youngster.id - Ajang Pemelihan SDM Cybersecurity yaitu Born To Protect dimulai. Lebih dari 1.000 peserta mendaftar untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Kompetisi ini diharapkan menjadi solusi mengatasi ancaman serangan siber di Indonesia.
Born To Protect adalah kegiatan pencarian bakat di bidang IT Security seperti Born To Protect ditujukan untuk menjaring bakat di bidang IT/cyber security guna mendukung transformasi digitalisasi, khususnya pengamanan sistem dan infrastruktur teknologi informasi. Kompetisi pertama tersebut diadakan pada tanggal 19 Agustus 2017 di Universitas Gunadarma Kampus Karawaci Tangerang.
“Diharapkan dari Born to Protect ini didapatkan bakat-bakat terbaik yang dapat dibina agar suatu hari kelak dapat menjadi SDM yang tangguh untuk menghadapi riuhnya serangan siber, sekaligus terjun langsung mendukung industri-industri ekonomi dalam upaya transformasi digital,” papar Aidil Chendramata Direktur Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam keterangan pers Minggu (20/8/2017).
Lebih lanjut Aidil mengunkapkan kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan dalam mengatasi ancaman serangan siber di Indonesia sangat tinggi. Sementara jumlah SDM yang tersedia masih sangat minim.
“SDM yang dibutuhkan bukan hanya yang memiliki pengetahuan di bidang IT/cyber security saja, tapi juga mereka yang memiliki kualitas, kapasitas, dan kemampuan di bidang IT/cyber security. Untuk itu Born to Protect ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi permasalahan ini,” ucapnya.
Born to Protect merupakan program untuk menjaring gladiator-gladiator muda di bidang cyber security. Program yang digagas oleh Xynexis dan didukung penuh Kementerian Kominfo ini diharapkan mampu menjaring 10.000 kandidat talent cyber security Indonesia setiap tahunnya. Di akhir setiap program akan terpilih 100 gladiator IT yang akan didik menjadi jagoan cyber security di event Digital Camp selama dua minggu.
Menurut Kasubid Budaya Keamanan Informasi Intan Rahayu dalam kegiatan Born to Protect akan dilakukan pemeringkatan terhadap bakat-bakat cyber security yang terjaring.
“Pemeringkatan talent Cyber Security ini dinilai akan menciptakan kompetisi yang sehat di antara para talent sekaligus mengangkat nilai talent yang berhasil masuk 10.000 talent cyber security paling potensial di Indonesia. Pemeringkatan ini juga diharapkan dapat memunculkan double impact. Mereka menjadi lebih dikenal dunia industri, sebaliknya dunia industri semakin mudah mendapatkan tenaga kerja cyber security yang berkualitas untuk dapat bekerja di instansi mereka,” kata Intan.
Born To Protect terdiri dalam beberapa rangkaian kegiatan antara lain Hacking Contest, Seminar, Train of Trainers, dan diakhiri dengan Digital Camp untuk peserta yang terpilih. Setelah Jakarta, audisi Born to Protect akan dilaksanakan di 9 kota lainnya, yaitu Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Makassar, Manado dan Samarinda.
Untuk info lebih lanjut dapat diperoleh pada website Born To Protect: http://www.borntoprotect.id atau https://m.Facebook.com/BornToProtect/.
STEVY WIDIA
Discussion about this post