youngster.id - Usaha rintisan atau startup tengah menjadi primadona di kalangan anak muda. Berbagai bisnis lahir, yang memadukan inovasi dan teknologi. Namun tak bisa dipungkiri, masa sekarang ini bisnis rintisan ini menghadapi banyak tantangan. Untuk itu dibutuhkan dukungan banyak pihak.
Dukungan ini yang diberikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) secara konsisten dalam program inkubasi/akselerasi startup digital bernama Indigo Creative Nation. Program untuk memberdayakan ekosistem startup Indonesia telah berlangsung sejak tahun 2013. Kali ini Indigo Creative Nation membuka kembali program inkubasi/akselerasi startup digital batch 2 tahun 2020.
Menurut Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom, Indigo Creative Nation merupakan inisiatif program tahunan milik Telkom dengan tujuan meningkatkan daya saing, kemandirian, dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan industri digital kreatif.
“Pada Indigo Batch 2 – 2020, kami akan mencari startup-startup dari 6 kategori untuk kami inkubasi, akselerasi, hingga mereka dapat mengeksplorasi digital business yang berpotensi menjadi new engine of growth. Tidak hanya akan mendapatkan pendanaan, startup-startup yang berhasil masuk ke dalam program Indigo Creative Nation juga akan mendapatkan aktivitas pelatihan-pelatihan dengan mentor ternama yang sudah kami kurasi secara profesional,” jelas Fajrin kepada youngster,id belum lama.
Sejauh ini Indigo Creative Nation telah membina 31.748 talenta digital, yang tersebar di 17 Digital Innovation Lounge (DILo) di seluruh Indonesia. Setidaknya 177 startup digital telah masuk program inkubasi dan akselerasi market yang bertempat di 4 Digital Valleys (DiVa), yaitu di Jakarta, Bandung, Jogja dan Makassar.
Melalui batch 2 – 2020 ini, Indigo Creative Nation menyediakan pendanaan hingga Rp 2 miliar per startup yang bergerak di sektor kesehatan, pertanian, pendidikan, keuangan, logistik dan travel. Selain itu, Telkom juga akan memberikan dukungan untuk mendapatkan venture capital dan incubator/accelerator di tingkat global.
Beberapa contoh startup sukses yang diinkubasi dan diakselerasi di program Indigo Creative Nation adalah PrivyID (aplikasi tanda tangan digital), Opsigo (online booking platform dan Corporate Travel Management), Run System (Integrated ERP software untuk SME dan Korporasi), Goers (online ticketing system), Nodeflux (aplikasi video analytic berbasis Artificial Intelligence), Muslim Life (platform edukasi keluarga muslim), Osman (aplikasi penunjang bisnis kegiatan BUMDES), OnTruck (platform logistic on-demand), CyberArmy (keamanan siber), dan Bahaso (platform e-learning bahasa asing).
Seperti apa program inkubasi-akselerasi startup digital Indigo Creative Nation yang diselengggarakan oleh PT Telkom ini? Berikut Petikan wawancara Wartawan youngster.id, Fahrul Anwar, dengan Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom:
Apa maksud dan tujuan program inkubasi-akselerasi startup digital Indigo Creative Nation yang diselengggarakan oleh PT Telkom?
Indigo Creative Nation adalah program Telkom Indonesia dalam pembinaan talenta digital dan pengembangan (inkubasi) startup digital yang bertujuan untuk mengisi dan melengkapi ekosistem digital di Indonesia dengan semangat: “from creativity to commerce”. Sedangkan tujuan dari Indigo Creative Nation sendiri adalah meningkatkan daya saing, kemandirian, dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan industri digital kreatif. Selain itu, kami juga ingin membangun ekosistem inovasi agar kreatifitas dapat dikomersilkan (from creativity to commerce).
Apa yang menjadi latar belakang PT Telkom menginisiasi program Indigo Creative Nation ini?
Kami menghadapi high uncertainty dalam pengembangan bisnis digital dan ekonomi digital, maka dibutuhkan banyak eksplorasi dan kerjasama, dimana kami sebut dengan term “Open Innovation” yaitu bermitra dengan digital startups guna bersama-sama mengisi digital ekosistem di Indonesia. Inisiasi tersebut bernaung di bawah program Indigo Creative Nation.
Apa kekhasan dari program Indigo Creative Nation dibanding dengan program akselerator lain?
Keunggulan utama yang akan diberikan Telkom Indonesia ke startup yang berhasil masuk ke program Indigo Creative Nation ini berupa akses ke 180 juta pengguna Telkomsel, 7.5 juta pengguna IndiHome, 200 ribu corporate customer termasuk UMKM Telkom, serta 800 ribu outlet di dalam Telkom Group Market Access. Selain itu, Telkom juga akan memberikan dukungan untuk mendapatkan venture capital dan incubator/accelerator di tingkat global.
Apakah startup yang menjadi fokus Telkom dalam program ini?
Kami fokus pada logistik, keuangan, pendidikan, perjalanan dan pariwisata, pertanian, dan kesehatan.
Selain pendanan apa saja yang diberikan program Indigo Creative Nation untuk pelaku startup?
Selain pendanaan sebesar Rp 2 miliar, startup yang berhasil mengikuti program Indigo Batch 2 – 2020 ini berpeluang untuk mengikuti program-program mentoring, funding, dan synergy yang telah disediakan oleh Telkom.
Program Indigo Creative Nation Batch 2 ini diadakan di masa pandemi COVID-19. Apakah langkah yang dilakukan sehingga kegiatan tetap berjalan sesuai target?
Yang kami lakukan adalah kami menjalankan keseluruhan program ini secara online, mulai dari proses seleksi, pitch dan pelatihan. Kami sendiri juga menyediakan pendanaan hingga Rp 2 Miliar untuk Indigo Batch 2 – 2020. Pendanaan tersebut akan ditujukan untuk pertumbuhan dan tahap awal pengembangan startup. Terdapat 6 kategori startup yang akan menjadi fokus Telkom untuk ikut program ini, yaitu logistik, keuangan, pendidikan, perjalanan & pariwisata, pertanian, dan kesehatan.
Apa tantangan terbesar dalam mengadakan program ini?
Kami tidak mengalami kendala berarti selama mengadakan program ini. Kami bahkan menemukan talenta-talenta baru, ide startup baru pada setiap batch–nya.
Sejauh ini sudah berapa startup yang terjaring melalui program ini?
Indigo Batch 2 – 2020 ini merupakan batch kedua dan terakhir pada tahun 2020 ini. Sebelumnya pada Indigo Batch 1 – 2020 yang sudah dimulai pada Mei 2020 lalu, setidaknya 201 startup mendaftar untuk ikut program ini. Telkom melakukan proses penyaringan dari mulai on desk selection hingga pitching untuk mendapatkan 35 startup. Sebanyak 18 startup kemudian terpilih untuk masuk ke dalam program Indigo Batch 1 – 2020.
Apa yang diharapkan dapat dicapai melalui program kali ini?
Meningkatkan daya saing, kemandirian, dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan industri digital kreatif. Lalu membangun ekosistem inovasi agar kreatifitas dapat dikomersilkan (from creativity to commerce), membangun ekosistem bisnis industri kreatif digital Indonesia agar mampu bersaing di kancah global. Selanjutnya, meningkatkan nilai perusahaan dan pendapatan yang optimum bagi pemegang saham dengan cara: pertama, mendapatkan product – market fit yang dapat memperkuat portfolio bisnis Telkom. Kedua, menghasilkan DICO (Digital Company) yang berkualitas yang berkontribusi secara signifikan bagi peningkatan nilai perusahaan. Ketiga, eksplorasi digital business yang berpotensi menjadi new engine of growth.
Setelah startup terpilih di program ini dan mendapatkan pendanaan/modal. apakah para startup ini turut diberikan pendampingan agar usahanya semakin maju berkembang sehingga usaha mereka juga terus berkelanjutan?
Kami memberikan pendampingan, dari mulai membina 31.748 talenta digital tersebar di 17 DILo (Digital Innovation Lounge) di seluruh Indonesia + program DILo Customer Validation untuk membina pre-startup dalam pengembangan ideasi. Inkubasi 177 startup digital baik di fase inkubasi dan akselerasi market yang bertempat di 4 DIVA (Digital Valleys) di seluruh Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogja, Makassar).
Benefit yang diberikan berupa co-working space, mentoring, funding mulai dari Rp700 juta hingga Rp2 milyar. Selain itu, pemberian akses ke market Telkom Group dan dorongan kepada startup untuk mendapatkan pendanaan lanjutan dari venture capital dan private investor, baik lokal dan global serta mendapatkan pendanaan lanjutan dari Metra Digital Innovation (MDI) perusahaam modal ventura yang adalah anak perusahaan Telkom. (Fahrul Anwar/Stevy Widia)
Discussion about this post