65% Orang Indonesia Sukses Berkat Komunitas

Olivier Legrand Managing Director APAC LinkedIn. (Foto: Istimewa/Youngster.id)

youngster.id - Jaringan profesional global LinkedIn baru-baru ini melakukan studi terkait karier di mata orang dewasa Indonesia, yakni mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Lebih dari separuh orang Indonesia memandang kesuksesan sangat bergantung pada kolaborasi dengan komunitas.

“Lebih dari 65% orang Indonesia merasa bahwa kesuksesan membutuhkan kolaborasi dengan komunitas untuk saling membantu,” papar Olivier Legrand Managing Director APAC LInkedIn pada peluncuran program Dream Jobs, Selasa (20/3/2018) di Jakarta.

Dia memaparkan, selain itu, sekitar 80% orang Indonesia pun mengaitkan kesuksesan dengan pilihan karier yang mereka buat. Adapun 68% menyatakan orang-orang di sekitar atau komunitas mereka sebagai pendukung utama dalam perjalanan menemukan makna sukses dan mencapainya.

Data dari studi LinkedIn pun menunjukkan, profesional yang lebih berpengalaman mengingat pekerjaan pertama mereka. Fase awal dalam kehidupan tersebut membentuk sikap dan pola pikir mereka dalam perjalanan menemukan dan mencapai sukses.

Legrand mengaku, pekerjaan pertamanya adalah di bidang perbankan. “Pekerjaan awal saya adalah di perbankan. Saya memperoleh jejaring yang sampai saat ini masih berhubungan dengan saya dan saya hubungi untuk memperoleh beragam informasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Head of GrabPay Indonesia Ongki Kurniawan menceritakan, ia pertama kali berkarier di perbankan, yakni di Citibank. Bekerja di bank global tersebut, Ongki mengaku memperoleh kesempatan yang sangat besar untuk membangun karier.

Apalagi, Citibank secara luas dikenal sebagai “sekolah” bagi bankir. Di sana, Ongki pun memperoleh mentor asal AS yang mendidiknya banyak hal yang berguna pada perjalanan kariernya.

“Saya pernah bekerja di Citibank, yang meripakan perusahaan besar di Indonesia. Banyak orang Indonesia mengenal Citibank adalah sekolahnya para bankir. Semua pengalaman itu membentuk diri saya saat ini,” tutur Ongki.

Begitu pula dengan CEO PT Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler. Ia menuturkan, pada tahap awal kariernya adalah ia ingin bekerja di luar negara asalnya, Republik Ceko.

Komitmen tersebut pun dipegang teguh oleh Gaisler. Ia pun mengaku saat ini memiliki jejaring yang sangat luas di seluruh dunia. “Pada awalnya saya ingin kerja di luar negeri. Saya memulai pekerjaan pertama saat masih kuliah pada tahun 1992 untuk memperoleh uang tambahan, saya pernah bekerja di Pepsi dan GE (General Electric),” kenang Gaisler.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version