Amartha Ajak Milenial Berinvestasi dan Berdampak Sosial Lewat Impact Investing

AVP of Marketing and PR Amartha Rezki Warni

AVP of Marketing and PR Amartha Rezki Warni. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Berdasarkan data Kementerian Keuangan, 40% dari total investor retail saat ini merupakan generasi milenial. Kaum milenial dan generasi Z diuntungkan dengan perkembangan teknologi, sehingga dapat membeli berbagai produk investasi melalui beragam marketplace. Hal ini mendorong Amartha untuk menyediakan fitur impact investing.

AVP of Marketing and PR Amartha Rezki Warni menjelaskan, tren berinvestasi dengan prinsip impact investing belakangan ini juga mulai banyak dipertimbangkan oleh berbagai investor berskala global. Untuk itu Amartha menghadirkan impact investing atau pendanaan berdampak adalah strategi investasi yang menghasilkan keuntungan sekaligus menciptakan dampak positif untuk sosial dan lingkungan.

“Fitur ini tidak saja memudahkan investor milenial untuk berinvestasi, tetapi juga dapat mengetahui dampak dari pendanaan yang diberikan. Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, sangat mengutamakan penciptaan dampak dari layanan yang kami berikan. Amartha juga melihat potensi pasar yang sangat besar dengan membawa nilai impact investing ini. Bagi investor, pendanaan berdampak dinilai lebih sustainable dan tetap menghasilkan return yang tidak kalah baik dengan investasi tradisional,” kata Rezki dalam jumpa pers, Rabu (22/6/2022) di Jakarta.

Dia memaparkan, berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, salah satu sektor yang menjanjikan impact investing adalah pada perempuan pelaku usaha mikro yang dinilai dapat memberikan kontribusi US$135 miliar atau sekitar Rp 1,8 kuadriliun pada PDB tahunan.

Rezki juga mengungkapkan, laporan Amartha yang bertajuk Social Accountability Report (SAR) 2019 mendapati bahwa jumlah pendana Amartha didominasi oleh generasi milenial yakni sebesar 68%, kemudian disusul 19% oleh generasi X, dan 10% oleh generasi Z.

“Ketertarikan generasi milenial untuk mendanai di Amartha merupakan wujud kepedulian generasi milenial terhadap investasi yang berdampak.  Pendana milenial sangat berpeluang besar untuk menyuburkan tren impact investing di Indonesia. Dengan karakter yang melek digital serta kemampuan dan literasi keuangan yang baik, Amartha melihat dominasi generasi millenial dalam impact investing masih akan terus berkembang,” kata Rezki lagi.

Untuk mendorong kontribusi generasi milenial ini maka aplikasi Amartha sudah dilengkapi dengan fitur impact investing. Melalui fitur ini pendana dapat mengetahui dampak apa saja yang sudah mereka ciptakan, serta memilih pendanaan berdasarkan kategori dampak.

“Memilih platform lending untuk melakukan impact investing sebenarnya mudah. Pendana bisa melihat siapa investor berskala global dan nasional yang mendukung perusahaan tersebut. Kalau investor profesional saja sudah bergabung, berarti tidak ada salahnya pendana ritel juga ikut bergabung. Seperti Amartha, yang sudah terbukti didukung oleh berbagai investor karena prinsip keberlanjutan yang dijalankan. Bisa jadi pilihan milenial untuk memulai impact investing,” tegas Rezki.

Secara kumulatif, hingga awal 2022, Amartha telah menyalurkan pendanaan mencapai Rp 5,6 triliun. Amartha juga berhasil menjaga kualitas pinjaman sepanjang periode tersebut. Perusahaan mencatatkan NPL (non performing loan) stabil di kisaran 0,30%.

Di tahun 2022 ini, Amartha akan semakin gencar dalam melakukan inovasi digital seperti penerapan pembayaran cashless, penerapan proses administrasi digital, serta mengoptimalkan layanan berbasis aplikasi seperti Amartha+ untuk para mitra Amartha. Selain itu, Amartha menargetkan untuk dapat melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lainnya di tahun ini. Untuk wilayah Sumatra, Amartha berencana untuk memperluas jangkauan hingga ke wilayah pulau Bangka Belitung, dan menjangkau wilayah Sulawesi Utara untuk wilayah timur Indonesia.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version