Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

6 Tren Pariwisata Pasca-Pandemi dan Peluang Bisnis yang Bisa Ditawarkan

14 Agustus 2022
in Headline
Reading Time: 4 mins read
Wakatobi

Wakatobi. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi di Indonesia, perlahan-lahan aktivitas pariwisata di Indonesia mulai kembali normal.

Menurut data yang dipublikasikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Covid-19 membawa dampak yang luar biasa pada sektor pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari penurunan drastis wisatawan mancanegara, dari 4 juta wisatawan pada tahun 2020 menjadi hanya 1,5 juta wisatawan pada tahun 2021 (turun 61,57%).

Namun, sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Pada bulan Maret 2022, permintaan kunjungan ke Indonesia hampir pulih sepenuhnya, yakni mencapai 94% dibandingkan saat awal pandemi.

Dengan pulihnya pariwisata dan perubahan permintaan wisatawan, ada banyak peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh para pemain di industri pariwisata – sehingga mereka dapat berkembang kembali pasca pandemi.

Perusahaan payment gateway Xendit yang telah bermitra dengan berbagai perusahaan agen travel  online, memaparkan 6 tren beserta peluang bisnis pariwisata pasca-pandemi yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku industri:

1.Peningkatan perjalanan bisnis

Perjalanan bisnis diprediksi akan mengalami kenaikan yang stabil tahun ini, tapi belum mencapai angka sebelum pandemi. Berdasarkan data SAP Concur, 68% wisatawan bisnis di seluruh dunia berencana untuk melakukan perjalanan bisnis di tahun 2022.

Banyak perusahaan sudah memberlakukan kebijakan work-from-office (WFO), meskipun ada pula yang sudah memberlakukan work-from-anywhere (WFA). Hal ini dapat dilihat dari pegawai yang mulai kembali ke kantor, klien dan vendor yang kembali melakukan meeting tatap muka langsung, dan regulasi pembatasan sosial yang telah dicabut.

Baca juga :   Majoo Dapat Suntikan Dana Segar Senilai US$4 Juta

Pengeluaran perusahaan untuk perjalanan bisnis diperkirakan akan menyamai 36% budget tahun 2019 (pra-pandemi) pada Q2 tahun 2022, dan akan terus meningkat hingga mencapai 55% pada akhir tahun. Berdasarkan data Deloitte, angka pengeluaran perjalanan bisnis ini akan kembali menyentuh titik normal sebelum pandemi dalam jangka waktu dua tahun ke depan.

Peluang: Bekerjasama dengan klien-klien korporasi untuk menawarkan diskon khusus dan paket penawaran untuk merebut hati pasar.

2. Akibat kebijakan bekerja dari jarak jauh, terdapat peningkatan tren workstation (bekerja dan berlibur)

Saat ini, wisatawan ingin berlibur dengan jangka waktu yang lebih lama. Salah satu buktinya adalah pemesanan akomodasi liburan di kalangan wisatawan Asia Tenggara yang meningkat lebih dari 1.000% dari tahun ke tahun. Hal ini didukung dengan fakta bahwa 16% perusahaan di seluruh dunia telah memberlakukan kerja jarak jauh, banyak perusahaan yang mengimplementasikan work-from-anywhere dan meningkatnya jumlah digital nomad, yaitu karyawan yang memilih untuk bekerja dan berlibur dengan workstation.

Peluang: Adakan promosi khusus untuk masa inap jangka panjang (contohnya: rate untuk mingguan atau bulanan), memperbanyak pilihan akomodasi liburan, memastikan ketersediaan akomodasi yang ramah-karyawan, misalnya WiFi dan fasilitas yang mendukung untuk bekerja.

3. Pentingnya sanitasi dan ketersediaan informasi keselamatan yang mudah

Selama pandemi, wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan rencana berlibur yang lebih aman dari kejadian tidak terduga. Mereka khawatir terhadap penularan Covid atau perubahan rencana mendadak karena adanya regulasi pembatasan mobilitas di negara-negara tertentu.

Baca juga :   Memacu Pertumbuhan Bisnis di Era Digital

Karena itu, Google pun mencatatkan kenaikan tajam (lebih dari 165%) untuk pencarian kata kunci terkait “asuransi perjalanan”, terutama di Asia Tenggara. Wisatawan pun mencari cara untuk mengurangi kontak langsung selama liburan. Misalnya, berdasarkan data dari Amadeus, 41% wisatawan memanfaatkan self-service check-in, 41% lebih suka melakukan pembayaran cashless, dan 40% memilih jasa pariwisata yang lebih fleksibel terhadap pembatalan atau perubahan jadwal.

Peluang: Penyedia jasa pariwisata bisa menawarkan asuransi, atau membantu wisatawan dalam memenuhi syarat perjalanan ke negara-negara tertentu. Mereka juga bisa menawarkan pembatalan yang mudah dan fleksibel, serta counter self check-in.

4. Makin banyak wisatawan yang menyukai liburan ramah lingkungan

Laporan Perjalanan Berkelanjutan 2021 dari Booking.com menemukan bahwa 83% dari 29.000 responden menganggap liburan ramah-lingkungan sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, 61% wisatawan juga berencana melakukan perjalanan yang lebih ramah-lingkungan karena adanya pandemi.

Peluang: Menawarkan paket wisata ramah lingkungan

5. Makin banyak wisatawan yang melakukan perjalanan mewah sebagai sebagai bentuk “balas dendam”

Expedia menyebut tahun 2022 sebagai tahun GOAT (greatest of all trips) atau perjalanan terbaik. Dari 12.000 wisatawan di 12 negara yang disurvei, 65% diantaranya berencana menyiapkan budget ekstra untuk merencanakan wisata mereka berikutnya.

Peluang: Menawarkan paket wisata mewah, atau tiket pesawat dengan bonus rate spesial untuk hotel mewah

6. Wisata domestik dan lokasi pedesaan lebih disukai

Baca juga :   3 Tren Pariwisata yang Muncul Pasca Pandemi

Sebuah survei terbaru oleh AirBnB mengungkapkan bahwa lebih dari setengah (57,6%) wisatawan di seluruh Asia-Pasifik berencana merogoh kocek lebih besar untuk pariwisata domestik atau dalam negeri. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti:

  • Wisatawan cenderung lebih berhati-hati karena pandemi dan banyak ketidakpastian
  • Pariwisata domestik lebih diincar karena wisatawan khawatir menghadapi kesulitan saat berlibur di luar negeri
  • Populasi di lokasi pedesaan umumnya lebih sedikit, sehingga mengurangi kemungkinan tertular Covid-19

Peluang: Menawarkan tur dan paket wisata di daerah yang lebih terpencil dan yang belum terlalu ramai/populer

Menurut data Xendit, sejauh ini metode pembayaran yang paling banyak digunakan wisatawan adalah virtual accounts (>26%), QR Code (>25%), e-wallets (>20%), gerai ritel atau over the counter (>20%), dan kartu kredit sebanyak lebih dari 4%. Selama periode Juni 2021-2022, terdapat 2x pertumbuhan merchant Xendit dalam kategori pariwisata dengan pertumbuhan TPV 300% YoY dan pertumbuhan TXN 500% YoY untuk merchant pariwisata.

Tessa Wijaya, Chief Operating Officer dan Co-Founder Xendit mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menawarkan kemudahan bagi merchant dan juga wisatawan dalam melakukan transaksi digital dengan cara menerima pembayaran internasional, integrasi dengan mesin pemesanan dan situs web untuk memungkinkan pengalaman pembayaran yang lancar, dan lain-lain.

“Xendit berharap semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peluang pertumbuhan ini agar sektor pariwisata bisa segera bangkit kembali,“ tutup Tessa. (*AMBS)

 

Tags: tren pariwisata pasa pandemi covid-19Xendit
Previous Post

Tips Amankan Data Pribadi saat Menggunakan Media Sosial

Next Post

TikTok Shop For Your Fashion Khusus untuk Brand Fashion Lokal Indonesia

Related Posts

ALTO Network
Headline

ALTO Network Catatkan Pertumbuhan 332% Transaksi QRIS

23 Mei 2025
0
Xendit x KKI
Headline

Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kripto, Xendit Sediakan Layanan Pembayaran untuk Lembaga Kliring KKI

6 Juni 2024
0
DNA VC Startup Connect
Headline

Gandeng Xendit, Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

29 April 2024
0
Load More
Next Post
TikTok Shop For Your Fashion

TikTok Shop For Your Fashion Khusus untuk Brand Fashion Lokal Indonesia

Jual Beli Emas Online Semakin Marak

Tiga Langkah untuk Tingkatkan Keterlibatan Perempuan Di Sektor Fintech

Living Lab Ventures

Living Lab Ventures Kolaborasi dengan Microsoft untuk Akselerasi Startup Digital

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version