youngster.id - Bisnis kuliner artis menjadi tren di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Ada yang membuka toko kue, warung bakmi, restoran Jepang, dan banyak lagi. Popularitas para artis ini membuat para penggemar rela mengantri demi membeli makanan yang dijualnya. Namun kembali inovasi yang menjadi kunci untuk bisa bertahan.
Kuliner menjadi penyumbang produk domestik bruto ekonomi kreatif Indonesia terbesar, yakni 41,40% yang mencapai Rp 383 triliun. Sektor kuliner Indonesia tumbuh rata-rata 7% hingga 14% per tahun dalam lima tahun terakhir.
Meningkatnya bisnis kuliner dipicu karena kebutuhan masyarakat di kota-kota besar. Peluang ini juga yang dilirik oleh para selebriti. Termasuk pasangan Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia yang membuka restoran bernama Alinskietchen.
“Ide membuat resto dengan nama Alinskietchen ini sebenarnya sudah lama ya. Kami suka mikir kalau ingin bisnis di bidang kuliner dan memiliki restoran kayaknya seru juga ya. Karena kami berdua suka makan, jadi kami juga kepingin orang lain merasakan apa yang kami makan menjadi favorit kami. Dan bersyukurnya baru terwujud sekarang,” kata keduanya saat ditemui youngster.id di restoran mereka yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta.
Restoran yang mengedepankan menu Indonesia ini ditujukan untuk keluarga. Menurut Glenn, yang bertindak selaku CEO Alienskietchen, alasan mendirikan resto di tengah kota Jakarta untuk mengatasi kebutuhan kuliner warga metropolitan.
“Kami melihat banyak pekerja dan mahasiswa yang sibuk banget dan merindukan makanan rumahan. Jadi melalui resto Alinskietchen ini kami coba menghidangkan makanan dengan rasa pedas, asin dan manis. Ya benar-benar masakan rumahan simple cepat dan lebih sehat,” jelas Glenn.
Untuk itu dia menyajikan menu berupa nasi dengan variasi lauk pauk dari berbagai daerah. Mulai dari ayam rica-rica dengan daun kemangi, tumis brokoli daging, bebek serundeng, lidah cabe hijau, ikan cakalang mercon, cumi asin jontor, aneka tumis sayuran, sambal tradisional dan kerupuk tempo doeloe hingga minuman-minuman khas Indonesia.
“Selain menu rumahan tadi, soal tempat juga Instagramable banget nih, dan suasana homey dan minimalis. Pastinya makanan rumahan yang kami sajikan di sini sangat cocok untuk pengunjung yang ingin berkuliner sambil melepas penat dan melepaskan rindu akan kampung halaman. Semua menu yang tersaji ini semuanya adalah menu favorit kami sehari-hari. Tujuannya mengemas makanan khas rumahan dengan lebih modern untuk generasi milenial agar lebih bangga dengan makanan Indonesia. Itu yang nggak kalah penting,” tutur Glenn.
Sejatinya, restoran Alienskietchen ini bukan bisnis kuliner mereka yang pertama. Sebelumnya mereka sudah memiliki beberapa produk food and beverage. Seperti bisnis kue keninian bernama Happy Nash, toko kue Laminton di Pontianak, toko kue Wifecake di Semarang, hingga binis makan ringan bernama Rasa Lokal.
Terjun Langsung
Glenn mengaku bisnis kuliner tersebut ia rintis bersama Chelsea karena didasari pada hobi mereka dalam mencicipi berbagai makanan, baik dalam dan luar negeri.
Bisnis kuliner ini serius ditekuni pasangan selebriti yang sebelumnya dikenal sebagai bintang sinetron papan atas. Menurut Chelsea, mulai dari konsep, interior hingga menu restoran menjadi tanggungjawab mereka.
“Kami terjun langsung, meski kami nggak di office selama 24 jam operasionalnya. Tetapi kami yang konsep dan atur semua menunya sama tim. Termasuk interior di resto ini kami bikin sedemikian rupa agar terlihat cantik, biar milenial yang datang ke sini bisa homey dan bisa untuk foto-foto juga dan tentunya nyaman. Makanan juga dapat dinikmati dengan harga yang cukup terjangkau,” papar Chelsea.
Mereka cukup lama mempersiapkan restoran ini. Paalnya mereka tidak ingin sekadar menjual popularitas semata. Tetapi juga menu makanan yang sesuai dengan selera warga ibukota.
“Seperti ada minuman dari ‘Yuzzu’ yang tersaji di resto ini. Yuzzu itu sengaja kami datangkan dari Korea. Jadi kalau ada tamu yang mampir ke sini ada Yuzzu Lemon Honey, karena kami yang kepingin dan kami suka berpergian ke Korea. Kayaknya pasti seru makannya pedas, terus minumnya Yuzzu lemon. Akhirnya kami aplikasikan di sini. Ini salah satunya. Dan kalau untuk anak, misal anak saya nggak suka pedas, saya buatkan nugget yang berasal dari sayur-sayuran tapi enak rasanya kayak daging. Karena saya ciptakan itu melihat kesulitan beberapa anak susah makan sayur-sayuran. Jadi menu kami bikin nugget vegetarian,” papar Chelsea lagi.
Tak heran meski baru buka, mereka sudah siap membuka cabang baru di beberapa kota di Indonesia. Antara lain di Bandung, Surabaya, Bali dan Medan.
“R&D kami lumayan lama untuk bisa mendapat rasa makanan yang sesuai. Karena itu kami bersyukur semua bisa berjalan lancer, dan bahkan siap ekspansi,” ujar Glenn.
Sebagai pendatang baru di bisnis kuliner, mereka tak merasa khawatir mesti bersaing dengan usaha di bidang yang sama. Dengan inovasi, sekaligus memberikan pilihan menu yang beragam serta didukung dengan bantuan teknologi, mereka yakin jika bisnis kulinernya ini bisa terus berkembang.
“Sebenarnya memang sudah banyak banget nih orang yang bermain di bisnis kuliner, mulai dari pelaku UMKM, kalangan artis. Cuma menurut saya bisnis kuliner itu nggak pernah mati. Karena semua orang butuh makan. Jadi selama rasa memang enak, pelayanan bagus, kami yakin bisnis tetap bisa berkelanjutan. Jadi yang harus dikontrol itu tadi: rasa, kualitas dan service-nya karena kami ini berhadapan langsung, terutama pegawai kami, dengan pelanggan,” imbuh Glenn.
Optimisme Glenn bisnis restonya bisa berkembang karena Alinskietchen berada di lokasi strategis, area perkantoran. Selain itu, mereka juga didukung oleh layanan pesan antar makanan online. “Harga yang kami tawarkan juga sangat terjangkau. Selain itu, menu makanan yang tersaji di resto ini setiap bulannya bisa berubah-ubah. Misal, kami habis dari Surabaya, kayaknya bebek atau ayam khas Surabaya ini enak dan bisa kami terapkan di restoran ini. Supaya pelanggan nggak bosan,” lanjut dia.
Pilih Bisnis
Menariknya, usaha kuliner yang telah dipersiapkan sejak pertengahan tahun 2019 ini akan melibatkan kaum disabilitas sebagai tenaga karyawannya.
“Nah, di Alinskietchen ini kami juga berencana melalui program CSR yang kami miliki ini akan membantu teman-teman disabilitas yang memiliki kemampuan untuk berkarir di resto ini. Kami akan membuka lowongan pekerjaan buat teman-teman disabilitas. Kami akan lihat kemampuan yang mereka miliki apa. Misalnya di bidang manajemen, kami akan support mereka di bidang itu,” kata Chelsea.
Menurut Chelsea, rekrutmen pada disabilitas ini adalah bagian dari program CSR untuk membangkitkan semangat mereka. ”Kami menilai mereka memiliki hak yang sama dan juga berkesempatan untuk berkarir. Cuma kami ingin melihat spesialisasi yang dimiliki mereka apa, sehingga kami bisa merekrut, dan mereka bisa nyaman bekerja di sini,” tambah Chelsea.
Tentunyam kesibukan berbisnis membuat Glenn dan Chelsea memilih vakum dari dunia entertainmen yang telah membesarkan nama mereka. Apalagi mereka tengah dikarunia seorang putri.
“Banyak yang nanya kenapa vakum dari sinetron? Karena banyak banget bisnis yang harus saya dan suami kerjakan. Sebenarnya saya kangen mau syuting lagi, tapi belum menemukan waktu yang pas aja. Di sisi lain saya senang kalau sekarang ini saya bisa lebih mobile,” ucap Chelsea.
Glenn dan Chelsea kurang lebih sudah memiliki 5 merek kuliner sendiri. Antara lain: Rasa Lokal, Menteri Indonesia, Semarang Wife Cake, Lamington Pontianak, dan Happy Nash. Selain itu, Glenn juga terjun di bisnis properti, yaitu Keraton Village. Properti yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat ini terletak di wilayah strategis. Dia juga memiliki bisnis clothing line bekerja sama dengan saudaranya, yaitu Alinskie Brothers.
Sebenarnya dunia entertainmen tidak sepenuhnya ditinggalkan. Bahkan, Glenn baru saja membuka agensi K-Pop di Korea Selatan, SA Itainment. Selain itu, cukup aktif di media sosial Instagram, membuat Glenn maupun Chelsea cukup sering menerima endorsement. Sederet produk dipromosikannya, mulai dari baju hingga tas. Bahkan, sang buah hati Nastusha pun sering menerima endorsement.
Oleh karena itu, menurut Chelsea, saat ini ia dan suaminya memilih untuk mengalah pada dunia akting dan mengutamakan bisnis.
“Yang namanya bisnis itu kan pasti butuh banyak waktu dan lebih sibuk. Kalau syuting enak, setiap hari dari jam sekian hingga jam sekian, nggak perlu mikir. Kalau bisnis 24 jam itu kurang banget, ketemu Glenn juga susah, dia banyak meeting, ngurus karyawan. Jadi bukannya nggak mau balik lagi, mau banget, cuma kita nggak ada waktu,” pungkas Chelsea Olivia.
Sementara itu, Glenn memberi tips untuk anak muda yang baru mau memulai usaha. “Coba saat usaha berjalan jangan ragu untuk mencari mentor, yakni orang yang sudah melalui bisnis itu. Setidaknya dengan pengalaman yang telah dimiliki, mentor tersebut dapat mengajarkan banyak hal. Kita bisa belajar dari kesalahan yang dilakukannya,” tutup Glenn.
========================
Ralph Glenn Alinskie
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 19 Oktober 1988
- Pendidikan : Bartley Secondary School, Singapura
- Usaha yang dikembangkan : bisnis resto (Food and Beverage)
- Jabatan : Co-founder & CEO, Aktor
- Nama Usaha : Alinskietchen
- Jumlah Tim : 30 karyawan
Gabrielle Chelsea Olivia Wijaya
- Tempat Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 29 Juli 1992
- Pendidikan : SMA Negeri 6 Jakarta
- Usaha yang dikembangkan : bisnis resto (Food and Beverage)
- Jabatan : Co-founder, Aktris
Bisnis lainnya :
- Kuliner : Rasa Lokal, Menteri Indonesia, Semarang Wife Cake, Lamington Pontianak, dan Happy Nash
- Properti : Keraton Village (Cirebon)
- Clothing Line : Alinskie Brothers
- Entertainmen : SA Itainment
===========================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post