tiga ratusan dokter spesialis, terutama dokter spesialis penyakit dalam/internis, dokter anak, dokter paru, dan dokter spesialis dan sub spesialis lainnya dari 13 Rumah Sakit Mitra Keluarga yang bergabung dengan AlteaCare.
“Per akhir tahun 2021, AlteaCare mentargetkan seluruh 17 cabang Rumah Sakit Mitra Keluarga serta 9 cabang Rumah Sakit Kasih untuk bergabung dengan AlteaCare, serta puluhan rumah sakit ternama lainnya di kota besar di Indonesia,” ungkap William.
Selain itu, AlteaCare juga menjamin ketersediaan obat bagi para pengguna dengan pembelian obat langsung dari rumah sakit terdekat pasien dan diantarkan langsung ke rumah. Untuk memberikan layanan terpadu, ke depannya AlteaCare juga akan bekerja sama dengan pihak asuransi dan juga perusahaan-perusahaan dengan memberikan fitur yang disesuaikan.
AlteaCare juga akan bekerja sama dengan rumah sakit lainnya di Indonesia, untuk memperluas layanan dan fitur serta menghadirkan dokter-dokter handal dan ternama dari rumah sakit tersebut. AlteaCare juga menawarkan fitur pendaftaran vaksinasi baik vaksinasi Covid-19, vaksin anak dan vaksin dewasa.
Selain itu, AlteaCare akan melakukan perbaikan integrasi layanan dengan laboratorium, radiologi dan instalasi farmasi di rumah sakit sehingga pasien dapat lebih memilih layanan paska telekonsultasi dengan dokter pasien lebih mudah dan efisien.
Mengenai keamanan data pasien, William mengungkap AlteaCare terus berupaya agar data pengguna yang sudah bergabung bisa tetap aman melalui langkah preventif yang dengan penerapan firewall, hardening, encryption at rest dan transit di sisi infrastruktur, serta implemetasi strong authentication di sisi aplikasi pada seluruh microservices dengan banyak kebijakan pembatasan akses dari pihak luar dan pihak internal.
“Terkait data pengguna AlteaCare kini bekerja sama dengan cloud service ternama untuk melakukan langkah preventif dan kuratif dengan menerapkan rekomendasi security best practice, untuk mewujudkan standar keamanan data dan informasi melalui prinsip confidentiality, integrity, and availability,” ungkapnya.
Ke depan, selain terus mengembangkan layanan, William juga menargetkan bisa bermitra dengan sebanyak rumah sakit dan penyedia kesehatan di Indonesia. “AlteaCare akan terus menjaring rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia sebanyak mungkin sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan akses layanan kesehatan lebih mudah dan efisien. Selain itu, kami akan mengembangkan fitur-fitur dari AlteaCare agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara virtual yang komprehensif untuk masyarakat Indonesia,” pungkas William.
===================
William Suryawan
- Tempat dan Tanggal Lahir : 2 Juni 1989
- Pendidikan Terakhir : Sarjana Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung, Entrepreneur Short Course di
- Queensland University of Technology
- Usaha yang dikembangkan : Membuat platform layanan telemedicine yang menghubungkan pasien dengan rumah sakit secara virtual
- Nama Aplikasi : AlteaCare
- Nama Perusahaan : PT Sehat Digital Nusantara
- Mulai usaha : Tahun 2020
- Jabatan : COO & Co–founder
- Jumlah karyawan : sekitar 50 karyawan
- Prestasi : Australian Awards for Healthcare Startup Founder Year 2018, TOP 100 Startup by Echelon Southeast Asia Year 2018
======================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post