youngster.id - Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah tumbuh pesat seiring dengan akselerasi perkembangan teknologi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Dalam studi yang dilakukan PwC terhadap 1.000 eksekutif di perusahaan AS, ditemukan data sebanyak 86% atau hampir semua perusahaan mengatakan bahwa AI menjadi “teknologi arus utama” di perusahaan mereka pada tahun 2021. Kemudian sebanyak 52% persen perusahaan telah mempercepat rencana adopsi AI mereka karena krisis pandemi Covid-19.
Di Indonesia sendiri, belakangan ini semakin banyak startup yang telah menerapkan, mengembangkan, dan menyediakan layanan yang didukung oleh teknologi AI. Tren ini diyakini akan terus berlanjut dan menjadi potensi baru yang positif bagi perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri digital.
Untuk itu, KUMPUL sebagai penggerak ekosistem entrepreneurship dan startup di Indonesia, mengajak para penggerak industri dan pegiat startup untuk bertemu dan berdiskusi tentang AI dan perannya dalam industri startup melalui seri ke-5 dari IN-Connect by KUMPUL dengan judul “AI As a Solution in Achieving Indonesian Digital Transformation”, beberapa waktu lalu.
Huawei Cloud Indonesia melalui produk cloud mereka, turut mendukung perkembangan startup di Indonesia, yang sejalan dengan visi KUMPUL sebagai startup ecosystem enabler melalui program IN-Connect.
“Penerapan Artificial Intelligence memiliki banyak dampak baik salah satunya meningkatkan efektivitas kerja karena sistem kerjanya cenderung bekerja lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan yang diakibatkan oleh human error. Artificial Intelligence akan tetap menjadi tren utama dalam hal perkembangan teknologi dan inovasi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup dan bekerja. KUMPUL melalui program IN-Connect ini mengajak dan mendorong semua penggerak dan pegiat startup untuk mampu memanfaatkan Artificial Intelligent demi memajukan perusahaannya masing-masingnya di era transformasi digital,” ujar CEO & Co-Founder KUMPUL, Faye Wongso, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/12/2021).
Dalam acara tersebut, KUMPUL turut mengundang berbagai praktisi industri teknologi dan digital dalam diskusi panel, membahas potensi ke depannya dari penerapan AI pada startup untuk menciptakan transformasi dalam pelayanan publik yang lebih maksimal.
Namun tidak hanya diskusi panel, KUMPUL juga mengadakan sesi Speed Dating di mana para pendaftar startup terpilih melalui kurasi bisa dipertemukan dengan industri partner IN-Connect seperti VC, korporasi, dan lainnya untuk menciptakan potensi kolaborasi. Beberapa startup terpilih yang mengikuti Speed Dating IN-Connect #5: Appskep, Machine Vision, Medify, Jaramba, Chahra Event, Aksel, Framework Hospitality Management, dan Jari Visibility.
“IN-Connect menyediakan cara yang bagus untuk bertemu dengan berbagai startup yang menjanjikan melalui sesi Speed Dating 1-on-1. Saya selalu menemukan pilihan startup menarik dari IN-Connect dan data yang mereka berikan sangat berguna. Pada akhirnya, acara seperti IN-Connect ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. Inisiatif seperti ini harus dilanjutkan,” kata Gabriella Thohir, Investasi Associate di Skystar Capital.
Faye berharap dengan terselenggaranya program IN-Connect dapat membantu penggerak dan pegiat startup di Indonesia, khususnya di industri teknologi, untuk saling berkolaborasi memanfaatkan perkembangan teknologi AI untuk mengakselerasi pertumbuhan industri digital.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post