youngster.id - Gaya hidup digital merupakan sebuah fenomena bagi masyarakat milenial saat ini. Gaya hidup digital merupakan revolusi gaya hidup, bahkan budaya hidup, akibat perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Hal ini mendorong kebutuhan akan perangkat penunjang gaya hidup digital.
Selain smartphone, perangkat audio pintar juga mengalami pertumbuhan eksponensial. Hasil riset dari Canalys yang berjudul Smart Personal Audio Analysis memperkirakan pengapalan produk audio pintar pribadi tumbuh hingga 61% year-on-year atau dibandingkan tahun sebelumnya hingga menyentuh angka 16 juta unit pada kuartal I 2020.
Kontribusi sebesar 21,1% menjadikan kawasan Asia Pasifik menempati peringkat ketiga untuk pasar global setelah Amerika Utara dan China. Selain headphone dan earbuds, produk audio pintar pribadi yang juga diminati adalah in-ear monitor (IEM) custom.
Pelantang telinga ini terbilang istimewa karena eksklusif dan kualitas terbaik. Ekslusif karena tidak ada orang lain yang bisa menggunakan earphone IEM yang kamu miliki. Kualitasnya juga terbaik karena dengan membuat cetakan custom, pihak produsen earphone bisa menempatkan driver audio dan bagian output suara secara sejajar dengan gendang telinga. Efek kedap suara yang diberikan juga tentunya lebih maksimal karena sangat sesuai dengan lekukan telinga.
Pengguna IEM custom kebanyakan adalah para musisi atau artis saat manggung di sebuah konser besar. Tetapi belakangan produk ini juga mendapat pasar tersendiri. Peluang ini tidak saja dimanfaatkan oleh para pemain global seperti Jerry Harvey Audio, Fit-Ear, Custom Art, 64 Audio, Ultimate Ears dan masih banyak lagi. Ternyata pemain lokal pun melihat ini sebagai ceruk bisnis yang layak untuk dimasuki. Salah satunya adalah Alvon Yulius Harianto, yang mendirikan Avara Custom Indonesia sebagai produsen in-ear monitor (IEM) costum.
Ya, Alvon membuat produk pelantang telinga yang di-custom sesuai dengan bentuk telinga pemiliknya. Tak hanya itu, produk ini mampu bersaing dengan produk sejenis yang diimpor dengan harga yang merakyat.
“Kami ingin memberikan kesempatan untuk masyarakat Indonesia untuk dapat memiliki produk IEM costum berkualitas internasional dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat Indonesia,” kata Alvon, CEO dan founder Avara Custom, kepada youngster.id belum lama ini
Kebutuhan Pasar
Avara Custom didirikan di tahun 2017. Menurut Alvon, ide bisnis ini berangkat karena dia melihat kebutuhan akan IEM custom terutama dari kalangan musisi. Tetapi untuk mendapatkan produk itu harus memesan dari produsen Amerika, Eropa atau Jepang dengan harga yang mahal dan waktu yang cukup lama.
“Terinspirasi sama hal ini, akhirnya saya mencoba mendirikan Avara Custom untuk memenuhi keinginan tersebut,” ungkapnya.
Proses pembuatan IEM custom ini memang tidak sederhana. Untuk memesan produk ini, pengguna harus membuat ear molding yaitu cetakan dari bentuk dalam kuping. Berdasarkan itulah maka IEM custom akan dibuat serta diberi driver audio dan bagian output suara yang sejajar dengan gendang telinga. Efek kedap suara yang diberikan tentunya lebih maksimal karena sesuai dengan lekukan telinga.
“Custom IEM selain memungkinkan penggunanya memilih design yang personal, unik dan nggak disamain orang lain. Ini serunya punya Custom IEM. Selain bisa memilih design unik sesuai selera, Custom IEM juga memungkinkan untuk dicetak 100% sama dengan bentuk telinga penggunanya, sehingga pemakaiannya super nyaman dengan sensasi kayak nggak pakai apapun di telinga saking nyamannya,” kata pria kelahiran Surabaya itu.
Di sisi lain, Alvon juga ingin membuktikan orang Indonesia mampu memproduksi Costom IEM dengan kualitas yang sejajar dengan produk internasional lainnya. “Yang jelas, kami mulai riset untuk produksi Custom IEM ini, start-nya dari tahun 2015, dan baru berani menerima order dari customer di tahun 2017,” ujarnya.
Untuk mewujudkan produk ini, Alvon mengeluarkan modal yang cukup besar. “Modal awal cukuplah untuk membeli properti di Surabaya. Tapi Avara ini adalah mimpi besar saya, yang harus saya coba supaya nggak ‘penasaran’,” jelas pemenang Good Design Indonesia 2020.
Alvon pun berani mengklaim Avara Costum sebagai produsen IEM Costom pertama di Indonesia. “Sebagai produsen pertama dan satu-satunya untuk Custom IEM di Indonesia, keunggulan utama Avara ada di pilihan design custom apapun yang tidak terbatas, waktu produksi yang cepat yaitu 3 hari kerja dan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 550 ribu,” paparnya.
Namun, Alvon mengakui, awalnya tidak mudah memasarkan produk Avara Custom. Selain pasarnya terbatas, di kalangan musisi, masyarakat banyak yang belum mengenal IEM custom.
“Kami melakukan pendekatan sosial untuk memperkenalkan Avara Custom. Pendekatan paling mudah adalah melalui sosial media dan live event untuk berinteraksi secara langsung,” ungkapnya. Namanya semakin dikenal setelah menjadi Top Finalist Diplomat Success Challenge 2018.
Di samping itu, Avara Costum menggandeng sejumlah dealer yang tersebar di Indonesia. Pola pemasaran ini, tentunya sangat efektif bagi Avara dalam meningkatkan perkembangan bisnisnya.
“Kami menggunakan beberapa dealer di Indonesia dan di luar Indonesia sebagai channel penjualan utama dan menggunakan social media untuk menyebarluaskan brand Avara Custom,” kata Alvon.
Penetrasi Pasar
Untuk memperkenalkan produk IEM Custom, Alvon mengaku melakukan pendekatan ke para musisi papan atas di Indonesia. Belakangan, selain musisi, Avara juga melakukan penetrasi pasar baru. Pasar baru ini adalah disc jockey, youtuber, dancer dan gamer.
Menurut Alvon, market yang menunjukkan peningkatan di masa pandemi ini adalah market gamer. Untuk itu dia meluncurkan Avara Neo+, produk seharga Rp 550 ribu dengan beragam custom design. “Ini cara Avara untuk melakukan penetrasi pasar baru,” ujar Alvon.
Dia juga melihat bahwa produk ini juga mulai dilirik oleh masyarakat umum. “Saat ini earphone sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari. Kebanyakan mereka memiliki minimal satu set earphone untuk smartphone. Kami ingin memperkenalkan Avara ke mereka secara bertahap,” tutur Alvon.
Alvon mengakui, kendala utama dari Avara Custom adalah bagaimana meyakinkan orang Indonesia bahwa produk Custom IEM dari Indonesia ini berkualitas. “Orang Indonesia sangat brand minded, dan ini yang jadi tantangan utama Avara. Cara mengatasinya, tentunya, dengan melakukan brand building secara bertahap. Melalui banyak review di luar negeri, punya dealer di luar negeri dan dengan makin banyak musisi papan atas Indonesia yang menggunakan Avara maka akan lebih memperkuat brand image Avara,” ujarnya.
Alvon juga mengaku sempat mengalami penolakan saat di awal memulai bisnis ini. “Dari banyak musisi yang kami hubungi hanya dua atau tiga orang yang memberikan respon positif. Tapi kami tidak boleh menyerah, tetapi berusaha. Selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha dan pantang menyerah,” ungkap Alvon.
Sekarang, Alvon mengklaim, bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 100 juta per bulan. Bahkan di tengah pandemi, sudah 3.000-an yang laku terjual. Namun Alvon tak ingin berpuas diri dengan pencapaian Avara Custom. Apalagi peta persaingan di bisnis ini semakin ketat.
“Tentunya sebagai pelopor, kami nggak boleh berdiam diri dan berpuas diri. Terus belajar dan meningkatkan mutu produksi, mengembangkan distribusi sehingga produk Avara bisa lebih mudah didapatkan di kota-kota di Indonesia,” paparnya.
Menurut Alvon, saat ini pihaknya tengah mengembangkan sejumlah produk baru. Selain itu, ia juga mempersiapkan jalur distribusi baru untuk memasarkan produk, baik di dalam maupun luar negeri. “Kami berharap, semoga Avara Custom semakin dikenal masyarakat Indonesia dan menjadi produk kebanggaan Indonesia yang berprestasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” tutup Alvon.
========================
Alvon Yulius Harianto
- Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 23 Juli 1985
- Pendidikan Terakhir : Sarjana IT di Oxford Brookes, University Singapura
- Usaha yang dikembangkan : Memproduksi in-ear monitor (IEM) custom
- Mulai usaha : Tahun 2017
- Nama brand : Avara Custom Indonesia
- Jabatan : Founder & CEO
- Modal awal : sekitar Rp 1 Miliar
- Karyawan : 9 orang
- Omzet : sekitar Rp 100 juta per bulan
Prestasi :
- Top Finalist Diplomat Success Challenge 2018
- Winner Good Design Indonesia 2020
========================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post