youngster.id - Kehadiran usaha kecil dan menengah sangat mempengaruhi ekonomi Negara. Untuk itu, pemerintah menyediakan anggaran sekitar Rp 12 miliar untuk memfasilitasi promosi dan pameran produk koperasi serta usaha kecil dan menengah pada 2018.
Hal itu disampaikan I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM. “Anggaran promosi dalam negeri pada 2017 Rp6,69 miliar menjadi Rp9,95 miliar pada 2018. Untuk promosi luar negeri dari Rp5,3 miliar pada 2017 menjadi Rp2,1 miliar pada 2018,” ungkapnya pada Selasa (23/1/2018).
Tahun 2018, Kemenkop dan UKM akan memfasitasi UMKM untuk mengikuti dua event pameran luar negeri, yaitu Malaysia International Halal Showcase (Mihas) dan Chibimart Summer di Italia atau Festival Indonesia Fair.
“Diharapkan fasilitasi pameran luar negeri mampu memperluas akses pasar produk KUMKM di wilayah Asia dan Eropa,” ujar Wayan.
Wayan juga mengatakan realisasi pada 2017, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran telah memfasilitasi koperasi dan UKM untuk berpartisipasi di 34 event pameran dalam negeri dan 6 event pameran luar negeri.
Realisasi fasilitasi promosi dan pameran dalam negeri pada 2017 mencapai 467 UKM dari target 400 UKM sedangkan partisipasi pameran luar negeri mencapai 109 UKM dari target 60 UKM. Sementara anggaran tahun ini menetapkan target capaian pada 2018 yakni memfasilitasi sebanyak 700 peserta melalui pameran dalam negeri dan 30 peserta pada pameran luar negeri.
“Promosi dalam negeri nambah yang luar negeri berkurang karena total anggaran kami turun. Kesempatan semakin banyak sebenarnya, cuma kami tidak bisa membiayai semuanya,” jelasnya.
Wayan mengatakan setiap UKM yang berminat menjadi peserta pameran akan terlebih dahulu melalui tahapan yang ketat, diawali dengan seleksi dan kurasi oleh tim ahli.
Adapun persyaratan administrasinya yaitu UMKM harus memiliki sertifikat hak cipta, merek, halal (untuk produk makanan dan minuman), ISO, kapasitas produksi, maupun memiliki daya beli yang tinggi.
“Itu yang menjadi kriteria untuk menentukan apakah layak diikutkan atau tidak. Jadi kita tidak serta-merta dengan mudah mengajak mereka, yang minat banyak,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan fasilitasi pameran usaha kecil menengah ke luar negeri juga berkontribusi pada devisa negara sebesar Rp61,78 miliar melalui order buyers on site pameran atau kegiatan ini menghasilkan pemasukan negara 12 kali lipat dari anggaran promosi pameran luar negeri yang dialokasikan.
“Untuk pameran luar negeri terjadi peningkatan omzet sebesar 4,74% dan tenaga kerja 18,2%,” katanya.
Pada 2017, promosi luar negeri dilakukan di enam kegiatan di negara Malaysia, Filipina, Inggris, Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang.
Kemenkop dan UKM juga akan memanfaatkan kegiatan atau pameran yang tidak dibiayai oleh pemerintah untuk promosi dan pemasaran UKM , misalnya melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
“Untuk tahun 2018 ada di Guangzhou, Azerbaijan, India, Kuching, Sydney, Korea, dan Jepang,” ujar Wayan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post