youngster.id - Beberapa tahun belakangan ini, kehadiran usaha financial technology (fintech), peer to peer (P2P) lending dinilai mampu memberikan kontribusi nyata dalam memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan perbankan.
Inovasi keuangan di bidang finteh telah memiliki dampat yang cukup luas terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai pinjaman melalui fintech mencapai Rp 44,8 triliun per Juni 2019, dengan jumlah transaksi peminjam (borrower) menembus 9,7 juta akun. Bahkan persebaran pinjaman fintech ke wilayah di luar Jawa yang meningkat hingga 107% (year-on-year).
Hal ini menunjukkan bahwa fintech memiliki peran besar dalam pemerataan ekonomi, termasuk untuk UMKM. Menurut studi Indef bertajuk Dampak Fintech P2P Lending terhadap Perekonomian Nasional, adanya penyaluran dana dan investasi dari fintech membuat penurunan angka persentase kemiskinan sebesar 0,7% di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya penyaluran dana terhadap sektor-sektor ekonomi yang berpengaruh besar terhadap kemiskinan, yaitu pertanian dan UMKM.
Secara keseluruhan survei Kemeterian Koperasi dan UKM pada 2016 menyebut UMKM menyumbang 60,34% Produk Domestik Bruto. Artinya, sektor ini berkontribusi signifikan pada peerekonomian negara. Menariknya lagi, berdasarkan data yang dihimpun oleh International Finance Corporation (IFC) setidaknya 43% UMKM formal di Indonesia dimiliki oleh perempuan.
Potensi ini yang dilirik Esta Kapital Fintek. Platform P2P Lending yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower), khususnya bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah perempuan yang tersebar di Indonesia.
“Kami hadir sebagai perusahaan rintisan berbasis fintech yang ingin memberikan kontribusi dampak sosial yang positif kepada masyarakat Indonesia, terutama untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pengusaha mikro yang sudah ada atau bahkan yang baru mau memulai,” kata Yefta Surya Gunawan, CEO & Co-founder Esta Kapital kepada youngster.id belum lama ini di Jakarta.
Menurut Yefta, mereka fokus pada para pelaku UMKM karena sadar peran mereka sangat besar di Indonesia. Bisa dibilang, kehadiran mereka ini pun turut memberikan kontribusi besar guna mendongkrak pertumbuhan perekonomian di dalam negeri.
“Oleh sebab itu, Esta ingin turut andil membangun komunitas dalam mendorong pemberdayaan para pelaku UMKM. Khususnya perempuan di Indonesia agar semakin tumbuh dan berkembang ketika mengelola bisnisnya,” ucap Yefta menegaskan.
Startup ini dibentuk pada Agustus 2017, lalu terdaftar di OJK pada tahun 2018 dan resmi mengantongi izin dari OJK pada Desember 2019.
Gotong Royong
Yefta menjelaskan, Esta Kapital merupakan perusahaan rintisan yang termasuk ke dalam bagian dari Esta Corporation, yaitu sebuah grup perusahaan yang memiliki misi untuk mendukung pemberdayaan pengusaha mikro di Indonesia, terutama wanita dan yang berada di Indonesia Timur agar memiliki kemandirian finansial.
“Kami ingin turut andil membangun komunitas dalam mendorong pemberdayaan para pelaku UMKM, khususnya perempuan di Indonesia agar semakin tumbuh dan berkembang ketika mengelola bisnisnya,” ungkapnya.
Yefta mengakui belakangan banyak muncul startup fintech di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya butuh waktu 8 bulan untuk riset.
“Kami sadar untuk memberikan kontribusi pada dunia wirausaha di Indonesia tidak akan bisa dilakukan oleh perusahaan kami sendiri, makanya kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk gotong royong membangun negeri sendiri sambil mendapatkan imbal hasil,” kata Yefta.
Jadi dengan model bisnis peer to peer lending Esta Kapital mempertemukan pemilik dana di seluruh Indonesia, terutama kota-kota besar, yang ingin mengembangkan dananya dengan memberi pinjaman kepada wanita-wanita pengusaha mikro yang berada di daerah-daerah pedesaan melalui platform marketplacenya.
“Platform kami didesain memiliki cara kerja dengan mudah memang disuguhkan agar masyarakat termasuk pelaku usaha dapat dengan mudah di dalam penggunaannya. Dimulai dengan dana sebesar 3 juta, masyarakat sudah bisa melakukan pendanaan di Esta Kapital dengan mudah dengan imbal balik sampai 15% per tahun,” ujarnya.
Mereka juga menyiapkan berbagai kemudahan sehinggga layanan ini dapat diakses oleh masyarakat. Seperti untuk proses disbursement dan collection mereka berpartner dengan Esta Dana Ventura. Untuk penerapan asuransi, mereka berkerjasama dengan Simas Insurtech. Sedangkan penerapan tandatangan elektronik, Esta berkerjasama dengan DigiSign.
Yefta menegaskan, startup ini mengedepankan customer service yang baik, informasi yang transparan dan performa yang tinggi untuk menjaga kelancaran pembayaran kepada pemberi pinjaman. “Kami mencoba memposisikan sebagai perusahan P2P Lending yang membantu untuk membimbing kesulitan dan kebingungan masyarakat Indonesia yang belum begitu paham dengan produk finansial teknologi, menjadi paham untuk menggunakan produk kami serta mengunggulkan aspek keamanan,” paparnya.
Dia menungkapkan startup ini dimulai dengan modal sebesar Rp 2,5 miliar. Kini tercatat sudah lebih dari 150 pendana dan 20.000 peminjam yang tergabung dalam Esta Kapital. “Sekarang omset yang bisa kami raih sebesar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar per bulannya,” klaimnya.
Izin Resmi
Sejak awal beroperasi hingga resmi mendapatkan izin pada 13 Desember 2019, Esta Kapital telah membantu menyalurkan pinjaman produktif kepada 21.174 wanita pengusaha mikro yang berada di wilayah Jabodetabek dan Indonesia Timur.
Seiring itu, Yefta menegaskan mereka mengurus proses perizinan sampai resmi mendapatkan izin usaha dari OJK sebagai Penyedia Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI). Yefta mengatakan, izin tersebut didapat setelah melalui serangkaian proses dan tahapan yang cukup panjang.
“Tentunya izin ini sangat penting bagi Penyedia Layanan Fintech Lending seperti kami. Terutama di tengah pandangan negatif masyarakat terhadap fintech akibat maraknya penyelenggara fintech yang beroperasi tidak sesuai regulasi,” kata Yefta.
Dengan pemberian status berizin ini, artinya Esta Kapital telah memenuhi semua standar dan mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan oleh regulator, terutama dari sisi model bisnis dan keamanan platform.
Yefta bilang, pemberian status berizin ini akan menjadi angin segar dan semangat baru bagi Esta Kapital dalam memberikan pelayanan dan melakukan inovasi-inovasi untuk mencapai tujuan bisnis lebih cepat.
Di samping itu, dengan menyandang status sebagai fintech berizin di OJK, tentu akan meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat dan mitra-mitra besar kepada Esta Kapital.
Di tengah situasi ekonomi yang tengah dihadapkan pada pandemic Covid-19, bisnis Esta Kapital pun terdampak. “Dampak dari pandemic COVID-19 tidak dapat dipungkiri dan belum pernah dalam skala seperti ini. Esta Kapital juga mengalami dampak tersebut dengan menurunnya kelancaran pembayaran oleh peminjam dan hambatan dalam proses koleksi,” keluh Yefta
Namun dia tetap optimis. “Ada langkah-langkah yang sudah kami ambil untuk menjaga kepercayaan pemberi pinjaman di platform kami dan kelangsungan perusahaan. Salah satunya memutuskan untuk memberhentikan sementara penyaluran pendanaan dan berfokus kepada proses koleksi untuk meningkatkan kelancaran pembayaran kepada pemberi pinjaman di platform kami. Kami berharap dengan demikian platform kami dapat melewati badai Corona ini,” ucapnya menambahkan.
Startegi mereka adalah melakukan rebranding Esta Kapital dan meluncurkan aplikasi mobile untuk mempermudah akses bagi pemberi pinjaman. Selain itu, mereka juga melakukan pendekatan sosial yang berhubungan dengan bisnis dan keuangan, serta berkolaborasi dengan komunitas-komunitas dan aktif dalam media sosial.
“Kami berharap semakin banyak orang tahu bahwa ada cara untuk mengembangkan dana mereka dengan aman dan menguntungkan, sembari memberikan dampak sosial yang tinggi. Esta Kapital akan terus berusaha meningkatkan kenyamanan dan keamanan mendanai melalui platform kami agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang turut serta membangun perekonomian negara kita,” tutup Yefta.
=======================
Yefta Surya Gunawan
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Agustus 1991
- Pendidikan Terakhir : Indiana University Kelley School of Business Bachelor of Finance 2012; Seattle University Albers School of Business MBA 2017
- Usaha yang dikembangkan : Membuat layanan pinjaman dana berbasis teknologi (fintech)
- Nama Aplikasi : Esta Kapital
- Jabatan : Co-founder & CEO
- Mulai Usaha : Agustus 2017
- Modal awal : Rp 2.5 miliar
- Pendana : sekitar 200
- Peminjam : sekitar 20 ribu
- Omset : Rp 1 – 2 miliar/bulan
- Prestasi : FiNext Award Excellence in Finance Companny – Startup
========================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post