youngster.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hadirkan program Innovation Centre for Digital Financial Technology (OJK Infinity). Langkah ini untuk membangun ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan.
Melalui program ini, OJK mewadahi startup untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, riset, hingga forum panel pakar di bidangnya untuk lakukan analisis model bisnis dan kelayakan bisnis dari industri. Ini diharapkan mampu menggugah inovasi bagi ekosistem perekonomian digital di Indonesia.
“Inovasi diharapkan mempersingkat rantai transaksi, ditambah ada peran teknologi yang penting. Harapannya, konsumen bisa mendapatkan harga kompetitif dan produsen juga bisa jual secara kompetitif, agar mampu bertahan dan kembangkan industri dan infrastruktur ke depannya,” kata Dino Milano Direktur Group Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam webinar beberapa waktu lalu.
Menurut Dino, ekosistem keuangan digital dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi yang tepat dapat mendorong tumbuhnya wirausaha dan perusahaan rintisan (startup) baru yang terbentuk di Indonesia.
“Kehadiran inovasi (di keuangan digital) memberikan kesempatan dan pintu untuk kewirausahawan dan startup baru,” ujar Dino.
Dino juga mengungkapkan pandemi memiliki peran untuk mengubah gaya transaksi dan belanja secara daring, sehingga pertumbuhan transaksi digital meningkat secara signifikan.
“Kami terus dorong indusri jasa keuangan untuk adaptif untuk memberikan layanan masyarakat lewat digitalisasi. OJK mendorong UMKM memanfaatkan transaksi digital untuk bisnisnya. Dukungan yang OJK berikan antara lain, meningkatkan akses KUR digital, digitaliasasi UMKM, mendorong penggunaan QRIS, secara bertahap,” imbuhnya.
Selain dukungan pemerataan adaptasi ekonomi digital, Dino mengatakan bahwa pengawasan di sektor ini perlu dilakukan juga, agar kegiatan di dalamnya dapat berlangsung baik dan bertanggung jawab, dengan mengusung prinsip kehati-hatian, transparan, dan perlindungan konsumen.
STEVY WIDIA
Discussion about this post