Bambang Siswanto : Program The NextDev untuk mendorong anak muda lebih kreatif dan produktif

Bambang Setiawan, Manager CSR PT Telkomsel, sekaligus penanggung jawab program The NextDev. (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)

youngster.id - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memiliki salah satu program CSR (corporate social responsibility) bernama The NextDev. Program The NextDev ini merupakan inisiatif Telkomsel untuk mewadahi anak muda Indonesia agar kreatif dan dapat berkontribusi bagi pembangunan kotanya.

Rupanya, kehadiran The NextDev ini mendapat sambutan positif, terutama dari kalangan anak muda. Ini terlihat dari jumlah peserta yang meningkat drastis, dan aplikasi yang di-submit. Sebenarnya, apa tujuan dari pengembangan program The NextDev ini?

Bambang Siswanto, Manager CSR Telkomsel, sekaligus penanggung jawab program The NextDev, menjelaskan tentang tujuan dan target dari pengembangan program The NextDev ini kepada Wartawan Youngsters.id, Fahrul Anwar. Berikut petikan wawancaranya:

Mohon dijelaskan, bagaimana awal ide program The NextDev ini dikembangkan?

Sebenarnya, konsep ini (The NextDev) sudah dibangun sejak dua tahun sebelumnya. Karena seiring dengan dinamika perkembangan teknologi, mau tidak mau, memang mobile applications ini menjadi tren, baik di dunia internasional maupun di Indonesia. Program ini kami anggap perlu di Indonesia untuk menantang anak-anak muda lebih berkreasi dalam bidang aplikasi bergerak.

Kami di Telkomsel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital company punya tanggung jawab sosial ke masyarakat. Tanggung jawab yang sifatnya menstimulus anak-anak muda ke arah kreatif. Kreatif dalam artian, kami rangsang untuk memiliki ide, yang nantinya disalurkan melalui wadah yang tepat.

Makanya kami buat program dengan nama The NextDev. Ini merupakan wadah kompetisi bagi anak-anak muda kreatif. Tak sekadar menang, tetapi ke depan program ini akan bergulir lewat pengembangan aplikasi individu, serta inovasi dalam teknologi yang berbasis aplikasi mobile.

Apa tujuannya?

Telkomsel melakukan transformasi, dari yang tadinya sebagai perusahaan selular menjadi DICO (Digital Company). Harapannya, transformasi ini sesuai dengan dinamika pengembangan teknologi ke depan dengan lebih agresif. Jadi kami siapkan program ini lebih pada upaya menyinergikan rocket planing perusahaan terhadap kegiatan CSR. Karena pada prinsipnya CSR itu harus mempunyai konsep edukasi.

Tujuan utama dari pengembangan program The NextDev ini adalah mendorong terwujudnya smart city yang berkelanjutan. Jadi, The NextDev ini ditujukan untuk mendorong, sekaligus mendukung program pemerintah untuk terwujudnya smart city dengan tema kreatif dan produktif.

Mengapa program The NextDev hanya fokus pada pengembangan aplikasi untuk smart city?

Sebetulnya output dari NextDev ini salah satunya ingin memberikan solusi untuk pemerintah. Smart city sekarang sedang dominan dan berdampak bagi program pemerintah kota. Tapi sebetulnya lebih kepada payung hukumnya smart city. Sementara kami berikan kesempatan pada peserta memberikan solusi-solusi atau game yang sifatnya buat kepentingan masyarakat. Payungnya memang smart city, tapi turunannya juga kami siapkan. Jika hasil kontennya cukup baik dan bagus, kenapa tidak!

Siapa sasaran dari kompetisi The NextDev ini? Dan apa keuntungan bagi mereka mengikuti program ini?

Sasaran kami adalah mahasiswa yang usia produktif. Mereka yang punya basic untuk membuat mobile app. Tetapi kami juga punya program yang namanya NextDev Junior, yang diperuntukkan bagi anak-anak SMA.

Tentunya, ada keuntungan yang diperoleh peserta yang mengikuti program The NextDev ini. Setidaknya, peserta program The NextDev mendapat pengalaman. Apa yang mereka lakukan mendapat apresiasi dari perusahaan sekelas Telkomsel. Selain itu, kami juga akan membantu dalam proses roadshow, penjurian, dan di bulan Desember akan ada kompetisi akhir.

Intinya, nanti mereka itu akan kami gembleng untuk masuk kedalam satu zona untuk siap mental, baik konten dan kontek mereka sehingga nanti siapa yang terpilih adalah yang terbaik. Telkomsel berkomitmen di bidang digital company untuk tetap konsisten selama dua tahun belakangan ini menjalankan program ini. Imbasnya program ini sangat positif bagi para peserta atau mahasiswa.

Bambang Setiawan : “Program The NextDev untuk mendorong anak muda lebih kreatif dan produktif” (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)
Bambang Setiawan : “Program The NextDev untuk mendorong anak muda lebih kreatif dan produktif” (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)

Bagaimana perkembangan program The NextDev ini?

Biasanya sesuatu yang di awal itu akan sulit, begitupun The NextDev tahun 2015. Kemarin kami akui harus kami review, walaupun tetap berjalan. Hasilnya cukup efektif.

Berkaca dari The NextDev 2015, yang sekarang jadi lebih terintegrasi. Contohnya, kami pilih sekolah-sekolah atau kampus-kampus yang terakreditasi A, akan menemukan hasil konten yang berkompetensi.

Untuk volume, atau di CSR ada social investment, maka feedback di tahun 2016 ini jumlah pesertanya naik drastis. Kalau 2015 itu peserta rata-rata 100 sampai 125 peserta. Tahun 2016, minimal 350 peserta. Kemarin event di Sumatera sudah tembus 650 peserta. Jadi memang antusias anak-anak muda untuk ikut kompetisi The NextDev begitu besar.

Jadi, kami harapkan mereka yang mengikuti ajang ini bisa mendapatkan pengalaman, mulai dari seminar dan kemudian ada proses coaching, sampai mereka ikuti proses tahapan lanjutan.

Berapa rata-rata aplikasi yang masuk (submit) untuk ikut lomba?

Yang kami lakukan pertama di Pulau Jawa dan Bali. Kami polanya cluster. Jawa dan Bali itu dari beberapa kampus. Kemarin saya dapat data yang sudah submit, review total posisi kemarin 4 area dari Sumatera sampai Bali itu ada sekitar 300 aplikasi. Ini adalah konten. Untuk menjadi seorang enterpreneur itu adalah mental. Jadi mental ini yang harus digembleng. Dari 300 ini kita pilih sekitar 40, dan akan dibawa ke Bandung. Di sana selama seminggu akan digembleng secara mental.

Sampai saat ini sudah berapa banyak lulusan yang dihasilkan dari program The Nextdev ini? Dan adakah dari mereka yang menjadi startup atau pengembang aplikasi ?

Untuk 2015, diakhir ada 3 pemenang dengan tiga orang dalam satu grup. Jadi dari yang terbaik sampai kita mencari yang terbaik. Mereka dapat previllage khusus pada saat mereka lulus dalam 3 nominasi besar.

Untuk pemenang di tahun 2015 beberapa hasil karya mereka sudah diapresiasi sama perusahaan startup. Selain itu, sebagian dari mereka berbisnis dan membantu perusahaan startup itu juga.

Ke depan, apa rencana pengembangan selanjutnya untuk program The NextDev ini?

Untuk ke depannya, akan ada beberapa rencana pengembangan, Misalnya, nanti setelah roadshow kami akan menggunakan penjurian memakai video conference. Jadi pada saat dewan juri ada di kantor pusat Telkomsel (TSO), si para mahasiswa kita siapkan mereka ada di Grapari atau kantor regional Telkomsel. Jadi proses penjuriannya melalui video conference.

Sebenarnya yang kami lakukan ini mengikuti perkembangan teknologi dan tren. Jadi kami harapkan ada konsistensi dari pelaksanaan kegiatan NextDev. Nanti kami akan me-review hasil tahun 2016. Dan untuk persiapan tahun 2017 apakah  program ini tetap kita jalankan atau ada road map plane yang lain. Ini harus kita konsolidasikan ke internal makanya akan kita reivew secara terintegrasi semua.

Banyak ajang serupa seperti The NextDev. Nantinya, para pemenang akan dibawa kemana setelah program ini selesai?

Secara program, konsep dan konteksnya sudah cukup bagus. Tinggal nanti hasil akhirnya harus ada kajian lanjutan. Terhadap bagaimana setiap kami melakukan kegiatan itu parameternya adalah review. Plus minusnya kami perbaiki di tahun berikutnya. Untuk tahun ini kami masih melihat on plan, tinggal nanti bicara ke depan kita nunggu hasil review tahun ini.

Peserta didominasi anak-anak muda. Di sini kami melihat pola pikir mereka sedikit berubah, dari yang tadinya mereka lulus jadi pekerja. Justru dengan adanya program ini, akan menambah challenge mereka menjadi seorang entrepreneur.  Kami juga ingin mengubah mindset atau pola pikir, dan sedikit mendoktrin mereka harus lebih kreatif. Makanya kita tantang mereka di sini untuk lebih kreatif.

Apa harapan Anda melalui penyelenggaraan program Nextdev ini?

Harapannya, kami bisa integrasi dengan perusahaan skala internasional. Karena apa yang kami lakukan ini sebagai satu ekosistem yang bukan hanya Telkomsel yang melakukan. Tetapi bagaimana kita bisa kolaborasi dengan perusahaan besar seperti Google, Microsoft memang mereka bidangnya di digital company juga. Harapannya hasil dari kegiatan ini tentunya dibeli oleh mereka. (SW)

Exit mobile version